Punya Segudang Manfaat, Anak Muda Asal Klaten Ini Berhasil Budidaya Tumbuhan Alga hingga Ekspor ke Luar Negeri
Petani milenial yang satu ini memanfaatkan budidaya tumbuhan Alga Spirulina yang bermanfaat sebagai solusi krisis panganan hingga menjadi pupuk organik.
Petani milenial yang satu ini memanfaatkan budidaya tumbuhan Alga Spirulina yang bermanfaat sebagai solusi krisis panganan hingga menjadi pupuk organik.
Punya Segudang Manfaat, Anak Muda Asal Klaten Ini Berhasil Budidaya Tumbuhan Alga hingga Ekspor ke Luar Negeri
Indonesia memiliki tanah yang subur, hasil bumi melimpah ruah, tentunya semua ini tak lepas dari peran para petani. Saat ini petani sudah mulai maju, berinovasi, dan pastinya pintar melihat peluang bisnis di bidang pertanian.
Seperti petani milenial bernama Muhammad Yusron yang berasal dari Desa Sidowayah, Kabupatan Klaten, Jawa Tengah.
Ia membudidaya tumbuhan Micro Alga yang mengandung segudang manfaat bagi kelangsungan pangan dan pengaruh lingkungan. (Foto: Youtube/CapCapung)
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Dimana petani milenial ini bercocok tanam? Aksin saat ini bertani Pepaya California dengan masa tanam hingga panen selama tujuh bulan.
-
Bagaimana petani milenial ini belajar bertani? Dalam bertani pepaya, Aksin belajar secara autodidak. Ia belajar dari para peternak pepaya lain. Tak hanya ilmu yang didapat, ia juga mendapat banyak motivasi dari para mentornya.
-
Apa hasil panen petani milenial ini? Dari lahan tani seluas 8 hektare, dalam sekali panen ia bisa memproduksi 3 ton pepaya.
-
Bagaimana Aji mengembangkan usaha pupuknya? Selain produksi pupuk, saya juga di pertanian. Produksi singkong, cabai, produksi hasil tani, dan lainnya,' kata Aji dikutip dari kanal YouTube Tanilink TV. Buat Rumah Produksi Untuk menunjang bisnis pengolahan pupuk, Aji membuat sebuah rumah produksi di pekarangan rumahnya. Rumah produksi itu memiliki ukuran 6x12 meter. Rumah produksi itu dibuat untuk menampung kotoran hewan milik warga. Rumah produksi itu ia beri nama 'Punthuk Plangon Farm'. Tak hanya sebagai tempat pengolahan pupuk, di tempat itu ia menyediakan fasilitas bagi siapapun yang memiliki minat di bidang pertanian untuk belajar dan bertukar pikiran.
-
Siapa yang membantu petani milenial ini? Tak hanya lahan sendiri, Aksin juga memiliki petani yang bermitra dengannya. Bila ditotal, luas lahan dari petani mitra itu mencapai lebih dari 50 hektare.
Lebih dari itu, tumbuhan Micro Alga ini ternyata sudah diakui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi bahan pangan yang tergolong sayur-sayuran.
Saat ini, Muhammad Yusron memiliki usaha pertanian bernama Algaepark ini seluruh hasilnya sudah tidak lagi melayani pasar dalam negeri, melainkan sudah mancanegara termasuk Amerika dan Russia yang memanfaatkan Alga untuk bahan pangan astronot dan tentara.
Penasaran dengan kisah petani milenial dari Klaten? Simak informasinya yang dirangkum merdeka.com dari kanal Youtube CapCapung berikut ini.
Berawal dari Penelitian
Awal mula berdirinya budidaya Micro Alga ini ketika Yusron sedang menempuh perguruan tinggi di salah satu universitas.
Kemudian, ia diajak oleh dosennya untuk melakukan penelitian Micro Alga.
"Saya dulu tidak tahu bentuk Alga itu gimana, apa spesialisasinya. Saya mendapat kesempatan untuk melakukan eksplorasi (tumbuhan Alga)," terang Yusron.
Peran Alga bagi kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Selain menjadi superfood atau sebagai solusi krisis pangan, tumbuhan berwarna hijau ini juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel.
"Tren semakin bergeser, yang tadinya (Alga) untuk keperluan energi, kini tanaman tersebut menjadi salah satu sumber pangan," imbuhnya.
Memenuhi Kebutuhan Pangan
Tanaman ini memiliki manfaat bagi kehidupan manusia hingga faktor lingkungan. Menurut Yusron, Alga mampu menyerap udara CO2 lalu diubah menjadi oksigen, kurang lebih seperti pohon.
Selain itu, Alga ini bisa menjadi solusi permasalahan stunting yang cukup marak di Indonesia. Dengan tanaman ini mampu memacu meningkatnya nafsu makan anak-anak yang mengalami masalah stunting karena mengandung zat-zat mikro seperti zat besi, zinc, dan sebagainya.
"Jika anak-anak sudah mengonsumsi Alga, maka bakteri yang ada di pencernaannya menjadi aktif dan mampu mempercepat proses pencernaan. Sehingga nafsu makan anak meningkat," lanjutnya.
Sudah Pasar Ekspor
Untuk penjualan tumbuhan Alga ini Yusron sudah melakukan rancangan inovatif dengan membuat aplikasi bernama Biotekno.
Aplikasi ini membantu penjualan dari turun-turunan yang berbahan dasar dari Micro Alga tersebut.
Selain itu, penjualan Alga ini sudah bergerak di pangsa ekspor, hanya saja masih dalam beberapa negara saja. Uniknya, kebutuhan Alga menyesuaikan dengan tren global yang cenderung naik.
"Kebutuhan kuantiti bahan mentah bisa naik 12 sampai 15 persen per tahun, meskipun itu dalam keadaan Pandemi," tambahnya.
Saat ini, budidaya milik Yusron ini cenderung fokus di tumbuh kembang anak untuk market retail. Peluang usaha budidaya Alga ini sangat menjanjikan bagi tumbuh kembang anak.