Cara Unik Pemuda Bandung Gaet Petani Milenial Modern Lewat Ciplukan
Pertanian adalah sektor yang potensial dan menguntungkan.
Pertanian adalah sektor yang potensial dan menguntungkan.
Cara Unik Pemuda Bandung Gaet Petani Milenial Modern Lewat Ciplukan
Dunia pertanian sedianya cukup menarik dan menguntungkan, terutama bagi generasi milenial.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertanian telah mengalami transformasi besar dengan adanya teknologi modern seperti hidroponik dan IoT (Internet of Things), menjadikan sektor ini lebih menarik dan menjanjikan.
Dikutip dari Youtube Seribu Mimpi, Senin (3/6), seorang pengusaha muda dari Bandung, Sahril berbagi cerita peluang dunia pertanian yang potensial menghasilkan cuan.
Bandung Farmer, sebuah usaha yang didirikan pada tahun 2018 oleh Sahril, menjadi salah satu contoh sukses dari inovasi ini.
Bandung Farmer didirikan dengan tujuan untuk mensejahterakan petani lokal di Kabupaten Bandung. Usaha ini memfokuskan diri pada komoditas buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah.
Salah satu produk unggulannya adalah buah ciplukan, yang dipilih karena harga yang stabil, minim kompetitor, dan manfaat kesehatannya yang luar biasa.
“Kenapa kita produk utamanya ciplukan Karena harganya yang paling stabil terus minim kompetitor dan punya manfaat atau khasiat yang sangat luar biasa banyak,” ungkap Sahril.
Selain ciplukan, Bandung Farmer juga memproduksi sayuran hortikultura seperti kangkung, kol, sawi, dan daun bawang, serta rempah-rempah seperti sereh, kunyit, dan jahe.
Awalnya, Bandung Farmer menjual produknya melalui direct selling secara online, menggunakan platform Instagram.
Keberhasilan awal ini mendorong mereka untuk memperluas jangkauan melalui YouTube dan kemudian memasuki pasar ritel, bekerja sama dengan supermarket besar seperti Indomaret Fresh dan beberapa restoran di Bandung Raya dan Jalarta.
Keberhasilan ini sebagian besar didukung oleh promosi melalui video YouTube dan liputan media seperti TVRI dan PJTV.
Seiring waktu, Bandung Farmer terus melakukan ekspansi dan pengembangan usaha. Mereka memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar.
“kita terus e evaluasi kita terus improve dari yang semulanya usaha konvensional di pertanian konvensional terus digitalisasi kita ada sosial media terus ada website ada di marketplace juga terus e ke supermarket,” ungkapnya.
Sayuran hasil pertaniannya dibagi menjadi beberapa grade. Sayuran grade A dijual ke supermarket dan toko, sementara grade B digunakan untuk warung makan kami. Sayuran grade C digunakan untuk konsumsi pribadi atau pakan ternak, sedangkan grade D biasanya dijadikan kompos.
Saat ini, tim Bandung Farmer terdiri dari para milenial yang mahir dalam teknologi digital, menjadikan usaha ini sangat cocok untuk generasi muda. Mereka menggunakan sistem pertanian modern dengan rotasi tanam dan panen untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selain itu, mereka mendirikan koperasi dengan 20 anggota, yang bertujuan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“kita menggunakan sistem-sistem modern gitu ya dengan rotasi tanam rotasi panen gitu supaya dengan pola-pola gitu dan kita juga membantu ke petani supaya produktivitasnya terus e pengelolaannya itu lebih baik dan lebih efisien,” katanya.
Bandung Farmer mengajak anak muda untuk terjun ke dunia pertanian, mengingat potensi dan peluang besar yang ada.
Dengan teknologi modern seperti hidroponik dan smart farming, pertanian tidak lagi harus identik dengan kotor-kotoran.
Selain itu, kondisi geografis dan tanah yang subur di daerah Ciwidey, Bandung, sangat mendukung pertanian konvensional, menjadikannya tempat yang ideal untuk bercocok tanam.
Bandung Farmer berharap dapat terus berkontribusi terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional, serta memberikan dampak positif bagi anak muda dan dunia pertanian.
Melalui usahanya di dunia pertanian, Sahril mampu menjual sayuran hingga 10 ribu paket dalam seminggu untuk kebutuhan supermarket. Selain itu penjualan online mencapai 50 hingga 100 paket bahkan kalau lagi ada event bisa mencapai 200 paket per hari.
Dengan semangat inovasi dan teknologi, Bandung Farmer menunjukkan bahwa pertanian adalah sektor yang potensial dan menguntungkan.
Reporter Magang: Nur Pangesti