Sempat Diejek Gila, Pemuda Pelopor Gerakan Bertani Tak Perlu Kotor-kotoran di Sawah Ini Punya Segudang Prestasi
Sempat ditertawakan banyak orang, pemuda milenial ini buktikan bahwa petani bisa sukses tanpa kotor-kotoran di sawah.
Dulu ia ditertawakan banyak orang karena cita-citanya
Sempat Diejek Gila, Pemuda Pelopor Gerakan Bertani Tak Perlu Kotor-kotoran di Sawah Ini Punya Segudang Prestasi
Pemuda milenial asal Dusun Pesantren, Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini sempat dianggap gila dan ditertawakan banyak orang karena melakukan hal-hal yang tak biasa dilakukan orang. Salah satunya bertani tanpa perlu kotor-kotoran di sawah.
(Foto: Instagram @fatkulilma)
Cara Cerdas Bertani
Fatkul membuktikan bahwa bertani tak melulu menggunakan tanah. Ia misalnya, mengembangkan pertanian dengan media tanam serabut kelapa.
Tak hanya itu, ia mempraktikkan pertanian dengan teknologi cerdas (smart farming). Semua sistem otomatis sehingga bisa dikendalikan jarak jauh. Adapun cara kerja smart farming melalui sistem irigasi tetes dan spray embun.
Gubuk Edukasi Djoyo Tani
Fatkul dengan senang hati berbagi pengetahuan terkait pertanian modern yang ia miliki. Dia pun mendirikan Gubuk Edukasi Djoyo Tani.
Greenhouse pertama yang dibangun Fatkul secara mandiri membuahkan hasil manis. Dari situ, ia bisa menggerakkan masyarakat di kampungnya untuk gotong-royong membangun greenhouse. Hingga kini, kelompok petani Djoyo Tani sudah memiliki empat greenhouse.Greenhouse tersebut ditanami dua jenis melon premium, yakni sweetnet dari Thailand dan glamour sakata dari Jepang. Pada 17 hingga 25 Juli 2023 lalu, Fatkul melakukan open house perdana bertajuk "Petik Melon Premium Langsung dari Kebun.
"Saya berharap petani muda tidak malu. Petani sekarang tidak harus kotor di sawah. Petani bisa berdasi dan berseragam seperti pejabat kantoran," ujarnya, dikutip dari laman resmi kominfo.jatimprov.go.id,
Pemuda Inovatif
Sarjana Hukum jebolan Institut Agama Islam (IAI) Tuban itu tidak hanya jadi pelopor pertanian modern di kampungnya. Ia juga menginisasi robot pelayan publik (Robot Bobota, Perahu Pintar, Pesawat Vtol atau Vertical Take-Off Landing), Inovasi-inovasi tersebut mengantar Fatkul jadi Juara 2 Pemuda Pelopor Nasional pada 2022 silam.
Berkat inovasi-inovasinya, Fatkul cukup sering diundang sebagai narasumber dalam acara-acara. Sosoknya juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
(Foto: Kominfo Provinsi Jawa Timur)
Perjuangan
Fatkul menceritakan jatuh bangunnya mengembangkan inovasi pertanian dan pelayanan publik di kampung halamannya.
"Mulai dari seorang yang dianggap gila dan ditertawakan banyak orang, hingga menghasilkan sebuah karya luar biasa dan diapresiasi banyak pihak. Proses panjang yang luar biasa,” terangnya, dikutip dari laman resmi kominfojatim.go.id.
Inovasi-inovasi yang dilakukan Fatkul juga membawanya menjejakkan kaki ke berbagai daerah, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
(Foto: Instagram @fatkulilma)