Santri di Tangerang Ini Ciptakan Robot Pertanian yang Bisa Memanen Sayuran, Keren
Santri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Santri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Santri di Tangerang Ini Ciptakan Robot Pertanian yang Bisa Memanen Sayuran, Keren
Santri 13 tahun di Kota Tangerang, Darrel Haidar, torehkan prestasi usai ciptakan robot panen sayur. Berkat inovasinya, dia bisa unjuk gigi di kancah ASEAN. Darrel bersekolah di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Cipondoh. Di sana minatnya diasah untuk membuat robot yang membantu manusia. Darrel kemudian menamai robot ciptaannya, Subak. Seperti apa kemampuannya? Ini selengkapnya.
-
Apa kegunaan robot Tomatan? Tomatan merupakan robot yang dapat memberikan tomat kepada sang pengguna untuk dimakan. Alat ini dibuat oleh pembuat jus dari Jepang, Kagome.
-
Siapa santri pelukis dari Tangerang? Seorang santri biasanya tak lepas dari kemampuannya di bidang Agama Islam. Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Siapa yang menanam sayur di Pangandaran? Seperti disampaikan oleh Jerry, selaku kreator video, para petani ini harus berkeliling hutan untuk mencari bahan makanan.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Kenapa Kemenag gelar pameran robot? Acara tersebut dikemas dengan nuansa pop culture untuk menarik minat anak muda untuk tertarik pada religi.
-
Bagaimana caranya santri bisa jadi pengusaha? Hendi menjelaskan bahwa proses pengadaan pemerintah saat ini sudah tidak rumit seperti yang dikira banyak orang. Hal itu karena LKPP saat ini mendorong metode E-Purchasing untuk bisa dikedepankan. 'Cara untuk menayangkan produk di E-Katalog hanya dua tahap saja, cukup minta akun di LPSE setempat untuk login di portal e-Katalog terus tinggal menayangkan produk yang mau ditawarkan lalu kasih harganya. Intinya jika ingin menjadi santripreneur harus semangat, karena peluangnya terbuka lebar sekali,' katanya.
Bermula dari gabung ekskul robotik
Diceritakan Darrel, ketertarikannya di dunia robotik baru dia dalami setelah mengikuti ekstrakurikuler robot di Tahfizh Daarul Qur’an. Dia didampingi olehpengajar di pesantren, Ustaz Pandu Ganggadata. Sebelumnya, minat Darrel sudah terlihat ketika menyukai dunia pemrograman atau coding. Kemampuan ini dia dapatkan secara otodidak dan belajar melalui platform internet lainnya. “Awal tertarik dengan dunia ini saya melihat pameran teknologi, berawal dari tertaik, senang dan sekarang jadi digeluti mendalam,” katanya.
Kinerja robot Subak
Disampaikan Darrel, robot Subak yang ia ciptakan memiliki kemampuan untuk membantu proses pertanian. Subak didesain dengan kemampuan untuk mendeteksi kemampuan memanen sayuran. Saat terdapat sayur yang siap dipanen, secara otomatis robot Subak akan mengangkatnya dan memindahkan ke robot pengangkut panen. “Lewat robot Subak, kemudahan akan dirasakan oleh dunia pertanian. Selain memangkas waktu proses pengangkutan hasil panen, tapi juga mampu mengganti Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pertanian itu sendiri,” ucap Darrel.
Terinspirasi dari sistem pengairan sawah di Bali
Santri kelahiran Pulau Bali, 17 Juni 2010 ini turut membawa tradisi lokal asal daerahnya. Nama Subak, menurut Darrel diambil dari pola sistem pengairan sawah di Bali. Mengutip laman Distanpangan Bali, Subak merupakan sistem irigasi yang dilakukan secara berkelompok di Bali. Biasanya petani akan melakukan ritual tertentu ala adat setempat untuk mendistribusikan air tersebut. Dalam sistem Subak terdapat konsep Tri Hita Karana (THK) yang mengajarkan bahwa manusia dapat hidup bahagia, aman, tentram dan lahir batin, serta bisa menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya termasuk alam sekitar.
Unjuk gigi di negara ASEAN
Melalui robot Subak ini, Darrel mampu membuktikan untuk bisa unjuk gigi di negara ASEAN. Dia berhasil menyabet medali perunggu di ajang International Youth Robot Competition (IYRC) Malaysia 2023, pada Juni lalu. Di sana, Darrel tergabung ke dalam training camp Kampong Robot bersama lima temannya asal Kediri, Jawa Timur dan Jakarta. Dari camp itu, lantas terbagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing inovasi robot di bidang pertanian, yakni pengolahan hasil panen, lalu pengantaran hasil panen dan dirinya yang membuat robot pengangku panen.
Wakili Indonesia dan bersaing dengan ratusan peserta
Dalam lomba tersebut, santri penghafal 23 juz Al-Qur’an ini mampu bersaing melawan ratusan peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara, dengan berbagai inovasi ciptaan yang juga keren.
Robot ciptaan Darrel dan rekan-rekannya ini wakili Indonesia. “Saya dan teman lainnya mewakili Indonesia di kategori pertanian, membuat tiga robot untuk mengangkut, mengantar dan mengolah hasil pertanian itu. Tidak menyangka bisa juara, apalagi melihat milik Malaysia yang dibuat anak TK, cukup membuat saya pesimis,” kata Darrel.