Pertama di Dunia Ada Robot Pakai Otak Manusia
Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada “pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.”
Sederhananya, kemajuan teknologi digambarkan oleh universitas sebagai “brain on a chip.”
Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
Para peneliti menggambarkan proyek ini sebagai “sistem interaksi informasi kompleks cerdas dan cerdas bersumber terbuka pertama di dunia.”
Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Siapa yang menemukan robot pertama di dunia? Robot ini pertama kali disebut oleh Philo Byzantios.
-
Apa yang robot pertama di dunia lakukan? Robot asisten rumah tangga ini berbentuk patung seukuran manusia yang memegang oenochoe--kendi-- di satu tangan dan tangan lain memegang cangkir minuman. Sebuah mekanisme di dalam patung tersebut memungkinkan anggur dan air dari dua kendi berbeda akan masuk ke dalam kendi yang ia pegang.
-
Kapan robot pertama ditemukan? Pada abad ke-3 SM kaum elit Yunani Kuno diperkenalkan kepada robot pertama di dunia.
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Kenapa Robot humanoid dibuat? Salah satu perubahan signifikan adalah kemunculan humanoid, robot yang meniru ukuran, bentuk, dan kemampuan manusia.
-
Siapa pembuat robot humanoid "Tiangong"? Tiangong sendiri adalah robot humanoid generasi pertama yang diproduksi oleh National and Local Co-Built Embodied Intelligence Robot Innovation Center.
Menurut New Atlas, robot ini tidak memiliki mata dan hanya dapat merespon melalui sinyal listrik dan sensorik.
Potensi kegunaan lain dari terobosan robotika adalah potensi untuk memperbaiki kerusakan pada korteks serebral manusia dan teknik penyembuhan neurologis lainnya.
“Transplantasi organoid otak dianggap sebagai strategi yang menjanjikan untuk memulihkan fungsi otak dengan mengganti neuron yang hilang dan merekonstruksi sirkuit saraf,” tulis tim tersebut dalam penelitian mereka, menurut South China Morning Post.
Hal ini didasarkan pada penelitian khusus Nueralink, sebuah perusahaan riset yang didirikan Elon Musk yang berfokus pada manfaat pengobatan dari penerapan chip pada manusia.