Ngeri, Ini Cara Memasukkan Chip Otak Elon Musk yang Dikhawatirkan Banyak Orang
Berikut mengerikannya cara perusahaan Elon Musk akan pasang chip di otak.
Berikut mengerikannya cara perusahaan Elon Musk akan pasang chip di otak.
Ngeri, Ini Cara Memasukkan Chip Otak Elon Musk yang Dikhawatirkan Banyak Orang
Era fiksi ilmiah mungkin akan semakin mendekati umat manusia.
Berbagai pihak sedang berlomba dalam menentukan siapa yang memimpin perkembangan teknologi di dunia saat ini. Salah satunya adalah Elon Musk, triliuner pemilik X (sebelumnya Twitter) dan SpaceX.
-
Kenapa Elon Musk menanam chip Neuralink di otak manusia? Tujuan jangka pendek perusahaan ini adalah membangun antarmuka otak yang umum dan memulihkan otonomi bagi mereka yang memiliki kondisi neurologis yang melemahkan dan kebutuhan medis yang tidak terpenuhi.', 'Maka, tujuan jangka panjangnya adalah menyediakan teknologi ini bagi miliaran orang dan membuka potensi manusia serta melampaui kemampuan biologis kita,' jelasnya.
-
Bagaimana Neuralink menanam chip ke otak? Dikatakan juga bahwa seorang ahli bedah akan mengangkat sebagian tengkorak pasien yang diuji sebelum robot setinggi 7 kaki bernama R1 mengambil alih untuk menanamkan 64 benang yang dilapisi elektroda ke dalam otak mereka.
-
Di mana chip otak ditanam? Melalui elektroda yang ditanamkan langsung di otak pasien, tim dapat mengirim sinyal ke korteks temporal lateral, bagian otak yang berperan dalam penyimpanan dan pengolahan memori.
-
Siapa yang mengembangkan teknologi chip otak? 'Kami berada di ambang era baru dalam ilmu saraf manusia dan neuroterapi,' kata Kahana dikutip NYPost, Selasa (17/9).
-
Kenapa teknologi chip otak dipelajari? Penelitian ini merupakan bagian dari pengembangan teknologi antarmuka otak-komputer (BCI) atau menanam chip di otak yang juga dilakukan oleh para ilmuwan lain untuk mengatasi berbagai masalah, seperti kehilangan memori, gangguan bicara, hingga kelumpuhan.
-
Bagaimana cara kerja implan otak Neuralink? Alat Neuralink yang ditanamkan di dalam otak manusia memiliki ukuran sebesar satu koin logam yang cukup besar. Alat tersebut ditanamkan di dalam tengkorak manusia. Dilengkapi dengan kabel mikroskopis, alat tersebut dapat membaca dan merekam aktivitas neuron di dalam otak. Nantinya, pembacaan tersebut akan dikirimkan secara nirkabel dalam bentuk sinyal kepada unit penerima di luar tubuh.
Salah satu ide Elon Musk adalah menciptakan sebuah hubungan antara manusia dan kecerdasan buatan (AI).
Klaimnya, hal ini dilakukan untuk membantu orang-orang yang menderita kelumpuhan agar dapat mengendalikan hal-hal dengan pikiran mereka.
Tapi tunggu dulu, apakah tujuan itu adalah satu-satunya rencana Elon?
Menurut laporan Vox dan BGR, Kamis (19/10), rencananya bukan itu saja. Diduga, ambisi sebenarnya jauh lebih besar dan terkandung dalam kata-kata Elon sendiri.
Elon pernah mengatakan, butuh cara untuk mencapai simbiosis umat manusia dengan kecerdasan buatan. Tujuannya agar umat manusia tak tertinggal.
Namun, karena ide ini mungkin terlalu ‘ekstrim’ diterima khalayak umum, sehingga Elon menyebut tujuan utamanya untuk membantu orang lumpuh.
Pasang Chip di Otak
Hal ini dilakukannya dengan cara memasangkan sebuah chip ke otak manusia. Tapi ternyata beberapa ahli dan mantan karyawan Neuralink, perusahaan tempat chip ini dikembangkan, menolak. Mereka menyatakan bahwa cara yang dilakukan teramat berisiko.
Masalahnya, cara yang akan ditempuh Musk dan Neuralink adalah dengan membuat lubang di dalam kepala manusia sebagai tempat memasang chip atau implan otaknya.Cara ini merupakan salah satu cara paling beresiko untuk memasang implan di otak manusia.
Namun, metode ini sudah terbukti bekerja pada hewan. Tahun 2021 lalu, saluran Youtube Neuralink telah mengunggah sebuah video yang memperlihatkan bagaimana seekor monyet bisa bermain game dengan bantuan chip yang ditanamkan di otaknya.
Dan sejak September lalu, mereka telah memulai pencarian relawan untuk uji klinisnya pada manusia.
Sebenarnya, ada cara lain yang lebih aman untuk melakukan implan otak ini, yaitu melalui pengiriman perangkat ke otak melalui arteri.
Opsi ini lebih jinak dibandingkan melubangi kepala, tetapi ditolak pada tahun 2019 oleh Neuralink.
Menurutnya, hal ini disebabkan perusahaan ingin memaksimalkan bandwidth.
“Tujuan dari Neuralink adalah untuk menggunakan lebih banyak elektroda, lebih banyak bandwith. Sehingga antarmuka ini dapat melakukan lebih dari apa yang dapat dilakukan oleh teknologi lain,” jelasnya.
Karena alasan itu, perusahaan rela mengambil metode pendekatan yang lebih ekstrim daripada yang lain.