Neuralink, Startup Besutan Elon Musk Berhasil Tanam Chip Otak di Pasien Kedua
Pasien kedua ini dilakukan treatment berbeda dengan yang pertama.
Neuralink telah berhasil menanamkan perangkatnya pada pasien kedua. Teknologi ini dirancang untuk memberikan pasien lumpuh kemampuan untuk menggunakan perangkat digital dengan berpikir sendiri.
Mengutip Reuters, Senin (5/8), Neuralink sedang dalam proses pengujian perangkatnya, yang dimaksudkan untuk membantu orang yang mengalami cedera tulang belakang. Perangkat tersebut memungkinkan pasien pertama untuk bermain video game, menjelajah internet, memposting di media sosial, dan menggerakkan kursor di laptopnya.
Elon Musk pendiri Neuralink, memberikan sedikit rincian tentang peserta kedua selain orang tersebut mengalami cedera tulang belakang yang mirip dengan pasien pertama, yang lumpuh dalam kecelakaan menyelam.
Musk mengatakan 400 elektroda implan di otak pasien kedua berfungsi. Neuralink di situsnya menyatakan bahwa implannya menggunakan 1.024 elektroda.
“Saya tidak ingin membawa sial, tetapi tampaknya implan kedua berjalan sangat baik. Ada banyak sinyal, banyak elektroda. Ini bekerja dengan sangat baik,” kata Musk kepada pembawa acara podcast Lex Fridman.
Musk tidak mengungkapkan kapan Neuralink melakukan operasi pasien kedua. Musk memperkirakan Neuralink akan memberikan implan tersebut kepada delapan pasien lagi tahun ini sebagai bagian dari uji klinisnya.
Pasien pertama, Noland Arbaugh, juga diwawancarai di podcast, bersama dengan tiga eksekutif Neuralink, yang memberikan rincian tentang cara kerja implan dan operasi yang dipimpin robot. Sebelum Arbaugh menerima implannya pada Januari, dia menggunakan komputer dengan menggunakan tongkat di mulutnya untuk mengetuk layar perangkat tablet.
Arbaugh mengatakan dengan implan tersebut dia sekarang hanya bisa memikirkan apa yang dia inginkan terjadi di layar komputer, dan perangkat tersebut mewujudkannya. Dia mengatakan perangkat tersebut telah memberinya sedikit kemandirian dan mengurangi ketergantungannya pada perawat.
Arbaugh awalnya menghadapi masalah setelah operasinya ketika kabel kecil implannya tertarik, mengakibatkan pengurangan tajam pada elektroda yang dapat mengukur sinyal otak. Reuters melaporkan bahwa Neuralink mengetahui masalah ini dari uji coba pada hewan.
Neuralink mengatakan pihaknya memulihkan kemampuan implan untuk memantau sinyal otak Arbaugh dengan melakukan perubahan termasuk memodifikasi algoritmanya menjadi lebih sensitif.
Arbaugh telah meningkatkan rekor dunia sebelumnya dalam hal kecepatan mengendalikan kursor hanya dengan pikirannya dengan hanya sekitar 10, 15% elektroda yang berfungsi.
Di sisi lain, Musk juga mengatakan dia telah berbicara dengan kandidat Partai Republik Donald Trump, yang dia dukung dalam pemilihan presiden AS, tentang pembentukan komisi yang bertujuan untuk meningkatkan “efisiensi pemerintah” melalui pengurangan regulasi bisnis. Musk mengatakan bahwa menurutnya peraturan AS menghambat inovasi.