FOTO: Semangat Penyandang Difabel Panen dan Jual Sayuran Hasil Kebun Hidroponik
Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran di YPAC.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan menjual selada air yang dipanen dari kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan menjual selada air yang dipanen dari kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.
Murid penyandang difabel kelas keterampilan melakukan panen selada air pada kebun hidroponik Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Kebun hidroponik, yang sudah berjalan lebih dari 6 tahun dengan tanaman selada air, selada merah dan pakcoy, menjadi sarana pembelajaran murid penyandang disabilitas untuk menanam hingga memanen sayuran. Setiap 45 hari sekali, mereka memanen 20 kg sayuran hasil kebun hidroponik dan dijual kepada warga dengan harga Rp15 ribu per kantong.