Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Modal Awal Hanya Rp 2 Juta, Pemuda di Semarang Ini Sukses Bertani Hidroponik Selada, Dulu Laku 5 Kg Kini 60 Kg Per Hari

<b>Modal Awal Hanya Rp 2 Juta, Pemuda di Semarang Ini Sukses Bertani Hidroponik Selada, Dulu Laku 5 Kg Kini 60 Kg Per Hari</b><br>

Modal Awal Hanya Rp 2 Juta, Pemuda di Semarang Ini Sukses Bertani Hidroponik Selada, Dulu Laku 5 Kg Kini 60 Kg Per Hari

Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan.

Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid.

Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta.

Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.

Yang menarik, Rahmat tidak hanya sukses merintis dari bawah. Bahkan ia juga bisa bertahan di berbagai kondisi buruk, seperti cuaca dan gagal panen hingga puluhan ton. Ia memiliki kunci sukses agar usaha pertaniannya bisa tetap stabil.

Modal Awal Hanya Rp 2 Juta, Pemuda di Semarang Ini Sukses Bertani Hidroponik Selada, Dulu Laku 5 Kg Kini 60 Kg Per Hari

Seperti apa upaya Rahmat mengembangkan bisnis pertanian walau modal awal hanya Rp2 juta? Yuk simak kisah inspiratifnya berikut ini.

Memulai Budidaya Slada dengan Modal Rp2 Juta

Memulai Budidaya Slada dengan Modal Rp2 Juta

Diceritakan Rahmat, ia mulanya memang memiliki ketertarikan di dunia pertanian. Dirinya lantas memulai babad alas dengan memanfaatkan modal Rp2 juta yang sudah ia siapkan.

Dari sana, Rahmat mulai membelanjakan peralatan hidroponik, mulai dari pipa, bor, meteran, terpal, kayu dan lain sebagainya.

“Ternyata terbukti bisa dijalankan setelah saya memulai bertanam hidroponik dengan biaya Rp2 juta itu, dan Rp1 juta lainnya saya belikan media tanam, pupuk dan yang lainnya. Saya mulainya dari satu meja, motong pipa sendiri, grinda sendiri,” katanya di YouTube Capcapung, dikutip Sabtu (17/2).

Dari Satu Meja Bisa Terus Berkembang

Setelah memulai usaha, Rahmat memiliki komitmen untuk fokus mendalami usaha pertanian sladanya.

Awalnya ia membuat kebun hidroponik di atap rumahnya. Karena lambat laun permintaan slada yang terus meningkat, dirinya akhirnya pindah posisi ke lahan di dekat tempat tinggalnya. Selama kurang lebih tiga bulan berjalan, meja untuk media tanam hidroponiknya terus bertambah hingga penuh.

“Saya kemudian meminta izin ke kakek untuk memanfaatkan kandangan ayamnya yang jebol untuk mendirikan green house hidroponik dan didukung,” katanya

Modal Awal Hanya Rp 2 Juta, Pemuda di Semarang Ini Sukses Bertani Hidroponik Selada, Dulu Laku 5 Kg Kini 60 Kg Per Hari
Pertahankan Kualitas

Pertahankan Kualitas

Sebagai anak muda, Rahmat tak ingin menjalankan tanggung jawabnya secara sembarangan. Ia berkomitmen agar bisa menghasilkan produk sayuran slada yang segar dan berkualitas.

Rahmat pun rutin merawat dengan menyiram rutin, memberi pupuk dan memperlakukan tanaman sladanya dengan sebaik mungkin.

Semangatnya mendalami pertanian semakin kuat, setelah dirinya diberi izin oleh sang kakek untuk menggunakan kandang ayam yang tak terpakai.

Kunci Sukses Bertani Hidroponik

Dalam kesempatan itu, Rahmat membocorkan kunci suksesnya yakni tidak malu saat menawarkan produk.

“Karena komitmennya adalah menawarkan langsung ke user atau pengguna akhir, tidak ke tengkulak. Dan banyak juga yang datang langsung ke kebun, dari sana simbah dan keluarga mulai melihat perkembangannya,” terang Rahmat

Rahmat juga menjual sayur seladanya tidak ke tengkulak atau produsen, melainkan langsung ke konsumen. Dari sana, produknya bisa stabil dengan harga jual di pasaran tanpa terpengaruh inflasi Kemudian Rahmat juga melayani pembelian dadakan, walau harga beberapa ikat sayur slada.

“Saya menawarkannya ke rumah makan, restoran, outlet-outlet jajanan, jadi tidak terpengaruh fluktuasi pasar. Dulu awalnya saya malu-malu dan memikirkannya susah, tapi ternyata mudah. Jadi y akita langsung datang saja ke resto, kita bawa sampelnya kita jelaskan, mereka akan tertarik,” katanya.

Mampu Menjual 60 Kilogram Selada Per Hari

Mampu Menjual 60 Kilogram Selada Per Hari

Sempat merugi, bukan halangan bagi Rahmat. Kendala bertani sayur adalah cuaca. Ia kemudian selalu membaca pola karena cuaca akan berulang termasuk waktu gagal panen.

Akhirnya setelah menemukan metode yang tepat, usahanya semakin maksimal. Saat ini, Rahmat mampu menjual hingga 60 kilogram slada per hari.
Bahkan di Desember kemarin, penjualannya mencapai puncak hingga 1,9 ton.

Kuncinya adalah selalu beradaptasi, dan berkembang dengan menambah kapasitas produksi saat kondisi membaik.

“Awal memulai usaha ini saya memang dari kecil, 5 kilogram, 10 kilogram, 15 kilogram,” katanya.

Saat ini usaha sladanya mampu terjual hingga 60 kilogram per hari. Jika per kilogramnya ia menjual rata Rp20 ribu, maka Rahmat mampu mengantongi keuntungan hingga Rp1.200.000 per hari.
Dalam satu bulan kurang lebih ia mampu mengantongi keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

“Saya selalu menguprage, bahkan per hari bisa memanen hingga 60 kilogram,” katanya

Modal Awal Cuma Rp10 Ribu, Ibu ini Sukses Jualan Rempeyek Hingga Bisa Beli Dua Rumah Mewah
Modal Awal Cuma Rp10 Ribu, Ibu ini Sukses Jualan Rempeyek Hingga Bisa Beli Dua Rumah Mewah

Siapa sangka, dengan modal yang begitu minim pengusaha bisnis daun goreng ini bisa membeli 2 hunian mewah.

Baca Selengkapnya
Modal Awal Rp 4 Juta, Pemuda Usia 22 Tahun di Purworejo Ini Sukses Beternak Itik, Hasilnya Bisa Buat Mobil dan Rumah
Modal Awal Rp 4 Juta, Pemuda Usia 22 Tahun di Purworejo Ini Sukses Beternak Itik, Hasilnya Bisa Buat Mobil dan Rumah

Yusuf mengatakan, untuk modal awal usahanya, ia menghabiskan uang Rp4 juta.

Baca Selengkapnya
Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah
Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah

Sebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Modal Rp100 Ribu, Asep Kini Jadi Juragan Ekspor Kelinci
Modal Rp100 Ribu, Asep Kini Jadi Juragan Ekspor Kelinci

Hidup yang tidak memiliki arah seketika berubah ketika dia mulai merintis usaha ekspor kelinci.

Baca Selengkapnya
Modal Rp80 Ribu Jualan di Pinggir Jalan, Penghasilan Pria ini Rp3,5 Juta per Hari
Modal Rp80 Ribu Jualan di Pinggir Jalan, Penghasilan Pria ini Rp3,5 Juta per Hari

Pria asal Sragen yang membagikan cerita inspiratifnya meraih kesukesan berjualan di pinggir jalan dengan penghasilan jutaan rupiah per hari.

Baca Selengkapnya
Bermula dari Modal Rp300 Ribu, Perempuan Ini Sukses Buka Bisnis Bawang Goreng hingga ke Luar Negeri
Bermula dari Modal Rp300 Ribu, Perempuan Ini Sukses Buka Bisnis Bawang Goreng hingga ke Luar Negeri

Siapa bilang bawang goreng hanya jadi makanan favorit masyarakat Indonesia?

Baca Selengkapnya
Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri
Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri

Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Pertamina Bagi-Bagi Modal Usaha Rp200 Juta untuk Pelaku UMKM
Pertamina Bagi-Bagi Modal Usaha Rp200 Juta untuk Pelaku UMKM

Pertamina Bagi-Bagi Modal UMKM Rp200 Juta untuk Pelaku UMKM Binaan

Baca Selengkapnya