Jalan-Jalan Bareng Komunitas Wara-wiri Mengajar, Ajak Milenial Kenali Sejarah Kota Tangerang
Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
Komunitas Wara-wiri Mengajar mengajak para milenial untuk belajar sejarah di Kota Tangerang. dengan cara seru.
Jalan-Jalan Bareng Komunitas Wara-wiri Mengajar, Ajak Milenial Kenali Sejarah Kota TangerangTangerang.
Menelusuri sisa bangunan masa silam menjadi cara yang asyik untuk mempelajari sejarah. Di Tangerang, terdapat satu komunitas bernama Wara-wiri Mengajar yang menjalankan kegiatan ini. Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam. Menariknya, kegiatan belajar sejarah ala mereka tidak dilakukan di dalam kelas, melainkan terjun langsung ke lokasi-lokasi dengan kisah yang kuat. Seru bukan? Yuk, ikuti jelajah sejarah ala komunitas Wara-wiri Mengajar selengkapnya.Membumikan sejarah Kota Tangerang
Ketua Pelaksana, Roslina Martiana, mengatakan jika komunitasnya dibuat bukan tanpa alasan. Wara-wiri Mengajar memiliki misi ingin membumikan sejarah di Kota Tangerang. Kegiatan ini lantas menarik minat masyarakat, terlebih kalangan muda dengan jumlah peserta mencapai puluhan tiap sesinya. Roslina pun membuka pendaftaran secara online untuk memudahkan para pecinta sejarah. “Yang mengikuti kegiatan ini ada 92 peserta yang sebelumnya mereka sudah mendaftar melalui online,” katanya, dikutip dari laman Pemkot Tangerang.
-
Apa saja wisata alam yang ada di Tangerang? Meski berada di tengah area perkotaan, namun jangan salah. Tangerang juga memiliki tempat wisatanya yang berbasis alam. Salah satunya yakni Telaga Biru Cisoka ini.
-
Apa tujuan KWT Srikandi di Tangerang? KWT Srikandi dibentuk pada awal tahun 2023 lalu. Saat itu, peruntukannya adalah membantu mengatasi kenaikan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
-
Bagaimana cara Workshop membantu pariwisata Indonesia? 'Saya kira keberadaan Workshop ini tidak hanya akan mendukung program pembangunan di Surakarta, karena ini UPTP Pemerintah Pusat, maka tentu kita bisa mendongkrak sektor pariwisata secara keseluruhan,' Sesditjen Binalavotas, Syamsi Hari, menambahkan, Workshop Pariwisata dibangun di atas lahan seluas 4500 m² dan luas bangunan 3150 m² dengan tinggi 6 lantai.
-
Kenapa wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon dibuat? Hadirnya eduwisata heritage ini menjadi salah satu penguat hubungan antara Jakarta dengan Cirebon sebagaimana dalam sejarah perebutan dari bangsa Portugis di masa silam.
-
Mengapa budaya Wari dipelajari? Kementerian Kebudayaan mengindikasikan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami sistem sosial-politik budaya Cajamarca selama Periode Pertengahan (900 hingga 1000 tahun Masehi) dan hubungannya dengan budaya Wari.
-
Dimana Tari Topeng Kaliwungu dipelajari? Di Desa Kaliwungu sendiri, Mbah Nemo mengajarkan tari topeng ini kepada dua muridnya yaitu Pak So dan Pak Sura’i.
Gunakan bus kota
Untuk mengikuti ini, peserta akan diarahkan untuk berkumpul di tempat yang telah ditentukan yakni area Masjid Raya Al Azhom. Setelahnya, jelajah sejarah akan dilakukan dengan menggunakan Bus Jawara.
Para peserta mengikuti ini dengan antusias, terlebih acara jelajah sejarah di Kota Tangerang ini tidak dipungut biaya alias gratis. “Kita Wara-wiri Belajar, mendalami sejarah dengan naik dua bus Jawara dan ini tanpa dipungut biaya alias gratis. Mereka hanya membawa botol minum dan payung atau jas hujang masing-masing,” katanya.
Tempat-tempat yang dikunjungi
Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang. Agar informasi sejarah yang didapatkan semakin lengkap, pihaknya juga menyiapkan tourguide untuk mendampingi peserta. “Harapannya agar warga Kota Tangerang, khususnya generasi milenial mengetahui sejarah kotanya. Sebagai contoh di Taman makam pahlawan Taruna, disitu ada pahlawan yang dimakamkan dan namanya abadi menjadi jalan yg melintasi Tangerang hingga Jakarta, yaitu Mayor Elias Daniel Mogot atau lebih dikenal dengan nama Daan Mogot,” terangnya.
Disediakan snack dan doorprize
Kegiatan jelajah sejarah di Kota Tangerang ini semakin lengkap dengan adanya snack yang disuguhkan oleh pihak panitia. Peserta bisa menikmati camilan sembari menambah wawasan tentang sejarah kotanya. Peserta juga akan mendapatkan doorprize yang telah disiapkan oleh panitia, sehingga makin menambah keseruan. Sebelumnya Wara-wiri Mengajar berangkat dari sebuah taman baca masyarakat yang dibentuk sejak 2017 lalu.
Gelar bakti sosial
Tak hanya soal sejarah, komunitas tersebut juga fokus membantu kalangan yang membutuhkan dengan menggelar kegiatan bakti sosial. Saat ini komunitas tersebut diketuai oleh Panji Bahri. Komunitas ini biasa berkumpul di Jalan Marsekal Suryadarma, Gang Kong Aneng, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari. Biasanya mereka menginformasikan jadwal dan mendokumentasikan kegiatannya melalul laman media sosial Instagram @warawiri.mengajar.