Kisah Yeri Bangun Bisnis Fesyen, Sempat Tak Diterima Masyarakat tapi Kini Tembus Pasar Internasional
Produk fesyen dihasilkan ramah lingkungan dengan menggunakan material biodegradable, yakni bahan yang dapat terurai secara alami.
Dari kampanye inilah, Yeri mulai mendapatkan pelanggan dan terus bertambah hingga terbentuklah sebuah komunitas pengguna setia produk Calla the Label.
Kisah Yeri Bangun Bisnis Fesyen, Sempat Tak Diterima Masyarakat tapi Kini Tembus Pasar Internasional
Kisah Yeri Bangun Bisnis Fesyen, Sempat Tak Diterima Masyarakat tapi Kini Tembus Pasar Internasional
Calla the Label merupakan nama fesyen lokal asal Bandung yang didirikan oleh Yeri Afriani pada tahun 2017. Yeri menceritakan, Calla the Label merupakan fesyen lokal yang memiliki visi untuk menjadi pilihan busana unik, bersemangat dan ceria.
Menurut Yeri, mulanya kehadiran Calla the Label cukup sulit diterima oleh banyak orang, karena memiliki tren fesyen yang berbeda dengan fesyen lainnya di Indonesia.
Pada saat itu, brand lokal masih fokus dengan warna-warna monokrom, sedangkan Calla sudah berani menggunakan warna-warna yang jauh lebih hidup, sesuai dengan visi yang dibawanya.
"Awalnya kita susah diterima. Karena saat itu Indonesia masih main di warna-warna monokrom, sedangkan kita sebagai brand baru membawa trend berbeda,” kata Yeri dalam Indonesia Knowledge Forum diselenggaranan BCA dengan tema “Eco-Creation: Empower Sustainability through Partnerships and Digitalization”, Selasa (10/10).
merdeka.com
Alih-alih menyerah, Yeri justru gigih membangun Calla the Label melalui kampanye digital yang dilakukannya di media sosial.
Dari kampanye inilah, Yeri mulai mendapatkan pelanggan dan terus bertambah hingga terbentuklah sebuah komunitas pengguna setia produk Calla the Label yang kemudian disebut sebagai Calla Squad.
Selain memiliki visi yang berani beda dengan jenama fesyen lainnya, sejak awal Calla the Label didirikan, Yeri juga sudah berkomitmen untuk memproduksi sebuah produk fesyen yang memiliki kualitas teratas dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Bahkan saat ini, Calla the Label telah bekerjasama dengan Lenzing Group untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dengan menggunakan material biodegradable, yakni bahan yang dapat terurai secara alami.
“Dalam satu tahun ini, Calla the Label menjadi satu-satunya brand fesyen Indonesia yang menggunakan kain tencel alami. Jadi, kalau serat kain kami dipotong dan disimpan di bawah tanah, dalam 90 hari ke depan kainnya sudah biodegradable (terurai secara alami),“ kata Yeri.