Petani Muda Fakatoto Bisa Raup Jutaan Rupiah dari Budidaya Cabai, Begini Caranya
Petani muda yang tergabung dalam kelompok tani muda Fakatoto telah meraup jutaan rupiah dari budidaya cabai.
Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan pendapatan bagi para petani di Desa Lian Tasik, Kecamatan Siritau Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku.
Pasalnya, para petani muda yang tergabung dalam kelompok tani muda Fakatoto telah meraup jutaan rupiah dari budidaya cabai.
"Kami memulai tanpa pengetahuan yang cukup, tapi dengan tekad dan bimbingan dari program TEKAD, kami bisa berhasil meningkatkan pendapatan melalui budidaya cabai,” kata Ketua Kelompok Fakatoto, Muliani Sengan, Jumat (4/10).
Kader Desa Program TEKAD ini mengungkapkan, Kelompok Tani Fakatoto menerapkan teknik budidaya yang sangat terstruktur. Dimulai dari pemilihan media tanam, persemaian, pemindahan bibit setelah 4-5 minggu hingga pemupukan dengan TSP dan Urea untuk meningkatkan kualitas panen.
"Tanaman dirawat dengan teliti menggunakan mulsa untuk menjaga kelembapan dan mengurangi serangan hama. Hasil panen pertama pada usia 75-80 hari berhasil mengangkat nama kelompok tani Fakatoto sehingga dikenal lebih banyak petani, dengan penjualan yang terus meningkat setiap musim panen," ungkapnya.
Pembentukan kelompok tani Fakatoto, kata Muliani berangkat dari keprihatinan terhadap tingginya angka pengangguran di kalangan muda di Desa Lian Tasik.
Dia pun kemudian berinisiatif untuk membentuk kelompok tani dengan mengajak pemuda lainnya untuk bergabung.
"Berbekal modal patungan dan lahan hibah dari salah satu anggota, mereka mulai menanam cabai sebagai komoditas utama," ujarnya.
Kelompok Tani Fakatoto, lanjut Muliani semakin berkembang setelah ada intervensi dari Program TEKAD. Dengan adanya model Demonstrasi Plot (Demplot) dari TEKAD kelompok ini berhasil mengubah lahan pertanian kecil menjadi sumber pendapatan yang menghasilkan puluhan juta rupiah.
"Dukungan dari pemerintah desa dan Program TEKAD mempunyai peran besar dalam perkembangan kelompok kami yang didominasi oleh perempuan muda," ucapnya.
Muliani menyebut, keberhasilan kelompok Fakatoto, bukan hanya berdampak pada peningkatan ekonomi anggota, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pemuda lain di desa tersebut.
Melalui inovasi dan semangat yang tinggi, mereka berhasil menciptakan lapangan kerja baru, mengubah citra pertanian menjadi sektor yang menarik bagi generasi muda.
"Kami berharap apa yang kami lakukan dapat menginspirasi pemuda lain untuk tidak takut mencoba di sektor pertanian. Dengan dukungan yang tepat, kami percaya anak muda bisa berkontribusi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan desa," pungkasnya.