Bergengsi, 10 Perusahaan Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia 100
Dilansir dari Forbes.com, 13 negara dan beberapa wilayah masuk dalam katagori tersebut.
Dilansir dari Forbes.com, 13 negara dan beberapa wilayah masuk dalam katagori tersebut.
Bergengsi, 10 Perusahaan Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia 100
10 Perusahaan Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia 100
Forbes Asia 100 to Watch tahun ini mencatat perusahaan UMKM dan perusahaan rintisan (starup) yang berani berinovasi dengan menerapkan teknologi baru.
Perusahaan yang masuk dalam kategori penilaian yakni mereka yang mampu berinovasi baru baik dalam ranah lingkungan, pengembangan teknologi alternatif dan teknologi baru lainnya.
Dilansir dari Forbes.com, 13 negara dan beberapa wilayah masuk dalam katagori tersebut. Di dalamnya ada 10 perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam kategori ini karena melakukan inovasi baru di Tanah Air.
Daftar 10 perusahaan Indonesia yang Masuk Forbes Asia 100
1. Beleaf
Beleaf merupakan perusahaan dalam bidang pertanian yang didukung oleh Alpha JWC Ventures, BRI Ventures, MDI Ventures, Openspace Ventures.
Beleaf merupakan perusahaan hidroponik yang menanan sayuran hijau, serta umbi-umbian. Perusahaan ini memiliki platfom pertanian (FaaS) yang mendukung petani Indonesia dalam memberi panduan serta dukungan teknis dan layanan pemasaran.
Beleaf beroperasi pada lahan pertanian seluas 5 hektar serta memiliki 20 mitra Faas. Startup yang dipimpin oleh Amrit Lakhiani ini mulai beroprasi pada tahun 2019.
2. Chiken
Chiken merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2020. Perusahaan ini memanfaatkan teknologi loT untuk pengolahan unggas dan pendistribusian daging.
Chiken menawarkan peralatan pertanian yang terintegrasi dengan pemanfaat teknologi berbasis cloud yang disebut CI-Touch. Ini merupakan teknologi baru yang digunakan untuk mengoptimalkan pengendalian iklim.
Perusahaan ini didukung oleh beberapa perusahan lain seperti 500 Global, East Vebtures, Plug and Play APAC.
Dipimpin Tubagus Syallendra, starup ini telah bekerjasama dengan 9800 peternak ayam.
3. Cosmart
Perusahaan ini bergerak dalam bidang e-commerce dan ritel. Cosmart merupakan perusahaan muda yang berdiri pada tahun 2022, dengan berbasis keanggotaan.
Melalui situs web yang dimiliki perusahaan ini, pengguna dapat melakukan pembelian barang-barang rumah tangga serta makanan ringan dengan harga lebih murah dari pada supermarket.
Cosmart berdiri pada tahun 2022 yang dipimpin Alvin Kumarga. Perusahaan ini berdiri dengan pendanaan awal yang didapatkan sebesar USD5 juta untuk ekspensinya di Asia Tenggara.
4. Crowde
Perusahaan lain yang bergerak dalam bidang perternakan adalah Crowde. Perusahaan ini memiliki tujuan mengembangkan bisnis para petani.
Crowde menawarkan pinjaman kepada petani dengan jumlah sesuai kebutuhan. Perusahaan ini memiliki aplikasi bernama Toko Tani yang berisi saran mengenai budidaya tanaman yang sukses.
5. Dagangan
Dagangan merupakan platfom perdagangan yang memudahkan masyarakat perdesaan dalam melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan yang sulit diakses.
Platfom ini menyediakan kebutuhan seperti pakaian, makanan, dan lain sebagainya.
Perusahaan rintisan ini juga menyediakan layanan gratis ongkos kirim bagi penggunanya.
6. Frash Fictory
Frash Fictory, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik dan transportasi. Starup ini terfokus pada pengiriman maupun penyimpanan barang yang harus dibekukan dengan menggunakan perangkat loT pada lebih dari 40 gedung.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2020 yang telah berkolaborasi dengan raksasa logistik Indonesia. Frash Fictory dipimpin oleh Larry Ridwan.
7. Gokomodo
Gokomodo menjadi perusahaan dengan teknologi baru dalam bidang pertanian yang menyediakan layanan e-commerce.
Melalui layanan dari perusahaan ini dapat memudahkan para pekerja mencari peralatan dalam bidang pertanian.
Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2019.
Pada tahun 2022, Gokomodo ini mengumpulkan USD36 juta pada putaran perdagangan yang dipimpin oleh East Vantures.
8. iSeller Commerce
iSeller Commerce juga masuk dalam perusahaan yang menerapkan inovasi baru. Perusahaan ini bergerak dalam bidang ternologi perusahan.
Berbeda dengan perusahaan-perusahaan sebelumnya, iSeller Commerce melalui situs web yang mereka miliki membantu perusahaan kecil mengelola inventaris yang mereka miliki dan mempromosikan penjualan suatu perusahaan melalui sosial media.
iSeller Commerce merupakan perusahan yang telah berdiri cukup lama sejak 2016. Perusahaan ini dipimpin Jimmy Petrus.
Perusahaan rintisan yang berlokasi di Jakarta ini merupakan bagian dari Intersoft di Indonesia. iSeller telah melakukan lebih dari USD500 juta pembayaran digital dengan melayani lebih dari 100.000 bisnis.
9. TipTip
Teknologi baru yang lahir pada tahun 2021 yaitu TipTip, sebuah perusahan yang bergerak dalam bidang teknologi konsumen.
TipTip memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan influenser dan para penggemarnya untuk melakukan komunikasi melalui situs web. Aplikasi ini juga mempermuda infuencer untuk melakukan siaran langsung.
Pada aplikasi TipTip influencer dapat berbagi konten untuk pelangan dan menjual tiket acara.
Dengan dana lebih dari USD23 juta, starup ini menyampaikan telah mencapai lebih dari 10.000 konten.
10. Xurya
Sebagai starup yang memanfaatkan energi terbarukan, Xurya menawarkan panel surya kepada perusahaan di Indonesia.
Perusahaan rintisan ini berfokus pada bidang kontruksi dan rekayasa diman Perusahaan ini lahir sejak tahun 2018.
Panel surya dapat menghasilkan antara 25 persen sampai 30 persen konsumsi listrik suatu perusahaan.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2018 dengan dukungan dari berbagai perusahaan lain seperti AC ventures, Clime Capital, East ventural, GoTo, MitSui & Co, New Energy Nexus.