FSIA 2023 Gandeng Startup Indonesia Prioritaskan Masa Depan Pangan Berkelanjutan
FSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
FSIA 2023 Gandeng Startup Indonesia Prioritaskan Masa Depan Pangan Berkelanjutan
Accelerice Indonesia, akselerator makanan yang menjadi pusat inovasi dan pengetahuan pangan pertama di Indonesia, tahun ini kembali menyelenggarakan program akselerasi FSIA (Food Startup Indonesia Accelerator) bersama dengan Harapura Impact yang berlangsung pada 22 November – 7 Desember 2023.
Di tahun keenam pelaksanaannya, FSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food mengajak para food startup untuk mengedepankan pengelolaan pangan yang mudah diperoleh dengan tingkat kesehatan dan nutrisi yang merata untuk seluruh lapisan masyarakat.
"Lewat tema Fast Forward to Future Food, kami berfokus kepada tiga pilar, yakni teknologi, ESG, dan bisnis yang telah dikemas dalam program FSIA ini," kata Chief Empowerment Officer Accelerice Indonesia, Charlotte Kowara melalui pidato pembukaannya di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta Pusat, Kamis (7/12).
Dari 130 startup yang berfokus pada food sustainability yang telah mendaftar, hanya sembilan startup terpilih yang mengikuti FSIA 2023, di antaranya adalah Duitin, Ijo, Logice, Smooly Juice, Ramuraga, Luceria Gelato, Mosfis Indonesia, OmouKit dan Fruyee.
Kesembilan startup peserta tersebut mendapat kesempatan untuk memperkenalkan produk dan jasa mereka kepada para investor serta para tamu undangan dari pelaku usaha bisnis skala besar yang berfokus pada industri FMCG, makanan dan minuman.
Didukung Dua Perusahaan
Head of Corporate Communication PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Stafanus Indrayana mengungkapkan bahwa perusahaannya juga berkomitmen untuk mendukung program FSIA karena sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Indofood selama ini dalam mendorong pengembangan food startup.
"Di mana dampaknya tidak hanya untuk menciptakan nilai ekonomi namun juga dapat memperkuat sektor food system di Indonesia," ucap Stafanus di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta Pusat, Kamis (7/12).
Melalui program FSIA, Stefanus mengharapkan para startup untuk turut mendukung ketahanan pangan di Indonesia, baik dari sisi inovasi teknologi, rantai nilai, lingkungan hidup, maupun inklusi sosial ekonomi.
"Bagaimana kita bertumbuh, growth terus tapi tetap memperhatikan environment dan juga sosial," lanjutnya menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Sustainability Manager PT Mayora Indah Tbk, Tania Ariningtyas juga turut mendorong pertumbuhan dan inovasi food startup agar dapat berkembang dan bersaing di pangsa pasar pangan Indonesia.
"Kami melihat bahwa food startup yang bergabung pada program FSIA 2023 ini banyak yang mengusung sirkular ekonomi, dimana hal ini sejalan dengan program yang juga dicanangkan oleh Mayora," tutur Tania.
Lebih lanjut, Tania juga memaparkan bahwa Mayora memegang komitmen kuat untuk memastikan berbisnis dengan prinsip berkelanjutan melalui tiga konsep waste management, yakni collection, collaboration, communication and education.
"Untuk edukasinya sendiri kita memastikan melalui edukasi masyarakat, kita mulai dari masyarakat yang memang customer, dimulai dari pilah sampah dari rumah," kata Tania.
Harapannya, perusahaan rintisan di Indonesia dapat membangun ekosistem rantai pasok pangan dari hulu ke hilir dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular, mulai dari budidaya, produksi, pengemasan, distribusi, hingga manajemen limbah.