Kapolri Sebut Ancaman Terorisme Masih Jadi Atensi Utama Jelang Natal
TNI-Polri pun menerapkan pola pengamanan ketat di seluruh tempat ibadah, meski sejauh ini belum tampak sinyal kejahatan terorisme.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan, aksi terorisme menjadi salah satu atensi utama kepolisian jelang momen perayaan Natal.
TNI-Polri pun menerapkan pola pengamanan ketat di seluruh tempat ibadah, meski sejauh ini belum tampak sinyal kejahatan terorisme.
Dia meminta seluruh jajaran melakukan deteksi dan sterilisasi terhadap setiap tempat ibadah sebelum Natal. Hal itu menjadi antisipasi serta menekan terjadinya kejahatan terorisme saat momen perayaan dan peribadatan.
“Libatkan tokoh lintas agama agar tercipta kerukunan antarumat beragama,” tutur Listyo dalam keterangannya, Minggu (22/12).
Listyo menegaskan pentingnya deteksi dini terhadap ancaman terorisme. Seluruh petugas harus melakukan patroli rutin di berbagai lokasi, khususnya wilayah yang terdeteksi rawan.
“Patroli rutin di lokasi dan waktu rawan juga dioptimalkan, dengan melibatkan unsur pengamanan swakarsa," jelas dia.
Polri Siapkan Ribuan Posko jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan amanat dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2024 yang digelar di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, Bali.
Operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan, termasuk 75.447 personel Polri, guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Listyo menjelaskan, Polri mendirikan 2.794 posko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Posko tersebut terdiri dari 1.302 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu.
"Sebanyak 61.452 objek pengamanan menjadi fokus utama, mencakup gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata, serta lokasi perayaan tahun baru," kata Listyo dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12).
Puncak Mudik Natal dan Tahun Baru
Listyo menerangkan puncak arus mudik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sedangkan puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
Kapolri meminta seluruh jajaran untuk mengantisipasi berbagai potensi kerawanan, termasuk kepadatan penumpang di jalur penyeberangan serta lonjakan pengunjung di tempat wisata.
Listyo juga mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi cuaca ekstrem. TNI, Polri, dan stakeholder terkait diminta memastikan kesiapan tim siaga bencana, rehabilitasi, dan distribusi bantuan bagi wilayah rawan bencana.
Selain itu, pengawasan terhadap ketahanan pangan, BBM, dan distribusi logistik juga menjadi perhatian utama.
Kapolri pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Operasi Lilin 2024, termasuk TNI, kementerian terkait, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, pemerintah daerah, serta mitra kamtibmas lainnya.
Dia menegaskan, bahwa keberhasilan pengamanan Natal dan Tahun Baru merupakan tanggung jawab bersama.
"Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mari kita pastikan seluruh rangkaian perayaan berlangsung aman, tertib, dan kondusif," tutup Kapolri.