Indonesia Diprediksi Bakal Pimpin Adopsi Artificial Intelligence, Ketua ASEAN BAC Angkat Suara
Indonesia diproyeksikan menjadi pemimpin dalam adopsi artificial intelligence (AI) di kawasan ASEAN.
Indonesia Diprediksi Bakal Pimpin Adopsi Artificial Intelligence, Ketua ASEAN BAC Angkat Suara
Indonesia Diprediksi Bakal Pimpin Adopsi Artificial Intelligence, Ketua ASEAN BAC Angkat Suara
Indonesia diproyeksikan menjadi pemimpin dalam adopsi artificial intelligence (AI) di kawasan ASEAN. Bisnis AI memiliki potensi besar di kawasan ASEAN karena kawasan ini memiliki ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia saat ini. Menurut International Federation of Robotics (IFR), ada 517 ribu unit robot industri baru yang dipasang di seluruh dunia. Sebanyak 74 persen instalasi tersebut dilakukan di keseluruhan kawasan Asia.
Terkait hal tersebut, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menekankan pentingnya transformasi digital dalam perkembangan bisnis dan usaha di kawasan ASEAN. Mengingat revolusi industri 4.0 dipenuhi teknologi digital dan otomatisasi dapat memajukan industri. “Lingkungan bisnis global telah berkembang pesat, dan teknologi digital menjadi salah satu sarana menuju sukses. Dengan mengadopsi transformasi digital, bisnis di kawasan ASEAN dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar global, membuka peluang pasar baru, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” kata Arsjad dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (7/7).World Economic Forum (WEF) mengungkapkan transformasi digital tidak hanya dapat membuat bisnis menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Melainkan bisa lebih tangkas dan cerdas karena menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan kondisi pasar yang terus berubah.
“Berbagai perusahaan yang telah mengadopsi teknologi digital, otomatisasi, hingga AI perlu untuk mendapatkan apresiasi, terutama di kawasan ASEAN. Efektivitas dan efisiensi yang diciptakan dari proses bisnis mereka, mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan,” kata Arsjad.
Kategori ASEAN Business Award 2023
Dalam kesempatan yang sama, ASEAN tahun ini akan memberikan penghargaan kepada pelaku usaha UMKM yang telah beradaptasi dengan teknologi digital. ASEAN Business Awards (ABA) 2023 akan memberi perhatian dan penghargaan kepada kemajuan yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan ASEAN di berbagai industri dan mengakui peran mereka dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
“ASEAN Business Awards 2023 akan memberi penghargaan pada perusahaan hingga UMKM yang telah melakukan transformasi digital dan menunjukkan kesuksesan luar biasa di bidangnya masing-masing,”
ujar Arsjad.
ABA 2023 telah memperkenalkan pilar penghargaan Transformasi Digital, menyadari dampak signifikan dari adopsi dan inovasi teknologi dalam proses bisnis dan pengalaman pelanggan.
Dalam kategori ini, akan ada dua pilar penghargaan yaitu, The Bionic Company dan The Best CX.
“ASEAN-BAC 2023 mengundang seluruh pelaku usaha di ASEAN yang telah mengadopsi teknologi dan digitalisasi untuk menominasikan bisnis anda dalam ASEAN Business Awards 2023. Unjuk kesuksesan dan berikan inspirasi melalui inovasi teknologi,” kata Arsjad.
Kategori Penghargaan Digital Innovation dan The Best CX
Kategori Digital Innovation berfokus pada perusahaan yang telah menggunakan kecerdasan buatan (AI), machine learning, teknologi mutakhir. Misalnya data sensors berbiaya rendah, computing power, penyimpanan, cellular connectivity, dan robotika dalam proses bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan ini telah memanfaatkan kekuatan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan operasi, dan mendorong pertumbuhan, berkontribusi pada lanskap transformasi digital secara keseluruhan di kawasan ASEAN.
Kemudian, kategori The Best CX akan memberikan penghargaan terhadap perusahaan di sektor bisnis-ke-konsumen (B2C) yang telah secara efektif mengadopsi perangkat lunak dan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan mereka. Melalui aplikasi inovatif, platform digital, dan interaksi yang dipersonalisasi, perusahaan-perusahaan ini telah berhasil mendefinisikan kembali pelayanan dan keterlibatan pelanggan, menetapkan tolok ukur baru untuk keunggulan dalam kepuasan dan loyalitas pelanggan.
"Akselerasi transformasi digital atau otomatisasi untuk memajukan industri di kawasan juga dilakukan oleh Indika Energy. Kami menggunakan unsur teknologi robotik, termasuk dalam perakitan kendaraan listrik (EV), yaitu ALVA," kata Azis.
"Digitalisasi juga kami terapkan dalam kegiatan operasional di pilar bisnis lainnya untuk mencapai efektifitas dan efisiensi," sambungnya.
Chairman & CEO Sinar Mas Agribusiness and Food, Franky Oesman Widjaja mengatakan sejalan dengan Revolusi Industri 4.0 pihaknya melihat teknologi sebagai kesempatan untuk leapfrog. Lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi. "Melalui kegiatan ‘Sinar Mas Digital Day 2023’ yang belum lama ini kami adakan, seluruh pilar usaha menampilkan inovasi digital dan berkolaborasi untuk menciptakan beragam inovasi baru lainnya untuk mendukung keberlanjutan usaha,” kata dia.