Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN Diprediksi Capai USD 2 Triliun, Indonesia Kebagian Berapa?
DEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Proyeksi tersebut turut disokong jumlah perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang jadi terbesar ketiga di Asia.
Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN Diprediksi Capai USD 2 Triliun, Indonesia Kebagian Berapa?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi digital di pasar ASEAN bisa mencapai USD 2 triliun pada 2030.
"Ekonomi ASEAN saat digitalisasi di tahun depan sekitar USD 300 miliar, dan akan menjadi USD 1 triliun di tahun 2030. Dengan adanya Digital Economy Framework Agreement ini diharapkan angkanya menjadi double, menjadi USD 2 triliun di tahun 2030," ungkap Airlangga dalam Symposium on Digital Economy and Sustainibility di Shangri La Hotel Jakarta, Kamis (24/8).
"Indonesia ini kan 40 persen dari ekonomi digital ASEAN. Jadi tentu bagi Indonesia sendiri di luar 2030 angkanya bisa naik di USD 300-400 miliar,” ujar Menko Airlangga.
Airlangga menilai, proyeksi tersebut turut disokong jumlah perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang jadi terbesar ketiga di Asia. Sehingga itu disebutnya tentu jadi andalan negara untuk menyambut pertumbuhan ekonomi digital.
"Tadi saya dengan beberapa startup melihat leadership Indonesia di sektor kesehatan, misalnya startup-nya sudah bisa customer 35 juta. Kemudian juga untuk di industri perikanan, Agrotech sudah bisa ekspor ikan tuna," kata Airlangga
"Demikian juga dengan fintech. Ini beberapa hal yang jadi andalan Indonesia dalam digitalisasi, terutama juga untuk mendorong financial inklusif dan pengembangan pemberdayaan small medium enterprise (UMKM)," kata Airlangga.