Industri Otomotif Indonesia Mulai Pakai AI, Mobil Jepang hingga Korea
Bak kendaraan masa depan, mobil-mobil sekarang sudah mulai menggunakan AI
Manufaktur otomotif telah mengadopsi Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai industri.
Tidak bisa disangkal bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga telah merambah ke industri otomotif, termasuk di Indonesia.
Pada tanggal 14 - 16 Oktober 2024, Singapore EXPO akan menjadi tuan rumah pameran manufaktur skala Asia Pasifik Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) yang diadakan untuk ketujuh kalinya. ITAP merupakan platform di Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Constellar bersama mitra internasional Deutsche Messe, yang bertujuan untuk membantu perusahaan dan pemerintah dalam memulai, meningkatkan, dan mempertahankan adopsi proses dan solusi Industri 4.0 (I4.0) di berbagai industri dan sektor.
AI diterapkan di Indonesia
Pada kesempatan AI Discovery Journey sebagai bagian dari gelaran menuju ITAP, Fadli Hamsani, Ketua Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRII), mengungkapkan bahwa AI telah diimplementasikan di sektor otomotif Indonesia.
Sebenarnya, sebagian besar perusahaan telah mengadopsi manajemen produksi untuk mengoperasikan rencana produksi mereka. Banyak aplikasi yang mereka gunakan untuk meningkatkan kualitas. Di Indonesia, implementasinya juga sudah dilakukan oleh produsen besar
"Kata-kata Fadli terucap,"
Meskipun ia enggan menyebutkan mereknya, ia menegaskan bahwa sebagian besar OEM besar, termasuk yang berasal dari Korea, Jepang, dan China, telah mengadopsi teknologi tersebut, terutama untuk inspeksi kualitas visual.
Sasaran di Indonesia
Menurutnya, Indonesia berencana untuk mengembangkan ekosistem AI terbesar di Asia Tenggara dengan meluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Buatan (Stratnas AI) 2045, dengan harapan bahwa AI akan memberikan kontribusi signifikan sebesar US$366 miliar bagi perekonomian Indonesia dalam satu dekade mendatang.
Beban Sosial Tanggung Jawab
Menurut Paul Lee, Chief Executive (Markets), Constellar, integrasi AI dapat membantu perusahaan manufaktur menjaga keseimbangan antara pengelolaan lingkungan, kelangsungan ekonomi, dan tanggung jawab sosial dalam upaya memberdayakan mereka.
Menurutnya, tujuan dari hal tersebut adalah untuk memperkuat ketahanan dan keunggulan kompetitif di pasar global yang semakin sadar akan lingkungan dan banyak permintaan, pada akhirnya.