Di Forum APEC, ID FOOD Sampaikan Inisiatif Strategis dan Digital bagi Petani dan UMKM Perempuan Sektor Pangan
Salah satu upaya meningkatkan akses perempuan di sektor pertanian dan pangan melalui digitalisasi.
Salah satu upaya meningkatkan akses perempuan di sektor pertanian dan pangan melalui digitalisasi.
Di Forum APEC, ID FOOD Sampaikan Inisiatif Strategis dan Digital bagi Petani dan UMKM Perempuan Sektor Pangan
-
Siapa Duta Pangan dan Pertanian ASEAN – Jepang? Melody juga terpilih sebagai Duta Pangan dan Pertanian ASEAN – Jepang.
-
Siapa yang hadir di acara deklarasi perempuan dan penyiaran digital? Lebih dari 250 perempuan dari berbagai elemen organisasi dan komunitas Perempuan yang ada di wilayah DKI Jakarta hadir pada kegiatan ini.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Siapa saja yang hadir di forum APEC SMEWG? 57th APEC SMEWG digelar pada 24-25 April 2024 di Bali dihadiri oleh 19 delegasi dari 21 ekonomi anggota APEC.
-
Apa yang KPID DKI Jakarta lakukan untuk perempuan dan penyiaran digital? 'Sangat penting ya peran perempuan di dalam konteks penyiaran, karena kita tahu 56 persen penonton televisi adalah kaum perempuan. Dan kaum perempuan ini adalah juga yang menjaga tontonan yang pantas, atau layak untuk disaksikan oleh anak-anak,' ujar Nezar dalam acara Pembentukan Masyarakat Peduli Penyiaran dengan deklarasi dan literasi di Jakarta, Selasa (5/12).
Perempuan semakin memegang peranan penting dalam ekosistem pertanian dan pangan.
Hal tersebut dilihat dari tumbuhnya kontribusi perempuan di tahapan rantai pasok industri pangan seperti budidaya dan pendistribusian (sektor UMKM).
Namun, eksistensi perempuan di sektor pertanian dan pangan bukan tanpa tantangan, maka diperlukan langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan akses perempuan di sektor pertanian terutama di daerah pedesaan.
Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD Bernadetta Raras menjelaskan, salah satu upaya meningkatkan akses perempuan di sektor pertanian dan pangan melalui digitalisasi.
Sehingga perempuan semakin melek perkembangan digital dan berdampak terhadap semakin mudah menjalankan usaha secara daring.
“Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika RI 2021, 80 persen UMKM milik perempuan di Indonesia kini menggunakan platform digital untuk menjual produk dan layanannya. Survei tersebut juga menemukan bisnis-bisnis ini mengalami peningkatan penjualan rata-rata sebesar 20% sejak merekamenggunakan teknologi digital,” papar Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, kemarin (16/4).
Guna meningkatkan akses digital tersebut, ID FOOD telah melakukan pengembangan sejumlah aplikasi yang dapat membuka akses perempuan untuk melakukan kegiatan wirausaha secara daring, seperti pengembangan kanal Digital Touch Point market.idfood.co.id, Digital Lelang “Dilan”, e-commerce Warung Pangan, optimalisasi market place “PaDiUMKM” yang dijalankan bersama Kementerian BUMN, dan pembuatan channel online store di e-commerce untuk memasarkan produk-produk pertanian dan pangan.
“Langkah tersebut memungkinkan ID FOOD menjalin kemitraan dengan pelaku usaha pertanian dan UMKM Perempuan,” jelasnya.
Dalam gelaran APEC Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, ID FOOD tampil dalam sesi E-commerce in Promotion of Women Economic Empowerment in Agri-food Chain.
Pada kesempatan tersebut, ID FOOD memberikan kontribusi terhadap identifikasi peluang, tantangan spesifik, serta potensi kolaborasi dalam adopsi e-commerce bagi perempuan dalam rantai pertanian pangan di kawasan Asia Pacific, khususnya dalam implementasinya di Indonesia. APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifi seperti Filipina, China, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Meksiko, Indonesia, Thailand, serta Vietnam.