Warga Surabaya Gotong-royong Tanam Sayur dan Buah, Hasil Panen Dipakai Bangun Kampung
Inspiratif! Warga Kota Surabaya kompak tanam sayur dan buah untuk bangun kampung.
Contoh keberhasilan urban farming
Warga Surabaya Gotong-royong Tanam Sayur dan Buah, Hasil Panen Dipakai Bangun Kampung
Tinggal di kawasan perkotaan rupanya tak jadi kendala bagi warga RW O4 Kelurahan Medokan Ayu, Kota Surabaya, Jawa Timur untuk bertani. Kekompakan warga bergotong-royong mengelola lahan untuk pertanian mendulang sukses.
Manfaatkan Fasum
Kelompok Tani Kosagrha Lestari ini berawal dari kesepakatan warga memanfaatkan tanah fasilitas umum untuk lahan pertanian berkonsep urban farming. Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Bagaimana petani hidroponik di Indramayu ini bertani dari jarak jauh? Kombinasi NFT dan IoT tadi, di dalam green house ini bisa menciptakan suatu ekosistem hidroponik tersendiri. Dia tidak bergantung ke cuaca, musim sampai kondisi air, karena suhu sudah bisa diatur otomatis dengan adanya perangkat tadi melalui blower. Ini memungkinkan bisa dikontrol dari jarak jauh,' terangnya
-
Kenapa petani hidroponik di Indramayu ini memilih bertani melon? Berangkat dari Keinginan Bertani Secara Praktis Jika biasanya, agar buah yang dihasilkan bagus dan manis, harus dipantau secara berkala, penyiraman rutin dan pengelolaan sinar matahari yang cukup.
-
Kenapa Urban Farming Purwakarta unik? Saat mengunjungi tempat ini kamu bak sedang berada di negeri Eropa mini yang indah.
-
Mengapa memilih menanam hidroponik di rumah? Cara menanam sayuran hidroponik di rumah menjadi pilihan favorit banyak orang karena mudah dan menghasilkan.
-
Siapa yang ingin menggerakkan urban farming di Jakarta? 'Karena kita bisa juga menggerakkan yang namanya urban farming, pertanian kota,' jelas dia.
-
Apa saja jenis sayuran yang cocok untuk hidroponik? Beberapa jenis sayuran yang umumnya cocok untuk ditanam secara hidroponik adalah selada, bayam, sawi, kubis, tomat, mentimun, dan paprika.
Lahan itu kemudian ditanami beberapa komoditas pertanian, mulai buah, sayur, hingga bunga hias. Produk buah andalan kelompok tani ini adalah melon golden. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memuji cita rasa manis melon golden hasil panen Kelompok Tani Kosagrha Lestari.
(Foto: Instagram @ericahyadi_)
Selain melon golden, kelompok tani ini juga menanam melon jenis lain. Adapun sayuran yang ditanam secara hidroponik yakni jenis sawi-sawian. Selain sawi, beragam sayur lain yang ditanam di lahan tengah permukiman itu adalah kale, bayam brazil, tomat, dan masih banyak lagi.
(Foto: Instagram @kosagrha.lestari)
Peran Pemkot
Keberhasilan Kelompok Tani Kosagrha Lestari tak lepas dari pendampingan Pemkot Surabaya. Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik. Kini, lahan yang merupakan fasilitas umum itu jadi pertanian terpadu yang terintegrasi dengan pertanian, peternakan, dan perikanan.
Cuan Hasil Panen
Ratusan hasil panen melon dari kelompok tani di Kelurahan Medokan Ayu itu habis terjual.
"Hasil penjualan lalu digunakan untuk membantu pembangunan kampung," tulis Cak Eri, sapaan akrab Eri Cahyadi melalui Instagramnya @ericahyadi_
Penggerak Ekonomi
Pertanian berkonsep urban farming, kata Eri, juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Fasilitas umum yang ada di sekitar lingkungan disulap menjadi penggerak ekonomi, menghasilkan tanaman dan perikanan yang bisa dikonsumsi warga. Selanjutnya, Pemkot Surabaya membantu pemasarannya. Para pegiat urban farming akan difasilitasi memasarkan produk ke hotel bintang lima yang ada di Kota Pahlawan.