Pak RT di Sleman Ubah Lahan Terbengkalai Penuh Sampah Jadi Kebun Sayur Bersama Warga, Beri Dampak Ekonomi hingga Lingkungan
Melihat ada sebuah lahan kosong di tempatnya terbengkalai, Purnomo mengajak warga untuk mengelolanya menjadi kebun sayur. Keberadaannya beri banyak manfaat.
Purnomo merupakan seorang ketua RT di Padukuhan Manakan, Kalurahan Condongcatur, Depok, Sleman. Ia bersama-sama warga di lingkungannya memanfaatkan sebuah lahan kosong untuk dijadikan kebun sayuran yang memberi kebermanfaatan bagi sesama.
Purnomo dan warga sektiar sepakat memberi nama kebun sayur itu “Mekar Sari”. Kebun sayur itu dikelola oleh sebuah unit usaha Badan Usaha Milik RT.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Kenapa Pemkab Sleman harus atasi masalah sampah? Permasalahan yang sering muncul, biasanya sulitnya mencari lokasi untuk tempat pengolahan atau pembuangan akhir sampah (TPA), kapasitas TPA, sampai munculnya penolakan masyarakat sekitar TPA akibat dampak yang ditimbulkan, seperti bau tidak sedap, dan pencemaran lingkungan.
-
Bagaimana KWT Srikandi mengelola kebun sayur? Setiap anggota piket bertugas untuk menyirami tanaman, menyiangi, dan melayani pembeli.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas lahan rawa? 'Kita fokus memberikan bantuan optimasi, yang dikatakan optimasi adalah dulu tanam satu 1 kali dalam se tahun, kita tingkatkan menjadi dua kali jadi produksinya dua kali lipat tentu kesejahteraan pun meningkat,'tambah Mentan Amran.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan rawa di Banyuasin? 'Hari ini kami meninjau langsung kegiatan Opla yang dilakukan di Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan berupa normalisasi saluran maulun pendalaman saluran sekaligus pembuatan tanggul maulun peninggian tanggul.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
Pada awalnya, Purnomo bersama warga prihatin melihat ada sebuah lahan kosong milik warga yang tidak diolah sehingga ditumbuhi rumput liar. Dalam perjalanannya, butuh kekompakan warga agar kebun sayur itu bisa berkembang seperti sekarang.
Bagaimana kisah mereka? Berikut kisah inspiratif selengkapnya:
Bekas Lahan Terbengkalai
Sebelum dimanfaatkan, lahan itu penuh dengan rumput ilalang yang cukup besar dan juga sampah-sampah. Dengan dikomandoi Purnomo, para warga melakukan kerja bakti babat alas sehingga lahan itu bersih dari rumput-rumput liar dan juga sampah-sampah.
Setelah itu Purnomo berkonsultasi kepada beberapa ahli pertanian terkait pemanfaatan lahan kosong itu. Setelah itu barulah ia bersama warga setempat mulai mengisi lahan kosong itu dengan beberapa tanaman sayur.
“Awalnya tanamannya lebih cenderung ke sayur mayur yang mudah ditanam seperti bayam, terong, kacang panjang, dan lainnya. Setelah berkembang, kami terus meningkatkan agar ada tanaman yang memiliki nilai ekonomi. Salah satunya adalah cabai,” cerita Purnomo.
Sudah Mandiri
Purnomo mengatakan kalau kebun sayur milik warga di tempatnya sudah bisa dibilang maju. Bahkan kebun sayur itu sudah memiliki manajemen sendiri yang dikelola oleh beberapa warga. Sehingga Purnomo sebagai Ketua RT tak perlu lagi “cawe-cawe” terkait pengelolaan di kebun sayur tersebut.
“Jadi kebun ini sudah dikelola secara mandiri. Kalau ibu-ibu punya jadwal sendiri mengolah kebun ini. ada yang bertugas memanen, ada yang membersihkan, tapia da satu orang yang bertanggung jawab penuh untuk mengelola kebun ini,” kata Purnomo.
Purnomo berharap, kebun sayur itu tak hanya menjadi tempat untuk bertani. Namun juga sebagai tempat warga belajar dan menjadi ruang terbuka hijau di mana setiap warga berinteraksi satu sama lain.
Beri Dampak Ekonomi hingga Lingkungan
Menurut Purnomo, hasil dari kebun sayur itu bisa memberikan dampak perekonomian yang nyata bagi warga sekitar. Biasanya para pelaku UMKM menjual hasil panen dari kebun sayur Mekar Sari di warung-warung mereka atau mengolahnya menjadi makanan lain.
Terkait keberadaan kebun sayur itu, Purnomo pada prinsipnya ingin menciptakan sebuah lingkungan yang sehat. Harapannya keberadaan kebun sayur itu bisa memberi manfaat yang lebih luas lagi ke depannya.
“Kalau nanti lingkungannya sehat, pasti warganya ikut sehat. Pengelolaan kebun ini juga terhubung dengan pengelolaan sampah. Jadi kita memanfaatkan sampah dari warga untuk pemupukan dan juga obat-obatan,” kata Purnomo dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Tren Pengelolaan Kebun Sayur di Lahan Kosong
Tak hanya di wilayah RT tempat tinggal Purnomo, pemanfaatan lahan kosong menjadi kebun sayur ini telah banyak dilakukan warga di berbagai tempat. Sebagai contoh lain, warga Kampung Pilahan, Kalurahan Rejowinangun, Kota Yogyakarta, menyulap tempat pembuangan sampah illegal menjadi kebun sayur. Kegiatan itu telah dilakukan sejak tahun 2018.
Inisiatif serupa juga dilakukan warga Kampung Purbayan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. Mereka mengisi waktu luang dengan mengelola kebun sayur yang berada pada sebuah lahan sempit di tengah perkampungan padat. Purnomo sendiri mengatakan kalau kebun sayur yang ia rintis bersama warga RT awalnya terinspirasi dari kebun sayur model serupa yang sudah dikembangkan di tempat lain.
“Apa yang kami lakukan ini adalah sebuah langkah kecil untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kita. Tujuannya biar tertata dan bisa meningkatkan ekonomi keluarga kita,” tutup Purnomo dikutip dari kanal Youtube Cap Capung.