Melihat Suasana Pasar Tradisional Selo, Eksotisme di Lembah Merapi-Merbabu
Di dalam pasar itu, dapat dijumpai berbagai kuliner unik yang jarang dijumpai di tempat lain.

Keberadaan pasar tradisional begitu penting demi menunjang perekonomian masyarakat di seluruh penjuru Indonesia. Lokasi pasar tradisional ini tersebar di mana-mana mulai dari kawasan perkotaan hingga pelosok desa. Mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan. Setiap pasar tradisional di berbagai daerah itu punya keunikan dan ciri khas masing-masing.
Ciri khas itu pula yang dimiliki Pasar Tradisional Selo. Suasana pasar tradisional itu sungguh eksotis karena berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Berada di ketinggian sekitar 1.500 mdpl, Pasar Selo memiliki hawa yang sejuk. Lalu apa keunikan yang dapat dijumpai di pasar tradisional itu? Berikut selengkapnya:
Buka 2 Kali dalam 5 Hari

Pasar Selo merupakan pasar setingkat kecamatan. Lokasinya pun cukup strategis karena berada di antara jalan penghubung Magelang-Boyolali hingga ke Solo.
Walaupun setingkat kecamatan, namun pasar itu tidak memiliki bangunan megah. Di pasar itu banyak ditemui para pedagang yang menjual buah-buahan. Biasanya pasar itu buka pada setiap hari pasaran Wage dan Legi.
Walaupun hanya buka dua kali dalam lima hari, namun saat buka suasana pasar tidaklah terlalu ramai. Mereka yang datang ke pasar hanya berasal dari orang-orang yang tinggal di sekeliling pasar.
Kuliner Unik Pasar Selo

Di dalam pasar itu, dapat dijumpai berbagai kuliner unik yang jarang dijumpai di tempat lain. Salah satunya adalah Jenang Krasikan. Satu kilogram Jenang Krasikan dihargai Rp35 ribu.
Mengutip YouTube Jejak Richard, Mbak Sofia seorang pedagang jenang, mengatakan bahwa makanan yang ia jual di Pasar Tradisional Selo itu ia buat sendiri. Makanan itu terbuat dari campuran kacang dan ketan.
Setelah dikulik lebih jauh, ternyata para pedagang di Pasar Tradisional Selo punya sumber penghasilan lain di samping berjualan di pasar. Mereka memanfaatkan rumah mereka sebagai homestay bagi para wisatawan. Ini tak lepas dari lokasi Pasar Selo yang berada di kawasan wisata.
Pedagang Pasar Punya Usaha Sampingan

Salah satu pedagang yang punya usaha homestay adalah Ibu Rahayu. Di Pasar Tradisional Selo, ia berjualan aneka perlengkapan untuk petani seperti tas keranjang, topi, dan lainnya.
Homestay miliknya diberi nama “Rahayu” sesuai dengan namanya. Dengan fasilitas ruang tamu, empat buah kamar, tiga kamar mandi, dan dapur, bagi yang ingin menyewa dikenakan tarif Rp1 juta per malam.
Berada di antara lereng Merapi dan Merbabu, tanah di kawasan Selo cukup subur. Berbagai jenis tanaman sayur hingga buah bisa ditanam di sana. Maka dari itu, sebagian besar masyarakat yang tinggal di sana hidup berkecukupan.
Rentan Bahaya Merapi

Mengutip Wikipedia, wilayah Kecamatan Selo berada di kaki Gunung Merapi sebelah utara. Biasanya pendakian ke puncak Gunung Merapi dilakukan lewat wilayah ini.
Tanah di tempat itu cukup subur. Terdapat banyak hasil sayur-mayur yang bisa dijumpai seperti kol, kubis, dan adas. Selain itu di sana juga terdapat tanaman tembakau serta peternakan sapi. Karena lokasinya cukup dekat dengan puncak Gunung Merapi, wilayah ini turut merasakan dampak apabila gunung itu bergejolak. Saat Merapi erupsi, hujan abu akan mengguyur kawasan ini dengan ketebalan yang cukup besar.
Walaupun letaknya berada di pegunungan, namun Pasar Tradisional Selo pernah dikunjungi Presiden Jokowi pada 10 April 2023. Sambil berkeliling, Presiden Jokowi menyerahkan sejumlah bantuan sosial dan menanyakan harga kebutuhan pokok.