Melihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak
Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Melihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak
Indonesia merupakan surganya keindahan alam dan masyarakatnya yang memegang teguh kebersamaan. Hal tersebut selayaknya yang terlihat di kawasan sebuah pasar tradisional di daerah pedalaman gunung berikut ini.
Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga. Bukan hanya itu saja, akses jalanan menuju ke pasar pun begitu terjal dan menanjak.
Seperti apa penampakannya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, Selasa (19/12).
Jalanan Terjal & Menanjak
Pasar tersebut dikenal sebagai Pasar Wage yang berada di daerah Desa Gajah Ponorogo, Jawa Timur. Tak seperti pasar tradisional lainnya, Pasar Wage diketahui berada di atas pegunungan dengan udara yang sejuk dan alam yang masih asri.
Namun jangan salah. Butuh waktu bagi setiap orang untuk menuju ke pasar tradisional tersebut.
Sebab, akses jalan menuju ke Pasar Wage Desa Gajah tersebut nampak terjal dan menanjak.
Bahkan, beberapa di antaranya hanya nampak muat untuk melaju satu kendaraan bermotor saja.
"Menuju pasar ini, kita melewati jalanan yang menanjak super ekstrem," terang sang pemilik video.
Pasar Kuno di Pedalaman Gunung
Jika sampai di atas gunung, maka Pasar Wage bakal terlihat dalam jarak yang tak cukup jauh.
Meski tak lagi menanjak, namun lagi-lagi akses jalan menuju Pasar Wage tersebut juga masih cukup membutuhkan tenaga.
Sebab, sebagian besar akses jalan di sekitar Pasar Wage masih nampak berbatu dan sulit untuk dilewati kendaraan bermotor dengan waktu yang singkat.
"Jalanannya sudah tidak menanjak, tapi seperti ini ya," ungkap sang pemilik video.
Tak Buka Setiap Hari
Tiba di area pasar, maka para pengunjung bakal disambut dengan banyak penjual yang memamerkan beragam dagangan. Mulai dari sayuran, barang rumah tangga, hingga hewan ternak, semua nampak tersedia di pasar tradisional tersebut.
Uniknya, pasar tradisional yang masih digelar tersebut sama sekali tak menggunakan bangunan permanen. Kebanyakan, para penjual justru menggantungkan nasib hanya dengan menggelar dagangan begitu saja di atas tanah.
Pasar unik yang satu ini diketahui tak selalu buka setiap hari.
Para pedagang hanya menjual dagangannya pada setiap lima hari sekali.
"Sesuai dengan namanya, Pasar Wage ini hanya buka setiap lima hari sekali," tukas sang pemilik video.
Ramai Diserbu Warga Lokal
Keunikannya lagi, pasar tradisional tersebut masih ramai diserbu warga lokal.
Meski di zaman serba cepat dan ramai menggunakan teknologi canggih, namun masyarakat di sekitar pasar tersebut justru masih antusias meramaikan.
Warga nampak datang silih berganti dan saling berinterasi satu sama lainnya.
"Meski kini ada belanja online, namun masyarakat masih tetap antusias untuk pergi belanja ke pasar tradisional," cerita sang pemilik video.
Tuai Pujian & Kekaguman
Meski berada di puncak gunung dengan akses jalan yang terjal, namun pasar tradisional yang satu itu ramai dipuji warganet. Banyak di antaranya yang menuliskan pujian hingga kekagumannya.
"Bersih banget pasarnya ..jadi pengen ke sana," tulis akun @user_ir1we238298
"Pasarnya rame banget dan jajanannya murah2 masih harga 1000 an lagi.....penduduknya juga pada ramah2 ...perlu dilestarikan nih pasar2 kecil tradisionalnya," tulis akun @wiwitmardiastuti
"Keren sekali pemandangan perjalanannya. Pasarnya di atas pegunungan asli. Jos gandos," tulis akun @dedecaryoman7824