Pasar di Sragen Ini Punya Tradisi Pembeli Dilarang Menawar Harga, Ini Alasannya
Tradisi tersebut diwariskan secara turun temurun oleh warga setempat
Tradisi tersebut diwariskan secara turun temurun oleh warga setempat
Pasar di Sragen Ini Punya Tradisi Pembeli Dilarang Menawar Harga, Ini Alasannya
Ada sebuah tradisi menarik di Dukuh Tambak, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.
Pada tiap malam Jumat Wage minggu pertama Bulan Suro, masyarakat di sana berbondong-bondong ke tanah lapang di pojokan desa.
Tanah lapang yang biasanya sepi pada hari itu berubah menjadi pasar yang ramai bahkan hingga malam hari.
-
Bagaimana cara menawar harga di Pasar Grosir Setono? Kalau pembeli merasa kemahalan harganya juga bisa ditawar.
-
Kenapa penjual daging kurban dilarang menjual dagingnya? Dalam hal ini, Allah berfirman dalam QS. Al Hajj ayat 28, 'Maka makanlah sebagaian darinya (hewan kurban) dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan oleh orang-orang yang sengsara dan fakir.' Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa orang yang berkurban tidak diperkenankan menjual daging maupun kulit hewan kurban yang telah disembelih.
-
Bagaimana adab berbelanja di pasar? Dalam Islam, diajarkan beberapa etika atau adab saat masuk pasar, yaitu sebagai berikut:1. Tidak berlama-lama di pasarAdab masuk pasar menurut Islam yang pertama adalah tidak berlama-lama di pasar. Hal ini dikarenakan pasar bukanlah tempat yang seharusnya dihabiskan waktu secara berlebihan. Sebagai seorang muslim harus menggunakan waktu dengan bijak di pasar dan tidak terlalu lama berada di sana agar tidak terjebak dalam godaan atau berbuat dosa.
-
Mengapa pendaki di Gunung Lompobattang tidak boleh mendirikan tenda di Pasar Anjaya? Para pendaki diberitahu untuk tidak mendirikan tenda di sini karena diyakini bahwa hal tersebut dapat membuka pintu bagi mereka untuk mendengar suara gemuruh keramaian dari pasar setan yang tersembunyi.
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
-
Apa keunikan dari Pasar Ngatpaingan? Keunikan pasar ini terletak pada konsepnya yang menyajikan suasana tempo doeloe.
Warga setempat menyebutnya Pasar Tambak. Dikutip dari Sragenkab.go.id, pasar ini terbilang unik karena hanya muncul setahun sekali. Tak hanya itu, Pasar Tambak juga punya tradisi di mana proses jual beli dilakukan dengan syarat pembeli tidak boleh menawar.
Sumber foto: YouTube OYO OYO Network
“Tidak boleh ditawar tersebut, diyakini oleh pembeli dan pedagang bisa mendapat berkah. Selain itu sebagian warga juga percaya jika membeli tanpa ditawar bisa membuat masakan lebih enak dan sedap,”
terang Tatik, salah seorang pedagang Pasar Tambak.
Barang-barang yang diperdagangkan di pasar ini antara lain peralatan dapur, peternakan, dan pertanian. Sekitar 20 pedagang yang mayoritas merupakan Dukuh Tambak turut menjual dagangannya di pasar ini.
Sumber foto: YouTube OYO OYO Network
Menurut warga, tradisi Pasar Tambak ini sudah dilakukan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Dilansir dari Sragenkab.go.id, asal usul Pasar Tambak tidak bisa lepas dari aliran Sungai Bengawan Solo.
Warga percaya Sungai Bengawan Solo pernah mengalir di sebelah desa mereka. Suatu hari, ada seorang pangeran yang singgah di Dukuh Tambak karena kehabisan persediaan saat mengarungi Sungai Bengawan Solo.
Pada Agustus 2023 lalu, Bupati Sragen ikut meramaikan tradisi tahunan itu. Ia mengucapkan banyak terima kasih pada warga yang telah berpartisipasi pada acara tersebut.
“Jadi kalau beli di Pasar Tambak ini tidak boleh menawar. Misal tadi saya beli caping harga Rp25 ribu ya bayar segitu. Kenapa tidak menawar? Karena ingin mendapat berkah,” kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Dalam kesempatan itu pula, Bupati beserta jajarannya juga turut belanja beraneka ragam peralatan rumah tangga dari bambu hingga sabit, caping, pecut, dan celengan.
Di akhir acara, ia menebar ratusan jenis ikan mulai dari lele, mujair, nila dan patin. Ratusan ikan itu kemudian ditangkap oleh ratusan warga setempat.