Doa ke Pasar Lengkap Latin dan Artinya beserta Adab-Adabnya
Saat masuk ke pasar, ada doa dan adab-adab yang harus diperhatikan oleh setiap muslim.
Doa ke pasar adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri di saat banyak orang lalai karena bertransaksi.
Doa ke Pasar Lengkap Latin dan Artinya beserta Adab-Adabnya
Mengunjungi pasar merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh banyak orang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam Islam, setiap aktivitas memiliki tata cara dan adab-adab yang harus diperhatikan, termasuk saat pergi ke pasar. Berdoa sebelum memasuki pasar tidak hanya mengundang berkah, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan dari godaan dan gangguan selama berada di tempat yang ramai tersebut.
Artikel ini akan menunjukkan bagaimana doa ke pasar, dilengkapi dengan teks latin serta artinya dalam bahasa Indonesia. Selain itu, akan dibahas pula adab-adab yang sebaiknya diperhatikan saat berada di pasar, sehingga aktivitas belanja menjadi lebih bermakna dan diridhai oleh Allah SWT.
-
Apa isi doa masuk pasar? Bismillâh allâhumma innî as-aluka khaira hâdzihi-s-sûqi wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ. Allâhumma innî a‘ûdzubika an ushîba fîhâ yamînan fâjiratan au shafqatan khâsiratan
-
Gimana bacaan doa masuk pasar? Lâilâha illâLlâhu wahdahu lâ syarîkalahu, lahu-l-mulku wa lahu-l-hamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa hayyun lâ yamûtu biyadihi-l-khair wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr
-
Kenapa doa masuk pasar dibaca? Doa ini tidak lain untuk memohon kebaikan dan perlindungan dari berbagai hal buruk.
-
Siapa yang dianjurkan baca doa masuk pasar? Bukan hanya itu, ada pula amalan doa masuk pasar yang perlu dibaca oleh umat muslim.
-
Apa saja isi doa agar dagangan laris? Bacaan doa agar dagangan laris berisi permohonan kepada Allah agar diberikan kelimpahan rezeki yang halal, tanpa memberatkan dan mudah didapatkan, sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
-
Bagaimana cara membaca doa dagangan? Membaca doa supaya dagangan laris banyak pembeli bisa dilafalkan agar usaha kita senantiasa berkah dan penuh manfaat bagi orang lain.
Doa Masuk Pasar
Berikut bacaan doa masuk pasar atau pusat perbelanjaan beserta artinya, bisa diamalkan:
Lâilâha illâLlâhu wahdahu lâ syarîkalahu, lahu-l-mulku wa lahu-l-hamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa hayyun lâ yamûtu biyadihi-l-khair wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah. Maha Tunggal. Tiada sekutu bagi-Nya. Dialah pemilik kekuasaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Mampu atas segala sesuatu.
Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikan dari pasar ini dan kebaikan dari apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung dari keburukan pasar ini dan keburukan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung dari sumpah palsu dan transaksi yang merugikan.
Mengingat Allah di Kala Orang Lain Lalai
Abu ‘Ubaidah bin ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, “Ketika hati seseorang terus berdzikir pada Allah maka ia seperti berada dalam shalat. Jika ia berada di pasar lalu ia menggerakkan kedua bibirnya untuk berdzikir, maka itu lebih baik.” (Lihat Jaami’ul wal Hikam, 2: 524).
Dinyatakan lebih baik karena orang yang berzikir di pasar berarti berzikir di kala orang-orang pada lalai. Para pedagang dan konsumen tentu lebih sibuk dengan tawar menawar mereka dan jarang yang ambil peduli untuk sedikit mengingat Allah barang sejenak.
Adab Masuk Pasar
Dalam Islam, diajarkan beberapa etika atau adab saat masuk pasar, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak berlama-lama di pasar
Adab masuk pasar menurut Islam yang pertama adalah tidak berlama-lama di pasar. Hal ini dikarenakan pasar bukanlah tempat yang seharusnya dihabiskan waktu secara berlebihan. Sebagai seorang muslim harus menggunakan waktu dengan bijak di pasar dan tidak terlalu lama berada di sana agar tidak terjebak dalam godaan atau berbuat dosa.
2. Banyak dzikir saat masuk pasar
Adab masuk pasar yang kedua adalah banyak berzikir saat masuk pasar. Dengan berzikir dan mengingat Allah akan membuat Anda lebih sadar akan kehadiran-Nya dalam segala hal, termasuk saat berada di pasar. Zikir juga membantu Anda untuk menjaga hati dan pikiran agar tidak teralihkan oleh godaan dalam pasar yang dapat membahayakan keimanan.
3. Tidak ke pasar kecuali untuk kebutuhan
Adab masuk pasar menurut Islam yang ketiga adalah tidak pergi ke pasar kecuali untuk kebutuhan yang penting. Islam mengajarkan untuk hidup sederhana dan tidak mudah tergoda dengan gaya hidup konsumtif. Dengan membatasi kunjungan ke pasar hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting, Anda mampu mengendalikan nafsu belanja yang berlebihan dan menghindari pemborosan.
4. Wanita yang ke pasar hendaknya memakai pakaian syar'i
Adab masuk pasar yang keempat adalah wanita yang pergi ke pasar harus mematuhi aturan berpakaian syar'i. Seorang muslimah harus mengenakan pakaian yang menutupi auratnya, seperti menggunakan hijab yang menutupi kepala dan dada, serta memakai pakaian yang longgar dan tidak terlalu menarik perhatian. Dengan berpakaian syar'i, seorang wanita melindungi dirinya dari godaan dan menjaga kehormatan serta martabatnya.
5. Beli barang yang bermanfaat dan dibutuhkan
Adab masuk pasar yang kelima adalah membeli barang-barang yang bermanfaat dan benar-benar dibutuhkan. Islam mengajarkan untuk tidak boros dan tidak membeli barang-barang yang tidak berguna. Umat Islam harus memilih dan membeli barang-barang yang memenuhi kebutuhan dengan bijak, serta mempertimbangkan faktor keberkahan dan manfaatnya dalam kehidupan.
6. Menjaga pendangan
Adab masuk pasar yang keenam adalah menjaga pendangan. Anda harus menghindari melihat hal-hal yang tidak baik atau melihat aurat orang lain di pasar. Menjaga pendangan adalah salah satu cara untuk menjaga kesucian hati dan menjaga kehormatan diri serta orang lain. Anda juga harus menghindari memandang dengan penuh keserakahan atau rasa iri terhadap kekayaan orang lain.
7. Penjual dan pembeli wajib amanah dan jujur
Adab masuk pasar yang ketujuh adalah penjual dan pembeli harus saling amanah dan jujur. Sebagai seorang muslim, dianjurkan bersikap jujur dalam bertransaksi dan tidak menipu atau merugikan pihak lain dalam melakukan jual-beli di pasar. Penjual juga harus menjaga kualitas dan keaslian barang dagangannya, serta memberikan harga yang wajar dan tidak memanfaatkan kebutuhan orang lain.
Adab Berbelanja
Berbelanja dalam Islam juga diatur oleh prinsip-prinsip etika yang menggarisbawahi pentingnya perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Berikut beberapa adab berbelanja dalam Islam:
1. Niat yang Baik: Sebelum memulai berbelanja, seseorang harus memiliki niat yang baik dan jelas, yaitu untuk memperoleh barang-barang yang diperlukan dengan cara yang halal dan sesuai dengan ajaran Islam.
2. Mencari Barang yang Halal: Seorang Muslim harus memastikan bahwa barang yang akan dibelinya adalah halal, baik dari segi sumbernya maupun cara pembuatannya. Barang yang haram atau mencurigakan tidak boleh dibeli atau digunakan.
3. Bijaksana dalam Pengeluaran: Islam mendorong umatnya untuk menjadi hemat dan bijaksana dalam pengeluaran. Sebelum membeli sesuatu, seseorang harus mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuannya, serta memastikan bahwa pengeluarannya sesuai dengan kebutuhan yang benar-benar diperlukan.
4. Tawar-menawar dengan Santun: Jika memungkinkan, seseorang dapat melakukan tawar-menawar dalam berbelanja. Namun, hal ini harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak merugikan pihak lain. Tidak boleh menggunakan tipu daya atau mengambil keuntungan yang tidak wajar dari pihak penjual.
5. Menghargai Penjual: Seseorang harus menghormati dan menghargai penjual, baik dalam ucapan maupun perilaku. Tidak boleh ada perilaku kasar, sombong, atau merendahkan martabat penjual.
6. Membayar dengan Adil: Setelah berbelanja, seseorang harus membayar harga yang telah disepakati dengan penjual sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Tidak boleh ada penggelapan atau penundaan pembayaran yang tidak wajar.
7. Menjaga Kualitas dan Kuantitas Barang: Seorang Muslim harus memastikan bahwa barang yang dibelinya memiliki kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan yang dijanjikan oleh penjual. Jika terdapat cacat atau ketidaksesuaian, seseorang memiliki hak untuk mengembalikan atau menukar barang tersebut.
8. Berbagi dengan yang Membutuhkan: Islam mendorong umatnya untuk berbagi rezeki dengan yang membutuhkan. Setelah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan, seseorang dapat membagikan sebagian dari kelebihannya kepada yang membutuhkan sebagai bentuk sedekah dan amal.