Mengunjungi Pasar Awi Campernik di Cimahi, Nuansa Jadul dengan Pemandangan Indah Hutan Bambu
Di sini, pengunjung bisa merasakan aneka kuliner tradisional bahkan yang langka di Indonesia seperti kopi pasir dari Turki.
Siapa yang menyangka jika di sudut Kota Cimahi, Jawa Barat, terdapat tempat yang belum banyak diketahui orang. Tempat itu adalah Pasar Awi Campernik yang memiliki menjual beragam jajanan tradisional ala “pasar nenek moyang”.
Lokasinya ada di Jalan Terobosan, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara. Tempat ini memiliki pemandangan khas perkampungan zaman dulu, dengan pemandangan indah dari hutan bambu.
-
Apa yang ditawarkan wisata Cianjur? Dari lereng gunung yang hijau hingga pantai yang mempesona, Cianjur menyimpan berbagai destinasi wisata yang siap memanjakan mata dan jiwa setiap wisatawan.
-
Kenapa Pasar Lama Tangerang menarik? Di lokasi ini, para pengunjung dapat memilih berbagai kios makanan dengan sajian yang begitu menggugah selera.
-
Bagaimana menikmati Desa Wisata Cimaja? Gurilaps sendiri merupakan istilah yang merujuk ke gunung, rimba, laut, pantai dan sungai.
-
Dimana Pasar Wisata Tawangmangu dulunya? Dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard, Pasar Wisata Tawangmangu dulunya merupakan sebuah perkebunan kelengkeng milik Keraton Kasunanan Surakarta.
-
Dimana Desa Wisata Cimaja berada? Terletak persis di Kecamatan Cikakak, Sukabumi, lokasi ini amat cocok dijadikan lokasi berlibur, maupun sarana edukasi.
Di sini, pengunjung bisa merasakan aneka kuliner tradisional bahkan yang langka di Indonesia seperti kopi pasir dari Turki. Sisi menarik lainnya adalah mata uang yang digunakan bukanlah rupiah pada umumnya.
Penasaran dengan keunikan Pasar Awi Campernik yang punya konsep lawasan? Yuk, intip keunikannya berikut ini.
Suguhkan Suasana Syahdu Khas Perdesaan Sunda
Mengutip Instagram Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud), Pasar Awi Campernik memang dikonsep layaknya perkampungan Sunda zaman nenek moyang dulu.
Di gerbang masuk, pengunjung sudah disambut dengan terowongan bambu di sepanjang jalan setapak menuju lokasi. Belum lagi lapak pedagang yang menggunakan meja bambu, dengan beberapa pemiliknya yang berpakaian pangsi dan topi caping.
Suasana teduh sekaligus nostalgia seketika langsung terasa, karena rindangnya hutan bambu yang memanjakan.
“Ada yang baru di Cimahi. Di sini kalian bisa menikmati susana alam sambil olahraga pagi dan jajan beraneka ragam kuliner tradisional dan lokal,” tulis keterangan di unggahan tersebut.
Suguhkan Aneka Kuliner Tradisional Sunda
Bagi penggemar kudapan ringan, tempat ini agaknya menjadi surga. Sebab, tersedia sekitar 27 tenant dengan aneka pilihan kuliner tradisional seperti ketan bakar, surabi, awug, kue bandros, tahu gejrot, tahu walik, bandrek dan bajigur.
Kemudian ada juga yang sedikit berat, seperti kue awug berisi gula merah, aneka nasi timbel, lontong sayur, bakso sampai lotek.
Tak lupa, di sana juga terdapat sate maranggi yang merupakan kuliner khas asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
“Tempatnya familly friendly. Fasilitasnya lengkap, ada musala, toilet, pendopo juga," tulis di keterangan lagi.
Menikmati Kopi Khas Turki yang Langka Sembari Lesehan di Bawah Pohon Bambu
Meski tersedia pendopo, pengunjung tampaknya lebih menyukai untuk menyantap jajanan tradisional sembari duduk lesehan di tanah. Ada beberapa titik yang sudah diberi terpal dan kursi kecil oleh penjual di sana.
Tempatnya yang sejuk dan teduh, cocok untuk menikmati aneka sajian makanan di sana, termasuk secangkir kopi khas Turki yang langka.
Keunikan dari kopi ini adalah proses pembuatannya yang melibatkan pasir. Kopi di dalam sebuah wadah kecil akan digerakkan secara memutar di atas pasir, dan secara otomatis suhunya akan meningkat.
Cocok untuk Mendinginkan Tubuh Setelah Berolahraga
Karena letaknya yang berdekatan dengan EcoWisata Cimahi sebagai lokasi berolahraga, pengunjung juga bisa mendinginkan badan di sini.
Setelah perut kenyang dan energi terisi, bisa dilanjut dengan kegiatan karaoke bersama penyanyi dan pengiring musik. Pengunjung bisa meminta diputarkan lagu favorit atau dinyanyikan secara langsung.
Hadirnya fasilitas Ini sebagai salah satu bentuk hiburan live yang bisa dirasakan sekaligus diikuti oleh siapapun.
Transaksinya Bukan Pakai Uang Rupiah Pada Umumnya
Bagi yang ingin membeli makanan, jangan lupa untuk menukarkan uang rupia, karena di sini uang yang biasa digunakan sebagai transaksi tidak laku.
Untuk alat pembayaran, pengelola dari Paguyuban Pasar Awi Campernik sudah menyediakan dalam bentuk lain berupa kepingan berbahan bambu. Setiap kepingan ini bernilai kelipatan rupiah.
Pasar ini tidak buka setiap hari, melainkan hanya dua kali dalam satu bulan yakni di minggu pertama dan minggu ketiga mulai pukul 06:00 WIB - 13:00 WIB.