Tak Bisa Dipindah, Begini Nasib Situs Yoni yang Terdampak Jalan Tol Jogja-Solo
Selain Situs Yoni tersebut, diperkirakan masih ada benda-benda peninggalan sejarah lain yang terkubur di sana.
Situs itu juga sering dijadikan tempat ibadah warga penganut Hindu.
Tak Bisa Dipindah, Begini Nasib Situs Yoni yang Terdampak Jalan Tol Jogja-Solo
Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo terus dikebut. Namun pada beberapa tempat, pembangunan tersebut terhalang oleh keberadaan situs penting. Salah satunya adalah sebuah Situs Yoni yang berada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten.
Selain Situs Yoni tersebut, diperkirakan masih ada benda-benda peninggalan sejarah lain yang terkubur di sana. Lantas seperti apa nasib situs tersebut?
-
Apa saja yang terkena dampak pembangunan Tol Jogja-Solo di Sleman? Sejumlah gedung perkantoran, bisnis, hingga gedung sekolah akan terkena dampak dari pembangunan jalan tol itu seperti gedung Polda DIY, Kampus UPN Yogyakarta, Kampus AMIKOM, hingga akses menuju Kampus Universitas Mercu Buana.
-
Bagaimana pembangunan Tol Jogja-Solo di Ring Road Utara? Di kawasan Ring Road Utara Yogyakarta, jalan tol itu rencananya dibuat melayang.
-
Apa tujuan Tol Jogja-Solo? Selain memberikan kenyamanan serta efisiensi dalam perjalanan, jalan tol itu juga memanjakan pengendara dengan keindahan pemandangan yang memukau di sepanjang perjalanan.
-
Bagaimana Tol Jogja-Solo diantisipasi? Langkah antisipasi itu tertuang dalam draf rencana operasional antisipasi angkutan lebaran 2024.
-
Kenapa Tol Jogja-Solo penting? Terlebih jalan ini diproyeksikan akan menjadi jalur alternatif saat masa mudik lebaran 2024 nanti.
-
Dimana Tol Jogja-Solo dibuka fungsional? 'Update terakhir di kami posisi exit toll (Yogyakarta-Solo) dibuka fungsional sampai Klaten sehingga kami menyiapkan piranti di Simpang Prambanan,'kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY Rizki Budi Utomo, dikutip dari ANTARA pada Selasa (20/2).
Sebelumnya, situs tersebut terkena patok pembangunan jalan tol. Namun karena bagian dari peninggalan budaya, situs purbakala tersebut tak bisa dipindah. Maka terpaksa dilakukan perubahan desain jalan tol saat melewati situs purbakala tersebut.
Mengutip YouTube Agus Bintarto, saat proyek tol melewati situs tersebut, dibuatlah jembatan, di mana situs tersebut tepat berada di bawah jembatan.
Dari catatan yang ada, batu Yoni tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke 8-9 Masehi. Batu itu melambangkan kesuburan dan merupakan salah satu batu klasik zaman Hindu-Buddha.
Saat ini sudah terlihat kontruksi jalan tol dibuat melayang saat melewati situs purbakala tersebut. Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo dimungkinkan melewati situs peninggalan masa lalu sehingga kalau ditemukan lagi peninggalan main maka pembangunan jalan tol kembali akan dilakukan penyesuaian.
Saat kanal YouTube Agus Bintarto mengunjungi situs tersebut pada akhir Oktober lalu, tampak di sekeliling situs sudah dipasang tembok yang terbuat dari seng. Tak hanya sebagai situs purbakala, ternyata Yoni tua itu juga menjadi tempat ibadah warga penganut Hindu.
Keberadaan Situs Yoni tersebut agak jauh terpencil dari jalan raya. Belum tahu apakan nanti kalau tol sudah jadi akan ada akses jalan beraspal yang menuju situs tersebut atau tidak.