Melihat Peninggalan Era Hindu-Buddha di Kulon Progo, Penuh Misteri yang Belum Terpecahkan
Sebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Tak banyak yang tahu kalau wilayah Kabupaten Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta menyimpan peninggalan Hindu-Buddha. Selama ini peninggalan Hindu-Buddha di DIY kebanyakan hanya ditemukan di wilayah Kabupaten Sleman bagian timur. Namun faktanya, ditemukan beberapa peninggalan Hindu-Buddha di Kulon Progo. Sayangnya sebagian besar sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Endraswara dalam buku “Keistimewaan Yogyakarta dalam Perspektif Arkeologi” menulis bahwa Dinas Kebudayaan Kulon Progo dan Balai Pelestari Cagar Budaya pernah menginventarisasi sejumlah penemuan benda bernilai arkeologis di Kulon Progo pada tahun 2018.
-
Kenapa keberadaan Piramida Pugung Raharjo masih misteri? Meskipun begitu, hingga tahun 2023, belum ada penjelasan resmi mengenai tujuan sebenarnya dari pembangunan piramida berundak di Lampung. Apakah piramida tersebut digunakan sebagai tempat penyembahan atau sebagai lokasi pelaksanaan ritual khusus masih belum terungkap secara resmi.
-
Di mana letak kuil kuno yang menyimpan simbol misterius? Simbol-simbol kuno, yang ditemukan di kuil berusia 2.700 tahun pada kota Dur-Šarrukin di Khorsabad, Irak saat ini, berupa gambar singa, elang, banteng, pohon ara, dan bajak.
-
Dimana monumen misterius itu ditemukan? Arkeolog di Institut Nasional untuk Pemeliharaan Penelitian Arkeologi Prancis (Inrap) menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai monumen yang 'belum pernah ada sebelumnya' di Marliens, dekat Dijon, Prancis.
-
Dimana lokasi situs bersejarah Candi Borobudur? Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, adalah candi Buddha terbesar di dunia dan dibangun pada abad ke-9 selama masa dinasti Syailendra.
-
Apa yang ditemukan di Candi Bogang? Di sana ada dua arca yang dipahat monolit, atau dari satu batu utuh. Kedua arca itu ukurannya cukup besar.
-
Di mana 'Candi Borobudur' berada? Candi Borobudur di Jawa Tengah adalah monumen Buddha terbesar di dunia.
Selain itu, benda-benda peninggalan Hindu pun pernah ditemukan pada sejumlah tempat di Kulon Progo. Beberapa sudah diamankan oleh pemerintah, namun sisanya dibiarkan saja sehingga tak jelas nasibnya kini.
Berikut ulasan selengkapnya:
Penemuan di Situs Tirto
Pagi itu, Selasa, 3 Juli 2018, Danang Indra Prayudha, seorang arkeolog dari Cagar Budaya, tengah sibuk mengidentifikasi beberapa temuan lingga yang berada di Situs Tirto. Situs tersebut merupakan salah satu lokasi ditemukannya beberapa peninggalan kuno di Kulon Progo. Selain lingga, di sana juga ditemukan batu lumping, antan, arca, batu jambangan, dan tempat peripih.
Situs Tirto berada di tengah pekarangan warga yang banyak ditanami pohon nira. Di sana pula ditemukan salah satu nisan bertuliskan aksara Jawa kuno yang sudah aus. Aksara Jawa itu bertuliskan “Wagiswara” yang kalau diterjemahkan artinya perwujudan Dewa Siwa. Namun sampai sekarang belum ada keterangan lebih lanjut mengenai penemuan tersebut.
Dikeramatkan Masyarakat
Penemuan benda purbakala lainnya berada di Dusun Sambiroto, Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan. Di sana terdapat sebuah situs bernama Candi Sambiroto. Namun sesungguhnya tak ada bangunan candi di sana. Yang tersisa hanyalah reruntuhannya saja.
Mengutip buku “Keistimewaan Yogyakarta dalam Perspektif Arkeologi”, bangunan candi di situs Candi Sambiroto terbuat dari batu bata dengan ukuran lebih besar dari batu bata yang beredar di pasaran saat ini. Reruntuhan Candi Sambiroto belum bisa dipastikan apa unsur keagamaannya karena tidak ada artefak-artefak lain yang ditemukan di situs itu.
Hingga kini, masyarakat setempat mengeramatkan tempat itu. Tak jauh dari reruntuhan itu terdapat sebuah batu berlubang yang terbuat dari batu putih. Bentuk batu itu kurang jelas apakah sebuah yoni atau sebuah umpak bangunan.
Ajaran Seksologi Jawa
Mengutip buku “Keistimewaan Yogyakarta dalam Perspektif Arkeologi”, sebagian besar peninggalan prasasti dan candi yang ditemukan di Kulon Progo bercorak ajaran seksologi Jawa. Baik disengaja atau tidak, pundak candi, candi, dan prasasti di kawasan Yogyakarta bagian barat itu banyak yang bercorak seksualitas budaya.
Menurut antropolog Suwardi Edraswara, dalam perspektif etnobotani kawasan Menoreh memiliki banyak tumbuhan yang khas dan sejuk. Itulah sebabnya, menurut Endraswara, bukan hal aneh bila di wilayah itu banyak muncul peninggalan etnoarkeologi seksualitas budaya Keyogyakartaan.