Gagal Menang di Pilpres dan Batal Ikut Pilkada DKI Jakarta, Begini Keseruan Anies Baswedan Keliling Kampus Ajak Mahasiswa Kawal Demokrasi
Ia merasa bersyukur ternyata masih banyak orang yang peduli dengan nasib demokrasi di Indonesia
Akhir-akhir ini, sosok Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapat sorotan. Pasalnya dia gagal menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan gagal pula mencalonkan diri di Pilkada DKI Jakarta.
Padahal sebelum proses pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, ia intens berkomunikasi dengan para petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan berpeluang besar untuk kembali mencalonkan diri. Sayangnya PDIP lebih memilih untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029 kelak.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kapan Anies Baswedan menjadi Rektor? Pada 15 Mei 2007, Anies secara resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina.
-
Kapan Anies Baswedan akan mendaftar ke KPU? Terkait pendaftaran ke KPU, Anies mengatakan akan langsung mendaftar begitu dokumen lengkap.
-
Di mana Anies Baswedan bersekolah? Berikut riwayat pendidikan Anies BaswedanTK Masjid SyuhadaSD Laboratori YogyakartaSMPN 5 YogyakartaSMAN 2 YogyakartaStudi Asia di Universitas Shopia, Tokyo, Jepang (1993)S1 Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta (1995)S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (1998)S3 di Northern Illinois University, Amerika Serikat (2004)
Tak ingin berlarut-larut meratapi nasib, Anies lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah dengan berkeliling kampus menyapa mahasiswa. Baginya, mahasiswa punya tugas penting untuk mengawal demokrasi di negeri ini.
Berikut selengkapnya:
Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda
Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk “Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital”. Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.
Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan.
“Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi,” kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
Delapan Kekuatan Anak Muda
Menurut Anies, anak muda memiliki delapan kekuatan dalam melawan kebohongan dan mengawal demokrasi. Pertama, kata Anies, anak muda memiliki jangkauan yang luas. Kedua, anak muda memiliki kegeraman atas praktik-praktik menyimpang di mana-mana.
Ketiga, anak muda memiliki daya yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain. Keempat, mereka tidak peduli pada posisi dan jabatan. Kelima, mereka memiliki kekuatan memperbesar aktivisme di dunia nyata dengan dunia maya. Keenam, mereka mendapatkan kemudahan untuk membangun jejaring yang luas, walaupun tidak saling kenal asal punya kesamaan pandangan yang menyatukan.
Ketujuh, mereka punya daya ekspresi kreatif sehingga ide-ide perlawanan bisa bergulir dan diterima menjadi sesuatu yang baru dan menarik. Dan terakhir, dengan memanfaatkan media sosial mereka punya daya jangkau global.
“Kekuatan dan daya tarik ini yang membuat saya menjalankan aktivitas baru berkeliling kampus. Saya berdiskusi, bertukar pikiran, dan saling belajar. Karena pertanyaan-pertanyaan yang diberikan membutuhkan waktu sebelum menjawab,” ujarnya.
Hadirkan Optimisme dan Rasa Syukur
Bagi Anies, berdekatan dengan anak-anak muda yang peduli dengan situasi demokrasi saat ini menghadirkan optimisme dan rasa syukur bahwa ternyata di Indonesia masih banyak orang yang peduli dengan situasi negeri ini. Ia pun membagikan aktivitasnya keliling kampus di akun Instagram pribadi miliknya.
“Terima kasih kepada teman-teman Jogja atas diskusi hangat di Wisma Kagama hari ini. Tempat ini penuh dengan kenangan dan keakraban, dan semoga pertemuan kita kali ini membawa berkah bagi semuanya,” tulis Anies pada akun Instagram pribadinya, pada Selasa (9/9).