Masa Kecil Terkenal Tahan Banting, Cucu Menteri Penerangan Ini Kini Jadi Bakal Calon Presiden Indonesia
Pria kelahiran 1969 pernah membentuk kelompok anak muda antara 7 hingga 15 tahun di kampungnya.
Suatu ketika, punggungnya pernah melepuh akibat setrikaan sarung tenun. Namun anehnya, dia tak menangis.
Masa Kecil Terkenal Tahan Banting, Cucu Menteri Penerangan Ini Kini Jadi Bakal Calon Presiden Indonesia
Masa Kecil Terkenal Tahan Banting, Cucu Menteri Penerangan Ini Kini Jadi Bakal Calon Presiden Indonesia
Layaknya anak kecil pada umumnya, sosok ini tumbuh sebagai anak dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi dan disebut sebagai 'Anak Tahan Banting' oleh keluarganya.
Suatu ketika, punggungnya pernah melepuh akibat setrikaan sarung tenun. Namun anehnya, dia tak menangis.
Meskipun begitu, sosok ini merupakan anak yang senang membaca buku. Pada awalnya, dia mulai rajin membaca buku agar bisa bermain sepeda. Namun, hal yang dilakukan karena terpaksa, mulai berubah jadi kegemarannya.
Bahkan sejak SD, dia sudah senang membaca buku biografi dari tokoh terkenal.
Selain itu, dia juga sudah akrab dengan dunia organisasi dan kepemimpinan. Dilansir dari laman biografiku, pria kelahiran 1969 pernah membentuk kelompok anak muda antara 7 hingga 15 tahun di kampungnya.
Klub tersebut diberi nama ‘Kelabang’ (Klub Anak Berkembang), yang sering mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian. Ketika SMA, dia pernah menjadi Ketua Osis se-Indonesia ketika mengikuti latihan kepemimpinan pada September 1985.
merdeka.com
Sosok tersebut ialah Anies Rasyid Baswedan, cucu pertama dari salah seorang pejuang pergerakan nasional dan pernah menjadi Menteri Penerangan pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Abdurrachman Baswedan.
Semasa kuliah, dia juga aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi Ketua Senat Umum Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Setelah lulus, Anies lanjut bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM. Selama bekerja di UGM, Anies mendapatkan beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College Park.Ketika melanjutkan studi di Negeri Paman Sam, Anies aktif menulis sejumlah artikel mengenai desentralisasi, demokrasi, dan politik islam di Indonesia. Selain itu, dia juga aktif menjadi pembicara dalam beberapa konferensi yang diadakan di sana.
Tahun 2006, Anies kembali ke Tanah Air dan bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta (2006-2007). Selain itu dia juga pernah menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007).
Kemudian pada Mei 2007, Anies dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina menggantikan Nurcholis Madjid. Saat itu, Anies menjadi rektor termuda di Indonesia, yang berusia 38 tahun ketika dilantik.
Sejumlah prestasi dan penghargaan lain juga pernah diraih oleh Anies. Dalam Majalah Foreign Policy, dia dimasukkan menjadi 100 Intelektual Dunia tahun 2008.
merdeka.com
Di tahun 2009, World Economic Forum menobatkan Anies sebagai salah satu Young Global Leaders dan dinilai sebagai salah satu calon pemimpin Indonesia di masa mendatang dan sejumlah penghargaan lainnya.Lahir dari keluarga dengan latar belakang akademisi dan politisi, tampaknya tak heran lagi jika membuat Anies memiliki ketertarikan serupa di bidang politik.
Pada tahun 2013 Anies akhirnya resmi bergabung ke dunia politik. Satu tahun berselang, Anies kemudian dilantik menjadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia pada masa pemerintahan Jokowi-JK (2014-2016).
Ketika memimpin kementerian pendidikan, Anies Baswedan kemudian merombak organisasi di lingkup kementerian pendidikan seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan. Dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Selain itu, dia juga melakukan pembenahan pada seleksi terbuka kemendikbud kemudian melakukan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Membuat program sekolah aman serta mengimbau para orangtua mengantar anaknya sekolah pada tahun ajaran baru.
Anies juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta menyebarkan guru berkualitas agar merata di semua wilayah serta melakukan reformasi ujian nasional.
Setelah tak lagi menjabat sebagai Menteri Pendidikan RI, Anies diusung oleh partai Gerindra menjadi kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 dan berpasangan dengan Sandiaga Uno.
merdeka.com
Anies kemudian memenangkan Pilkada dengan perolehan suara 57,96 persen mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI Jakarta yang digelar dalam dua putaran.
Kini, Anies kembali maju sebagai Bakal Calon Presiden Republik Indonesia bersama Muhaimin (Gus Imin) untuk Periode 2024-2029.
merdeka.com