Potret Candi Bacem, Dulu Bangunan Megah Zaman Majapahit Kini Tersisa Tumpukan Batu Bata
Sampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Banyak batu-bata penyusun candi yang hilang
Potret Candi Bacem, Dulu Bangunan Megah Zaman Majapahit Kini Tersisa Tumpukan Batu Bata
Candi Bacem di Dusun Cungkup, Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, merupakan salah satu jejak kemasyhuran Kerajaan Majapahit. Sayang, kini bangunan itu hanya tersisa tumpukan batu.
-
Kenapa Candi Batujaya dibangun dari bata? Penggunaan bata diperkirakan karena di wilayah ini tidak ada bahan baku batu andesit.
-
Apa material Candi Batujaya? Candi Batujaya Menggunakan Material Berupa Batu Bata Yang Dicetak Dalam batu bata, ditemukan campuran kulit padi atau sekam.
-
Dimana letak Candi Batujaya? Salah Satu Peninggalan Tarumanagara Adalah Percandian Batujaya di Karawang.
-
Gimana bentuk Candi Badut? Tubuh candi Badut yang tambun juga lebih mirip candi di Jawa Tengah. Candi ini juga memiliki kemiripan dengan Candi Dieng dalam hal bentuk serta relief yang simetris.
-
Dimana struktur bata merah Majapahit ditemukan? Struktur bata merah diduga peninggalan era Kerajaan Majapahit ditemukan saat ekskavasi lapangan sepak bola di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
-
Dimana Situs Candi Balekambang ditemukan? Setelah diteliti lebih lanjut oleh Tim Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diperkirakan situs candi itu merupakan salah satu dari peninggalan Kerajaan Kalingga di abad ke-7 Masehi.
Keramat
Masyarakat setempat menyebut Candi Bacem sebagai Sadran Cungkup. Sampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Candi BacemDua Candi
Mengutip situs Cagar Budaya Jatim, Candi Bacem memiliki panjang 19 meter dan lebar 12 meter. Situs Candi Bacem sendiri terdiri dari dua bangunan candi.
Bangunan pertama sebelah utara berukuran panjang 5,5 meter, lebar 5,5 meter, dan tinggi 1,5 meter. Pada bangunan pertama terdapat puing tiga tingkat anak tangga yang menuju dalam badan candi, anak tangga tersebut berada di sebelah barat.Bangunan kedua berada di sebelah selatan memiliki panjang 3,5 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 1,5 meter. Bangunan ini masih terlihat baik daripada bangunan sebelah utaranya. Bagian candi ini masih tampak jelas.
Pada Candi Bacem terdapat umpak yang berjumlah 13 buah. Pada bangunan di sebelah utara terdapat 7 buah umpak. Sementara bagian bangunan selatan terdapat 6 buah umpak. Ukuran umpak tersebut tidak sama, paling besar memiliki lebar atas 15 centimeter, lebar bawah 23 centimeter, dan tingginya 28 centimeter. Ukuran terkecil memiliki lebar atas 13,5 centimeter, lebar bawah 18 centimeter, dan tinggi 21 centimeter. Umpak-umpak tersebut ada yang berhias dan ada yang polos. Umpak tersebut sekarang ditempatkan di atas kedua candi tersebut. Umpak di Candi Bacem berfungsi sebagai batu penyangga tiang.
Kepingan genting di candi sebelah utara yang memiliki ukuran panjang bervariasi ada 6 cm, 10 cm, 12 cm, 14 cm, dan paling besar 29 cm. Lebar pecahan genting antara 3-10 cm serta tebalnya 3 cm.
Ditemukan juga kepingan dari tanah liat yang memiliki pola melingkar dan bentuknya tidak sama dari pecahan genting tersebut. Kepingan genting di candi sebelah utara memiliki ukuran panjang bervariasi ada 6 centimeter, 10 centimeter, 12 centimeter, 14 centimeter, dan paling besar 29 centimeter. Lebar pecahan genting antara 3-10 centimeter dan tebalnya 3 centimeter.
Di bawah candi terdapat saluran air yang terbuat dari batu. Saluran air ini disebut masih tertanam di bawah tanah sedalam 1,5 meter. Saluran air itu diduga pengaliran air yang telah disucikan dari atas. Ada juga dugaan untuk menyalurkan air hujan ke dalam tanah, agar candi tidak basah dan lembap, sehingga tidak mudah rusak.
Kondisi Terkini
Kini, bangunan megah yang didirikan pada era Kerajaan Majapahit tersisa tumpukan batu-bata. Mirisnya, banyak batu-bata yang hilang dari kawasan candi.