Kisah di Balik Candi Tertua di Jawa Timur, Ada Raja Gemar Bercanda
Candi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.
Candi ini dibangun jauh sebelum candi-candi lain di Jawa Timur
Kisah di Balik Candi Tertua di Jawa Timur, Ada Raja Gemar Bercanda
Candi Badut yang juga dikenal sebagai Candi Liswa merupakan candi tertua di Jawa Timur. Lokasinya sekitar 5 kilometer dari kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Candi Tertua
Candi Badut ditemukan oleh pakar arkeologi pada tahun 1923. Candi ini diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga yang jadi penanda dimulainya pembangunan candi-candi di Jawa Timur. Oleh karena itu, Candi Badut diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Menurut sebagian ahli purbakala, Candi Badut dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Prasasti Dinoyo (tahun 682 Caka atau 760 M), yang ditemukan di Desa Merjosari, Malang, mengungkap bahwa pusat Kerajaan Kanjuruhan di daerah Dinoyo.
-
Dimana letak Candi Batujaya? Salah Satu Peninggalan Tarumanagara Adalah Percandian Batujaya di Karawang.
-
Dimana Candi Mendut berada? Mengutip YouTube Asisi Channel, Candi Mendut segaris lurus dengan Candi Pawon dan Candi Borobudur.
-
Candi Jabung, apa itu? Candi Jabung, atau yang dikenal dengan nama Bajrajinaparamitapura, terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
-
Mengapa Candi Jabung menarik untuk dikunjungi? Candi ini didirikan pada tahun 1276 Saka (1354 M) yang merujuk pahatan angka tahun pada ambang pintu candi.
-
Dimana Candi Jabung berada? Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini dikenal dengan nama Candi Jabung.
Candi Badut ditemukan di tengah sawah. Saat itu terlihat gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah, bahkan di atasnya tumbuh pohon beringin. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut adalah Maureen Brecher, seorang kontrolir Belanda yang bekerja di Malang. Empat tahun kemudian, candi ini dipugar untuk pertama kalinya.
Raja yang Suka Bercanda
Saat ini, prasasti Dinoyo tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Tulisan dalam prasasti menceritakan masa pemerintahan Raja Dewasimba dan putranya, Sang Liswa. Di bawah kepemimpinan keduanya, Kerajaan Kanjuruhan mengalami masa keemasan.
Dikutip dari candi.perpusnas.go.id, kedua raja tersebut sangat adil dan bijaksana serta dicintai rakyatnya. Sang Liswa yang bergelar Raja Gajayana dikenal sangat senang melucu (bahasa Jawa: mbadhut).
Atas dasar itulah, candi yang dibangun atas perintahnya dinamakan Candi Badut. Walaupun terdapat dugaan semacam itu, sampai saat ini belum ditemukan bukti kuat keterkaitan Candi Badut dengan Raja Gajayana.
Beda dari Candi Lain
Ciri yang membedakan Candi Badut dari candi lain di Jawa Timur, yaitu pahatan kalamakara yang menghiasi ambang pintu. Umumnya, relief kepala raksasa di candi-candi Jawa Timur dibuat lengkap dengan rahang bawah. Sementara kalamakara di Candi Badut dibuat tanpa rahang bawah, mirip dengan candi-candi di Jawa tengah.
Tubuh candi Badut yang tambun juga lebih mirip candi di Jawa Tengah. Candi ini juga memiliki kemiripan dengan Candi Dieng dalam hal bentuk serta relief yang simetris. Candi Baduut diyakini sebagai candi Syiwa, walaupun sampai saat ini belum ditemukan arca Agastya di dalamnya.
(Foto: Perpusnas Indonesia)
Dinding candi dihiasi relief burung berkepala manusia dan peniup seruling. Di keempat sisi tubuh candi terdapat relung-relung berhiaskan bunga dan burung berkepala manusia. Di dinding luar sisi utara terdapat arca Durga Mahisasuramardini yang sudah rusak. Di sisi selatan seharusnya terdapat arca Syiwa Guru dan di sisi timur terdapat arca Ganesha. Keduanya sudah tidak ada lagi di tempatnya.
Pemugaran
Candi ini pernah dipugar pada tahun 1925 – 1926. Sayangnya sudah banyak bagian yang hilang atau belum dapat dikembalikan ke bentuk asalnya. Atap bangunan utama, misalnya, saat ini sudah tidak ada di tempatnya. Hanya pelipit di sepanjang tepi atas dinding yang tersisa.
Di bagian barat pelataran, yaitu di sisi kiri dan kanan halaman depan bangunan candi yang sudah dipugar, terdapat fondasi bangunan lain yang masih belum dipugar. Masih banyak onggokan batu di sekeliling pelataran candi yang belum dapat di kembalikan ke tempat semula.
Dikelilingi Gunung
Candi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau. Candi ini dikeliling gunung-gunung yakni Gunung Kawi di sebelah selatan, Gunung Arjuna di barat, Gunung Tengger di utara dan Gunung Semeru di timur.
(Foto: Perpusnas Indonesia)