Menguak Situs Candi Bata yang Ditemukan di Kawasan Industri Batang, Diduga Peninggalan Kerajaan Kalingga
Situs ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Situs ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Menguak Situs Candi Bata yang Ditemukan di Kawasan Industri Batang, Diduga Peninggalan Kerajaan Kalingga
Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Di mana bata kuno ditemukan? Kota Kuno Kalhu yang sering disebut Nimrud, adalah sebuah kota kuno Assyria yang terletak di Provinsi Nineveh, Irak.
-
Kenapa Candi Batujaya dibangun dari bata? Penggunaan bata diperkirakan karena di wilayah ini tidak ada bahan baku batu andesit.
-
Apa yang ditemukan di Candi Pataan? Tak jauh dari Prasasti Sumbersari, terdapat Candi Pataan. Candi ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga yang terdiri dari satu candi induk dan dua candi pengapit.
-
Dimana Candi Bogang ditemukan? Kini situs penemuan arca Buddha raksasa itu dinamakan Situs Candi Bogang, letaknya di Desa Selomerto, Wonosobo.
-
Bagaimana Candi Bogang ditemukan? Pada tahun 1982, saat para pekerja bangunan hendak menggali pondasi bangunan di Wonosobo, mereka menemukan sebuah arca kepala Buddha berukuran raksasa.
-
Apa yang ditemukan di Candi Bogang? Di sana ada dua arca yang dipahat monolit, atau dari satu batu utuh. Kedua arca itu ukurannya cukup besar.
Setelah diteliti lebih lanjut oleh Tim Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diperkirakan situs candi itu merupakan salah satu dari peninggalan Kerajaan Kalingga di abad ke-7 Masehi.
Dilansir dari Batangkab.go.id, situs itu pertama kali ditemukan saat PT Perkebunan Nusantara 9 melakukan pembersihan lahan untuk KIT Batang. Setelah diratakan baru kemudian situs itu ditemukan.
Terkait temuan ini, Ketua Tim Arkeologi BRIN, Agusti Janto Indrajaya, mengatakan bahwa situs itu menjadi salah satu yang tertua di Jawa Tengah.
“Karena ternyata Candi Bata itu dibangun sebelum Mataram Kuno abad ke-7, jadi bisa dibilang yang tertua di Jawa Tengah,” kata Janto.
Janto mengatakan, sebelumnya area di situs itu sudah menjadi lokasi penelitian para arkeolog sejak tahun 2014.
Saat pertama kali ditemukan pada tahun 2019, situs itu masih berupa gundukan tanah yang di atasnya banyak terdapat fragmen bata.
Para arkeolog kemudian melakukan penggalian dengan membuka sisi timur dari gundukan tersebut.
Janto mengatakan bahwa lokasi situs itu berada sekitar 100 meter barat Petirtaan (mata air) Balekambang.
Dari sebagian permukaan candi yang berhasil dibuka tampak memperlihatkan bentuk persegi dengan tangga masuk di sisi timur. Pondasi kaki candi dan dinding tangga juga dalam kondisi baik.
Karena tak jauh dari mata air tersebut, situs candi itu diberi nama sama, Balekambang. Yang menarik dari situs candi ini adalah profil alasnya.
Bagian bawah dinding kaki candi terdiri dari alas tinggi dengan kumuda di atasnya. Jenis profil seperti ini belum pernah ditemui di Jawa Tengah sebelumnya, namun sangat mirip dengan yang ditemukan di Candi Jiwa yang diperkirakan dibangun pada masa abad 6-7 Masehi.
Dikutip dari Brin.go.id, keberadaan situs Candi Balekambang ini kemungkinan juga terkait dengan prasasti Sojomerto yang berada di Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.
Pada prasasti itu, nama Syailendra muncul untuk pertama kalinya. Situs ini juga luar biasa karena dikaitkan dengan temuan sisa permukiman kuno di sebelah timur Situs Balekambang, salah satu dari sedikit yang terkenal di Jawa Tengah. Maka dari itu, Janto menilai bahwa situs itu sangat layak dilindungi.