Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat
Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat
Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Melalui penelitian arkeologis, diperkirakan bahwa candi ini merupakan peninggalan Majapahit. Kok bisa gitu?
-
Dimana struktur bata merah Majapahit ditemukan? Struktur bata merah diduga peninggalan era Kerajaan Majapahit ditemukan saat ekskavasi lapangan sepak bola di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
-
Dimana monumen misterius itu ditemukan? Arkeolog di Institut Nasional untuk Pemeliharaan Penelitian Arkeologi Prancis (Inrap) menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai monumen yang 'belum pernah ada sebelumnya' di Marliens, dekat Dijon, Prancis.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di sisi utara pagar Istana Majapahit? Selain itu, terungkap pula 3 tapak gapura yang berada tepat di sisi utara temuan pagar baru.'Di sisi utara pagar situs, telah di temukan di duga tapak gapura atau disebut bagian bawah gapura,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana penemuan makam kuno itu? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Bagaimana Situs Candi Balekambang ditemukan? Dilansir dari Batangkab.go.id, situs itu pertama kali ditemukan saat PT Perkebunan Nusantara 9 melakukan pembersihan lahan untuk KIT Batang.
-
Dimana penemuan makam kuno ini? Saat ini gundukan itu hampir tidak bisa terlihat karena berlokasi di sebuah ladang pertanian dan telah dibajak.
Dalam kitab Negarakertagama, Patih Gadjah Mada sendiri pernah menyebut nama Tanjungpura. Nama tersebut kini berada di sekitar Kota Ketapang.
Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
Wahyu Djoko, Sejarawan dari Universitas Negeri Malang (UM) mengatakan situs Candi Negeri Baru berada di tengah pemukiman penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari tepi Sungai Pawan. Candi ini disebut sebagai situs Hindu/Budha satu-satunya di Kalimantan Barat.
Wahyu mengatakan, di situs tersebut, sudah banyak batu-batuan penyusun candi yang hancur dan hilang. Batu itu disebut banyak digunakan masyarakat setempat untuk pembangunan rumah dan sebagainya.
Arkeolog Universitas Negeri Malang, Dr. Blasuis Suprapta, mengatakan bahwa batu bata yang ada di Candi Negeri Baru sama dengan batu bata yang ada di Majapahit.
“Setelah kami teliti ternyata ini berhubungan dengan pola penempatan situs pada masa Majapahit. Jadi di Majapahit atau Singasari, situs-situs bangunan suci ditempatkan pada titik pertemuan dua sungai atau orang Jawa Timur menyebutnya Supit Urang. Nah yang di Negeri Baru itu juga ada di titik pertemuan dua sungai,” kata Blasuis Suprapta.
Di situs tersebut, ditemukan batu nisan Gayatroloyo yang memuat angka tahun 1360 saka, dan memiliki tulisan huruf Arab. Menurut inkripsi tahunnya situs itu dibangun pada abad ke-15 atau tahun 1441 Masehi.
Tak jauh dari situs tersebut, terdapat sebuah istana kerajaan bernama Keraton Matan. Istana itu didominasi warna kuning hijau yang merupakan identitas dari kerajaan Melayu.
Tak jauh dari situs itu pula terdapat situs Makam Keramat Sembilan. Blasuis mengatakan bahwa makam itu memiliki aspek kemiripan dengan makam-makam yang ada di Jawa.
“Bisa dibilang para pedagang dari Majapahit pergi berdagang ke sana, mendirikan pemukiman, dan kemudian penguburan, itu sama persis seperti yang di Troloyo, Jawa Timur,” kata Blasuis dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.