Fakta Unik Candi Pari Sidoarjo, Lokasi Pemberangkatan Obor Api Porprov Jatim 2023
Jadi lokasi pemberangkatan kirab opor api Porprov VIII Jatim, ini fakta unik Candi Pari Sidoarjo
Candi ini berbeda dari candi lain di Jawa Timur
Fakta Unik Candi Pari Sidoarjo, Lokasi Pemberangkatan Obor Api Porprov Jatim 2023
Candi Pari di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, dipilih jadi lokasi pemberangkatan opor api Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur tahun 2023. Dari sini, opor api dikirab menuju tiga kota lain yang menjadi tuan rumah Porprov Jatim tahun ini.
Karakteristik
Candi Pari ditemukan pada 16 Oktober 1906. Ambang dan bagian atas gerbang terbuat dari batu andesit. Bangunan berdenah persegi empat ini menghadap ke barat.
Candi ini memiliki karakteristik berbeda dengan candi lain di Jawa Timur. Ciri khas bangunan candi masa kerajaan Majapahit selalu berorientasi vertikal dan langsing pada bagian tubuh (tengah) dan trapesium pada bagian atap/mahkota dan selalu terbuat dari bahan batu emas. Satu – satunya ciri Majapahit yang ada di candi ini hanya bahannya yang terbuat dari bata merah.
Candi Pari memiliki panjang 16,86 meter, lebar 14,10 meter, dan tinggi 13,40 meter. Sehingga terkesan pendek dan lebar dibandingkan candi-candi masa kerajaan Majapahit.
(Foto: Kemdikbud RI)
Terdapat pahatan sangka bersayap, yang diduga menunjukkan fungsi candi sebagai pendharmaan. Sangka bersayap ini ada di atas relung ketiga sisi tubuh candi. Dikutip dari kemdikbud.go.id, Candi Pari adalah bangunan agama Hindu.
Pengaruh
Penelitian N. J. Krom. yang dimuat dalam bukunya “Inleading Tot de Hindoe Javansch Khust” tahun 1923 menjelaskan bangunan Candi Pari mendapat pengaruh dari Campa khususnya dari Candi di Mison. Pengaruh tersebut tampak dari bentuk dan ornamentasi. Meski demikian karakter Jawa masih tampak dominan pada bangunan ini. Kitab Nagarakartagama menyebutkan bahwa Tjampa Kambodja dan Jawa mempunyai hubungan dekat. Hubungan kenegaraan antara Campa dan Majapahit menyebabkan pembangunan Candi Pari mempunyai pengaruh kesenian Campa.
Candi Hindu
Pada tahun 1915, ditemukan beberapa arca, antara lain dua Arca Siwa Mahadewa, dua Arca Agastya, tujuh Arca Ganesha, dan tiga Arca Budha. Seluruh arca tersebut dibawa ke Museum Nasional. Temuan arca-arca ini jadi dasar pendugaan bahwa Candi Pari merupakan candi Hindu.
Pemugaran
Pemugaran telah dimulai sejak masa Kolonial Belanda dengan melakukan penambahan kayu pada langit-langit pintu masuk. Pada tahun 1994-1999 Candi Pari dipugar oleh Kanwil Depdikbud dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.