Mengenal Budaya Sunda Masa Silam di Museum Sri Baduga, Ada Arca Zaman Megalitik hingga Alat Dapur Kuno
Di sini, jejak masyarakat Sunda sejak zaman prasejarah tersimpan apik.
Di sini, jejak masyarakat Sunda sejak zaman prasejarah tersimpan apik.
Mengenal Budaya Sunda Masa Silam di Museum Sri Baduga, Ada Arca Zaman Megalitik hingga Alat Dapur Kuno
Museum Sri Baduga menjadi lokasi yang menarik untuk menyaksikan kehidupan orang Sunda di masa silam.
-
Apa yang ada di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
-
Dimana letak Museum Geologi Bandung? Museum Geologi yang terletak di Jalan Diponegoro, Cihaurgeulis, Kota Bandung, Jawa Barat jadi alternatif lokasi wisata selain bertema alam.
-
Kapan Museum Geologi Bandung berdiri? Museum ini diketahui berdiri sejak zaman Belanda, dan sudah mengumpulkan berbagai koleksi flora, fauna dan pertambangan nasional sejak tahun 1800-an.
-
Apa saja koleksi di Museum Sadurengas? Dalam ruangan pertama ini, tampak koleksi peninggalan-peninggalan Kesultanan Paser serasa memberikan sensasi kembali kembali ke masa lampau. Berbagai benda-benda yang bisa ditemui diantaranya alquran tua bertulis tangan, tempayan guci kuno peninggalan Dinasti Yuan, perlengkapan salat dan alat-alat rumah tangga seperti tempat sirih, sudu tinjau, geta bungau, sempowa dan pelita.
-
Apa yang ditemukan di Museum Geologi Bandung? Ada banyak koleksi flora, fauna dan bahan tambang di Museum Geologi Bandung.
-
Kenapa Museum Sadurengas penting? Musem Sadurengas merupakan objek wisata yang memiliki nilai sejarah di Kabupaten Paser, pasalnya museum ini eks kediaman Sultan Paser Aji Tenggara pada 1844-1873, lalu digunakan sebagai istana kesultanan pada masa kepimpinan Sultan Ibrahim Khaliludin.
Ragam jejak peninggalan kehidupan tersimpan rapi di setiap sudutnya mulai dari arca peninggalan zaman megalitik sampai alat-alat dapur kuno.
Menariknya, banyak juga perkakas yang jarang diketahui dan terbilang unik.
Museum Sri Baduga bisa menjadi tempat yang asyik untuk mengetahui betapa majunya budaya Jawa Barat dari masa ke masa. Yuk kenalan dengan Museum Sri Baduga.
Didirikan tahun 1974.
Mengutip laman Pemkot Bandung, Minggu (10/9), Museum Sri Baduga sendiri mulanya bernama Museum Negeri Provisi Jawa Barat. Saat itu, bangunannya diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Daud Yusuf.
Kemudian pada 1980, terjadi penambahan nama Sri Baduga, sehingga menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga.
Sri Baduga sendiri merupakan nama raja Sunda dari Kerajaan Pajajaran yang paling berpengaruh saat masih berkuasa.
Bentuk bangunan menyerupai rumah panggung Sunda.
Agar semakin kuat identitas ke-Sundaannya, bentuk bangunan juga dibuat dengan gaya arsitektur dari rumah adat tradisional Sunda “Julang Ngapak”.
Sepintas, bangunannya berbentuk panggung, dengan suhunan memanjang dan atap yang memperlihatkan bentuk menyilang di bagian depannya.
Museum Sri Baduga dibuat dengan tiga lantai, dengan lantai pertama menyimpan jejak megalitik dan budaya silam orang Sunda.
Lantai dua sejarah agama Islam di tanah Jawa Barat dan lantai tiga tentang kesenian lokal.
Melihat kehidupan orang Sunda kuno di Museum Sri Baduga
Di lantai satu banyak menyimpan benda-benda zaman batu besar di Jawa Barat, seperti arca, prasasti dan kuburan tempayan. Kemudian ada juga jejak kerajaan Hindu.
Lalu di sana juga tersimpan arsip bagaimana agama Islam masuk ke Jawa Barat, tokoh-tokoh yang mengenalkannya termasuk kaligrafi dan pernak pernik di zaman perang.
Lalu ada juga beragam alat dapur dan perkakas, seperti Timba Pring, yang merupakan ember tradisional khas warga Indramayu dan alat giling padi tradisional Gintiran yang merupakan kreasi orang Sumedang zaman dulu.
Terakhir pernak pernik kerajaan seperti mahkota, pakaian adat, alat musik, senjata sampai kereta kencana dan dipan juga dipamerkan di Sri Baduga.
Tiket masuk hanya Rp3 ribu per orang.
Untuk lokasinya berada di Jalan BKR Nomor 185, Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Museum Sri Baduga buka setiap hari Selasa sampai Jumat pukul 08.00 - 16.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 08.00 - 14.00 WIB, dengan libur di hari Senin.
Tiketnya sangat terjangkau, yakni Rp3 ribu untuk orang dewasa dan Rp2 ribu untuk anak-anak.