Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.
Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Kabupaten Demak selama ini dikenal sebagai bumi para wali. Banyak peninggalan peradaban Islam yang ditemukan di sana.
Namun sesungguhnya peradaban di Demak sudah ada jauh sebelum Islam masuk.
Sekitar 10 kilometer arah selatan Kota Demak, tepatnya di Desa Pidodo, Kecamatan Karangtengah, ada sebuah situs bernama Situs Mbah Kopek. Situs itu berada di tengah kuburan. Di sana ada arca Durga Mahisasuramardini dari masa klasik.
-
Apa yang menjadi lokasi suci bagi umat Hindu di Jawa kuno? Mengutip kitab Negarakertagama, Gunung Semeru merupakan kawasan suci masa Jawa kuno.
-
Dimana jejak Tionghoa di Banyumas paling tua? Peradaban Tionghoa di Banyumas yang tertua berada di daerah Sokaraja
-
Di mana peradaban kuno itu ditemukan? Di dalam perairan Danau Huron, salah satu dari lima danau besar atau Great Lakes di Amerika Utara tersembunyi rahasia peradaban kuno yang kini baru terkuak.
-
Dimana Makam Kuno di Zaman Perunggu Awal ditemukan? Penggalian terbaru yang dilakukan di Bukit Çayönü di distrik Ergani, Diyarbakır, menemukan lima makam tambahan yang dapat ditelusuri kembali hingga Zaman Perunggu Awal, memperkaya warisan arkeologi wilayah ini.
-
Dimana desa kuno ditemukan? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City.
-
Dimana makam kuno tersebut ditemukan? Arkeolog baru-baru ini menemukan gundukan pemakaman yang tidak biasa berusia 700 tahun di sebuah situs arkeologi Pampa La Cruz, di pesisir kota Trujillo, Peru.
Durga adalah shakti dari Dewa Siwa. Ia terkenal cantik sekaligus perwira karena mampu menghancurkan Mahesa Sura, pangkal dari seluruh kejahatan. Selain di Demak, arca Durga Mahisasuramardini paling terkenal ada di Candi Prambanan, yang lebih dikenal sebagai arca Roro Jonggrang.
Pak Bayan, juru pelihara Situs Mbah Kopek mengatakan, situs itu merupakan tempat penyimpanan arca yang tersebar di jalan-jalan. Kemudian suatu hari ada salah seorang donatur dari Jakarta yang membantu pembuatan bangunan kecil untuk penyimpanan arca tersebut.
“Yang penting masyarakat menerima, bukan untuk disembah, karena ini semua untuk cagar budaya,” kata Pak Bayan, mengutip YouTube ASISI Channel.
Perjalanan menjelajahi sisa peradaban Hindu di bumi para wali dilanjutkan dengan berkendara sejauh 9 km ke arah barat daya dari Situs Mbah Kopek. Di sana ada situs bernama Situs Dudukan. Situs ini terletak di Desa Blerong, Kecamatan Guntur. Area situs itu memang tidak terlalu luas. Di sana terdapat artefak yoni yang sudah tidak utuh, bahkan caratnya lenyap.
“Jadi ada cerita dari orang zaman dulu, kan banyak orang cari rumput, kalau alatnya lecek otomatis dia langsung cari batu untuk menguatkan. Kemungkinan dulu ada orang yang buat sabit supaya kuat lagi. Jadi unsurnya tidak sengaja,” kata Pak Bahrur Tahadi, juru pelihara Situs Dudukan.
Yoni itu ditemani tiga arca, salah satunya ganesha. Sayangnya kepala arca itu sudah pecah. Selain itu ada lingga semu atau patok pembatas, serta arca Durga Mahishasura Mardini. Di sana ditemukan juga bata merah kuno dan bata berbahan tufa.
Di Museum Glagah Wangi, pusat Kota Demak, terdapat banyak koleksi artefak yang ditemukan di sekitar Demak. Di antara koleksi itu adalah yoni dan umpak, gandik dan bibisan, serta arca Siwa bermahkota mewah yang duduk di atas padmasana.
Arca Siwa itu diduga berasal dari abad ke-9 Masehi. Namun ada pendapat lain yang mengatakan kalau arca itu berasal dari periode Kediri abad ke-11 Masehi. Dari sana dapat ditarik kesimpulan kalau arca-arca di Demak berasal dari masa Medang di abad ke-9 atau di abad ke-11 di zaman Kediri. Semua masa itu muncul sebelum berdirinya Kerajaan Majapahit.
Bahkan di museum itu terdapat guci dari Negeri Cina yang berasal dari berbagai dinasti, salah satunya dari Dinasti Tang (Abad 7-10 Masehi).
Arkeolog Aris Munandar menduga, pada masa Hindu wilayah Demak dan sekitarnya sudah berkembang menjadi kota-kota dagang hingga di ujung masa klasik.
Lalu pada abad ke-16, Demak muncul sebagai salah satu kekuatan besar dengan adanya kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.