Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya
Diduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.
Diduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.
Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya
Situs peninggalan Hindu itu berada di kawasan perbukitan di sisi timur Kota Semarang. Wilayahnya sudah masuk Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Lokasi situs tersebut berada di tengah ladang penduduk. Warga sekitar menyebutnya dengan nama Situs Watu Pawon.
-
Di mana lokasi Desa Wisata Batulayang? Destinasi yang berada di wilayah dataran tinggi membuat kawasan tersebut terasa sejuk, dengan suguhan pemandagan alam dan daya tarik lokal yang sayang untuk dilewatkan.
-
Dimana lokasi Candi Gunung Wukir? Di sebuah bukit kecil di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Magelang, terdapat sebuah kompleks percandian berukuran 50x50 meter. Itulah yang disebut kompleks Candi Gunung Wukir.
-
Apa bentuk Candi Wringin Lawang? Keunikan Candi Wringin Lawang termasuk candi bentar, yaitu gapura yang tidak memiliki atap.
-
Apa yang ditemukan di Candi Wates Umpak? Struktur utama membujur arah utara-selatan. Struktur sebelah utara berupa profil berdenah setengah palang yunani dengan 5 sudut. Permukaan atas profil tersebut berupa trap bata. Pada gundukan candi terdapat tatanan bata mirip makam yang disebut Kubur Tandak. Makam berupa bilik tembok berdenah persegi yang di dalamnya terdapat 4 pusara ini digunakan untuk aktivitas ziarah oleh sebagian orang.
-
Mengapa Candi Tawangalun penting bagi warga Desa Buncitan? Masyarakat Desa Buncitan mempercayai bahwa candi ini merupakan cikal bakal desa mereka.
-
Dimana patung Dewa Jagung ditemukan? Para arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengungkapkan penemuan patung kepala Dewa Jagung Muda Maya berusia 1.300 tahun di situs Palenque, Chiapas Selatan.
Situs Watu Pawon sudah ditandai dengan sebuah plang sebagai tanda bahwa situs tersebut merupakan kawasan cagar budaya.
Situs itu berupa beberapa batuan peninggalan masa lalu, salah satunya adalah yoni yang ukurannya cukup besar.
Karena yoni tersebut letaknya miring, bentuknya tampak seperti tungku, yang dalam Bahasa Jawa disebut pawon. Itulah kenapa situs tersebut dinamakan Watu Pawon.
Di samping batu yoni, masih terdapat batu-batu lain yang ukurannya cukup besar. Saking besarnya batu itu tidak bisa dipindahkan dan tetap berada di tempatnya.
Ada satu batu berbentuk persegi yang letaknya sedikit menjauhi situs yoni. Tepat di samping situs yoni terdapat batu yang diduga merupakan arca Ganesha yang melambangkan dewa ilmu dan keselamatan.
Selain itu, adanya arca Ganesha juga membuktikan kalau dulunya daerah tersebut merupakan kawasan rawan bencana. Adanya arca itu dimaksudkan agar tempat itu dilindungi para Dewa dari bencana yang rawan terjadi.
Yoni di situs candi Watu Pawon ukurannya cukup besar. Biasanya yoni selalu dipasangkan dengan lingga. Namun lingga di situs tersebut sudah hilang.
Selain itu, di situs tersebut juga terdapat arca batu nandi, namun kepalanya juga sudah hilang. Nandi sendiri merupakan perlambangan dari tunggangan Dewa Siwa. Di sana pula masih terdapat beberapa batuan bekas bangunan candi.
Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, pada abad ke 8-9 Masehi daerah perbukitan Demak hingga Semarang merupakan garis pantai. Pada zaman dahulu kala, masyarakat membangun candi di daerah perbukitan yang berdekatan dengan garis pantai tersebut.
Diduga pada waktu itu peradaban di daerah tersebut sudah cukup maju. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan batuan candi.