Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
banten![Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/6/13/1718251175176-h6dzof.jpeg)
Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
![Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/13/1718251147365-x1zfc.jpeg)
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Sebelum masa kesultanan Islam, masyarakat Banten telah memiliki peradaban yang heterogen.
Saat itu, wilayah Banten memang belum semaju saat dipimpin oleh Kesultanan. Namun, kondisi tata kota serta perekonomiannya sudah terbentuk seperti di kawasan Banten Girang.
Banten Girang menjadi salah satu kota yang maju pada abad ke-10 silam. Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Bagaimana sejarah terbentuknya Kecamatan Giligenting? Sejarah Kecamatan Giligenting resmi terbentuk pada tahun 1982. Pembentukan kecamatan ini berlandaskan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 7 Tahun 1982.
-
Bagaimana sejarah awal terbentuknya Bukit Sekipan? Sejarah Bukit Sekipan Tawamangu berawal dari zaman kolonial Belanda. Pada saat itu, Bukit Sekipan Tawamangu digunakan sebagai tempat pemukiman dan perkebunan oleh para penjajah Belanda. Mereka memanfaatkan lahan ini untuk menanam kopi dan membuat perkampungan untuk para perkebunan tersebut.
-
Apa bukti sejarah yang menunjukan kebesaran Purnawarman? “Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Siapa penguasa lama di Banten sebelum Sultan Hasanuddin tiba? Pada saat Sultan Hasanuddin dari Cirebon tiba di Banten sekitar abad ke-16, ia tinggal bersama penguasa lama tempat itu bernama Brahmana Kandali.
Di Banten Girang pula cikal bakal kemajuan Banten terbentuk, lewat perniagaan di Sungai Cibanten yang dahulu menjadi tempat lalu lalangnya kapal-kapal besar.
Namun, di masa sekarang, situs Banten Girang kurang populer dibanding bekas reruntuhan keraton Surosowan.
Kawasan ini bisa jadi salah satu destinasi sejarah untuk melihat jejak Banten sebelum masuknya agama Islam.
![Kota Kuno Banten Girang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/13/1718251213180-vf5fu.jpeg)
Kota Kuno Banten Girang
Mengutip penelitian Claude Guillot pada tahun 1988 – 1992, kawasan Banten Girang sudah memiliki penduduk kala itu.
Gambar: dok. Pemprov banten
Bentuk topografinya menyerupai tanah yang berbentuk bekas permukiman.
Menurut Claude Guillot, bentuk tanah sudah menyerupai parit dengan dinding tanah yang memiliki pola tidak teratur. ini, menandakan adanya aktivitas manusia untuk melakukan kegiatan seperti berladang, atau bahkan mendirikan bangunan.
Diperkirakan, eksistensinya sudah ada sejak abad ke-10 dan terus mengalami perkembangan hingga abad ke-13. Setelahnya, perubahan sosial terjadi sangat cepat melalui periode kerajaan Islam dan kolonialisasi Eropa.
- Liburan ke Pantai Minang Rua Lampung, Menikmati Keindahan Alam Sembari Melihat Penangkaran Penyu
- Kunjungi Banten, Ekspedisi Perubahan Terima Curhatan soal Jalan Rusak hingga Pertanian
- Potret Terkini Gedung CTN Lamongan, Dulu Bangunan Megah Kini Terkesan Kumuh dan Terbengkalai
- Pesona Gunung Karang Gunung Api Tertinggi di Banten, Bisa Terlihat dari Jakarta
- FOTO: Gaya CEO Apple Tim Cook Bertemu Jokowi, Tampil Rapi hingga Acungkan 2 Jari
- Gedung Sekretariat DPR RI Digeledah, Penyidik KPK Bawa 3 Koper 1 Tas Ransel
Wilayah Dekat Keraton Surowosan Masih Pelabuhan
Sebagai kawasan permukiman, kawasan Banten Girang telah memiliki sistem pemerintahan tersendiri dengan sistem kerajaan.
Mengutip kebudayaa.kemdikbud.go.id, pemerintahan sebelum kesultanan Islam ini berdiri sebelum abad ke-15, lewat rajanya yang terkenal yakni Prabu Pucuk Umum.
Saat itu, pusat pemerintahannya ada di Banten Girang dengan agama yang dianutnya yakni Hindu – Buddha.
Di masa itu juga, rakyat dari Prabu Pucuk Umum kebanyakan membuat keramik dan gerabah.
Ketika itu, kawasan Banten lama atau sekitar wilayah Keraton Surosowan masih merupakan kawasan pelabuhan hingga masuknya pemerintahan Islam.
Setelah masuknya kesultanan, wilayah Banten lama menjadi kota pelabuhan yang maju bahkan dikenal dunia.
![Deretan Situs Tua di Sungai Cibanten](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/13/1718251366296-8tvhu.jpeg)
Deretan Situs Tua di Sungai Cibanten
Dalam Indonesia.go.id, disebutkan bahwa pusat pemerintahan Banten Girang terus memanjang hingga di kawasan Sungai Cibanten.
![Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/13/1718251402331-eejw.jpeg)
Area ini kabarnya merupakan bekas permukiman dan lokasi peribadatan umat Hindu di masa silam.
Ini dibuktikan dengan banyaknya situs yang ditemukan di sekitar Sungai Cibanten seperti serpih, batu bilah, inti, beliung, manik-manik, goa hingga arca Dwarapala.
Sungai Cibanten, juga menjadi jalur lalu lintas yang cepat dibanding jalur darat dan perdagangan di masa pada masa itu jalanan tanah belum sebagus seperti masa kolonial.
Menyisakan Goa Pahatan
Sampai sekarang, sulit ditemukan peninggalan utuh dari masa kejayaan Banten Girang. Yang ada dan masih menyerupai bentuk aslinya adalah sebuah goa yang sekarang lebih dikenal sebagai situs Banten Girang.
Goa ini dibuat dengan cara dipahat secra manual untuk menembus sebuah dinding jurang yang keras.
Setidaknya, terdapat dua pintu masuk yang di dalamnya terdapat tiga ruangan dengan fungsi dan peruntukan yang berbeda-beda. Minim literatur yang menyebut tentang fungsi goa tersebut.
![Destinasi Wisata yang Kurang Populer](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/13/1718251426065-irdtv.jpeg)
Destinasi Wisata yang Kurang Populer
Sayangnya, di lokasi yang kaya akan nilai sejarah dan kisah leluhur Banten asli ini kurang populer di kalangan para wisatawan.
Perawatan lokasi pun belum maksimal, sehingga perlu perhatian lebih.
Saat ini, pengelola hanya mengandalkan dari sumbangan warga maupun pengunjung untuk sekedar perawatan dan perbaikan di kawasan Situs Banten Girang.
Adapun kota kuno Banten Girang sendiri berada di Kampung Talaya, Desa Sempu, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Letaknya sekitar 10 kilometer, menuju kawasan dataran tinggi.
Lokasi ini cocok dikunjungi untuk mengetahui peradaban Banten yang berjaya di masa silam.
![Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/13/1718251569571-ahago.jpeg)