Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Situs Gilanglipuro merupakan sebuah petilasan bersejarah yang berada di Padukuhan Kauman, Gilangharjo, Pandak, Bantul. Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.

Dilansir dari kanal YouTube Bantul TV, di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam.

Konon di batu tersebut Panembahan Senopati mendapatkan wahyu untuk mendirikan Kerajaan Mataram Islam. Juru Kunci Petilasan Gilanglipuro, Untoro, mengatakan bahwa dulu di petilasan itu terdapat sebuah sendang yang mengelilingi batu petilasan.

Lebih lanjut, Untoro mengungkapkan bahwa setiap tahunnya diadakan jamasan yang bertujuan untuk membersihkan petilasan, terutama batu yang digunakan oleh Panembahan Senopati saat itu.
“Didoakan dulu oleh juru kunci, lalu bersama-sama membersihkan batu tersebut,” kata Untoro dikutip dari kanal YouTube Bantul TV pada Senin (11/3).
Kini petilasan itu sudah dimasukkan ke dalam benda cagar budaya oleh BPCB DIY. Saat ini batu tersebut sudah disimpan ke dalam sebuah bangunan cungkup.
Pada bagian atap cungkup terdapat Sirap atau mahkota. Terdapat pula tambahan ornamen cerobong asap.
Kini Petilasan Selo Gilanglipuro menjadi paket rangkaian tujuan destinasi wisata melalui Paket Kraton maupun Paket Museum. Dengan adanya paket wisata tersebut, petilasan bersejarah itu semakin sering dihadiri wisatawan mancanegara.

Salah satu kunjungan wisatawan mancanegara dilakukan pada 31 Juli 2023 lalu. Saat itu, para wisatawan dari Belgia dan beberapa negara Eropa melihat dan mendengarkan paparan kisah sejarah panjang awal keraton Mataram Islam berdiri. Mereka mendengarkan dengan seksama dan mengagumi kisah-kisah heroik para leluhur Mataram.

“Orang luar negeri saja kagum dengan sejarah leluhur kita, kenapa kita tidak bisa sekagum mereka terhadap leluhur kita. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang tidak melupakan jati diri leluhurnya,” kata juru kunci petilasan Gilanglipuro, Ki Bayudi.