Bungker Zaman Majapahit Ditemukan, di Dalamnya Penuh dengan 'Harta Karun'
Fenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Fenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik. Konon bungker yang menyerupai gua tersebut menyimpan beberapa benda peninggalan kuno yang masih utuh.
Bungker Zaman Majapahit Ditemukan, di Dalamnya Penuh dengan 'Harta Karun'
Dalam sebuah video yang diunggah kanal Youtube Majapahit Study Club belum lama ini memperlihatkan penampakan sebuah lubang besar yang menyerupai bungker bawah tanah yang diduga dibuat sejak era Kerajaan Majapahit. Lubang tersebut terindikasi sebagai istana bawah tanah dan makam leluhur yang tertimbun di bawah pekarangan rumah warga.
Karena fenomena alam, lubang tersebut kembali tersingkap dengan kondisi yang cukup utuh dengan tangga, dinding, dan beberapa relief arca yang tersimpan di dalamnya.Dugaan sementara, lubang tersebut merupakan jejak peninggalan istana pertapaan kuno era Majapahit pada masa Raja Hayam Wuruk (1350-1389) mengacu pada bukti tulisan di dinding gua.
Bagaimana potret selengkapnya? Simak ulasannya berikut ini.
Bungker Kuno Majapahit, Peradaban Tertimbun Tanah
Fenomena Bumi Terbelah, demikian istilah yang diberikan terhadap sebuah situs istana bawah tanah di Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur.
Situs tersebut berupa bungker atau gua kuno yang ditemukan di bawah pekarangan rumah pak Yusuf, salah satu warga Desa Melirang.Menurut informasi yang diberikan kanal Majapahit Study Club, gua tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada masa Raja Hayam Wuruk berkuasa.
Penampakan bungker kuno tersebut dari luar sangatlah sempit dan minim cahaya. Namun, terdapat sebuah tangga berundak-undak yang ditaksir berusia 700 tahun lalu sebagai pintu akses menuju ke dalam bungker tersebut.
Tangga tersebut diperkirakan dibuat oleh para leluhur Majapahit dan dibuat sangat halus, kotak dan rata seakan mencitrakan kehalusan peradaban masa lalu dan kehalusan para pembuatnya.
Banyak pula ditemukan inskripsi tulisan Jawa Kuno yang dibuat besar pada bagian dinding gua. Meski begitu banyak tulisan yang sudah tak terbaca jelas karena aus dimakan usia serta aksi vandalisme.
Beberapa ruangan juga ditemukan dan diperkirakan digunakan oleh para leluhur Majapahit sebagai kamar pertapaan pada masa itu. Di sekitar lubang pertapaan, banyak ditemukan ukiran lukisan pada dindingnya.
Banyak Peninggalan Harta Karun Kerajaan Majapahit
Beberapa lubang diketahui terdapat sebuah patung Dwarapala cantik pada kiri-kanan pintu masuk kamar pertapaan. Terdapat pula sosok pangeran bertekes mirip figus Panji.
Ada pula sebuah relief arca menyerupai dua bidadari cantik pada cerita Arjuna Wiwaha yaitu Arjuna digoda 7 bidadari cantik dan dua nama yang paling terkenal yaitu Suprabha dan Tilotama.
Temuan lain adalah Arca mirip Ganesha yang memiliki bentuk kuno dengan rentangan dua sayap pada bagian belakang arca, serta sebuah makam kuno yang dipercaya sebagai makam Wali, ular naga, dan makam baju pusaka Antakusuma.
Beberapa lubang kecil pada dinding bungker ditemukan tembikar yang dianggap berisi pusaka kuno yang tersimpan. Terdapat pula sebuah ruangan terkunci yang konon dikeramatkan lantaran bisa menembus sampai ke Pantai Selatan.
Temuan Lubang Pertapaan & Inskripsi Tahun Pembuatan di Era Hayam Wuruk
Pada bagian dalam gua terdapat sebuah lubang rahasia, dan sebuah kamar dengan inskripsi angka tahun 1275 Saka atau 1353 Masehi.
Inskripsi angka tersebut ditemukan terpahat di dinding dan tersamarkan karena usianya yang sudah mencapai ratusan tahun.
Namun inskripsi tersebut mengarah pada dugaan tahun pembuatan gua yaitu pada 1353 Masehi atau tepat tiga tahun kepemimpinan Raja Hayam Wuruk.
Beberapa gentong tembikar kuno juga tertata rapi pada bagian tengah bungker. Gentong tersebut berjajar dan memiliki bentuk tipis sehingga dianggap menjadi peninggalan Majapahit.