Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur
Sejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Sejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur
Sejak puluhan abad silam, beberapa desa yang kini jadi wilayah Blitar merupakan daerah penting bagi kehidupan masyarakat. Nama Blitar sebagai pusat pemerintahan yang sangat penting dikenal sejak pemerintahan Raden Wijaya, raja pertama Majapahit.
-
Siapa yang memimpin kerajaan Majapahit? “Dewi Suhita is the 6th King of the Majapahit Kingdom, who has the title Ratu Ayu Kencono Wungu, He led the Majapahit kingdom from 1429 AD - 1447 AD, The beauty and beauty of DEWI SUHITA made everyone admire and fall in love with him“ - Millen
-
Siapa raja Majapahit saat Banger berkembang? Seiring berjalannya waktu, daerah yang merupakan kawasan perbatasan dua kerajaan besar ini berkembang pesat. Sejarah Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk), raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama Banger.
-
Siapa istri pertama dari Raja pertama Kerajaan Majapahit? Gayatri adalah salah satu istri dari Raja pertama kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
-
Siapa yang punya darah keturunan Majapahit? Pria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
-
Kapan Kerajaan Majapahit berdiri? Situs ini diperkirakan peninggalan kerajaan Majapahit yang eksis pada abad XIII – XV (Poeponegoro, 1992).
-
Siapa pendiri Kerajaan Banten? Walau sebagai peletak pondasi berdirinya Kerajaan Banten, namun Sunan Gunung Jati diketahui tak pernah menjadi raja di sana hingga wafatnya.
Sejarah
Wilayah yang kini menjadi daerah Kabupaten Blitar paling tua tercatat dalam prasasti Kinewu. Prasasti ini dipahatkan di bagian belakang arca Ganesa dari abab X. Prasasti ini memberikan petunjuk bahwa wilayah Kabupaten Blitar, merupakan bagian dari Kerajaan Balitung yang berpusat di Jawa Tengah. Selanjutnya, beberapa prasasti juga mengungkap keberadaan Blitar saat pemerintahan kerajaan berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur hingga masa Kerajaan Singasari.
Pada masa Kerajaan Singasari, ada beberapa prasasti yang berhubungan dengan Kabupaten Blitar sekarang. Prasasti yang dikeluarkan pada masa Pemerintahan Raja Kartanegara (1268-1292) dikenal dengan nama prasasti Petung Ombo 1260 Masehi. Beberapa peningalan purbakala yang berasal dari zaman Singasari yakni patung Ganesa dari Boro dan Candi Sawentar membuktikan bahwa pada masa pemerintahan raja-raja Singasari, daerah Kabupaten Blitar telah memegang peranan penting.
Sejarah BlitarDaerah Penting
Pada masa Kerajaan Majapahit, posisi Blitar menjadi semakin penting. Bangunan suci di Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar jadi saksi hubungan Kerajaan Majapahit dengan daerah ini.
Pada bangunan itu terdapat angka tahun 1222 Saka dan 1223 Saka (1300 dan 1303 Masehi). Bangunan yang didirikan saat pemerintah raja pertama Majapahit ini membuktikan bahwa Blitar adalah wilayah yang penting.
Ada juga sejumlah prasasti dari abad ke-XII masehi yang terdapat di sepanjang lembah Gunung Kawi bagian barat. Daerah tersebut merupakan wilayah perkebunan yang membuat masyarakat makmur. Tanah subur membuat banyak orang ingin tinggal di sini. Mengutip situs resmi Pemkab Blitar, tanah yang subur dan sumber daya manusia melimpah menjadikan daerah ini wilayah penting. Ketersediaan tenaga manusia yang cukup besar menjadi salah satu jaminan pergerakan pasukan secara mudah untuk tujuan pertahanan maupun serangan.Hubungan Baik
Hubungan baik antara warga dan penguasa lokal dengan Kerajaan Majapahit dapat dilihat dalam prasasti.
Misalnya, prasasti Tuhanaru dan prasasti Blitar menyebutkan adanya pemberian tanah kepada sejumlah pejabat lokal yang berjasa kepada kerajaan. Hubungan antara raja Jayanegara, raja kedua Majapahit dengan daerah Blitar tergolong istimewa. Sang raja memberi sejumlah imbalan kepada para pejabat dan warga sebagai apresiasi karena desa Blitar setiap kepada kerajaan.