Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Makam Bergota di Kota Semarang, tak hanya menjadi sebuah pemakaman umum yang berada di tengah permukiman penduduk. Di sana juga terdapat makam sejumlah tokoh penting.
-
Apa yang ada di Makam Bergota? Di makam Bergota terdapat banyak tokoh-tokoh penting yang dikubur di sana, salah satunya makam Ki Soleh Darat dan Ki Narto Sabdo.
-
Siapa yang ditemukan di makam kuno itu? Arkeolog Sinthya Cueva menuturkan, sisa-sisa sebelas individu, diperkirakan berusia sekitar 800 tahun, ditemukan terkubur dengan kalung, anting, dan gelang.
-
Apa yang ditulis di makam kuno? Salah satu contoh terkenal memperingatkan, 'mereka yang membobol makam ini akan menemui kematian karena penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter mana pun,' meskipun tidak jelas di kuburan siapa ancaman ini ditulis.
-
Dimana penemuan makam kuno itu? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Dimana penemuan makam kuno ini? Saat ini gundukan itu hampir tidak bisa terlihat karena berlokasi di sebuah ladang pertanian dan telah dibajak.
-
Di mana makam kuno tersebut ditemukan? Menurut sebuah penelitian baru, makam di Abomey, yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Dahomey di Afrika Barat, mengandung protein yang mungkin hanya berasal dari darah manusia, yang mengukuhkan sejarah mengerikan di situs tersebut.
Makam Bergota Krajan, menurut warga sekitar, merupakan kompleks pemakaman paling tua di Bergota.
Di sana banyak dimakamkan para pejabat penting pada masa Kerajaan Mataram Islam dan juga para pejabat penting dari pemerintah Hindia Belanda.
Pada salah satu batu nisan makan yang diperkirakan sudah berusia tua, tertulis nama Djohar Manik. Batu nisannya menggunakan model langgam dari Kerajaan Demak.
(Foto: YouTube Tri Anaera Vloger)
Ada pula sebuah makam yang batu nisannya diukir dengan detail. Batu nisan itu terbuat dari kayu jati.
Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, makam itu milik pasangan suami istri dari keluarga kapiten Arab.
Di samping makam dari kapiten Arab, terdapat banyak nisan lingga dan nisan pipih yang tertanam di tanah. Dimungkinkan yang dimakamkan di situ adalah orang-orang dari komunitas Arab yang bermukim di Semarang.
Bergeser sedikit, terdapat makam yang berada di sebuah bangunan tertutup. Bagian dalamnya dibatasi dengan sebuah pagar beton bercat hijau.
Menurut Pak Yuli, salah seorang penjaga makam, yang dimakamkan di sana adalah Bupati Semarang ke-9, yaitu Surohadimenggolo I.
Berikutnya ada makam Tasripin, seorang kolongmerat pribumi pada masa Hindia-Belanda akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Kompleks makam keluarga Tasripin dipagari khusus. Namun ada bagian yang dibiarkan terbuka sehingga siapapun bisa masuk.
Di antara makam-makam anggota keluarga lain, makam Tasripin adalah yang paling besar di sana.
Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, dulu batu nisan di makam itu pernah hilang dicuri orang. Namun hanya selang beberapa hari, batu nisan itu kembali lagi ke tempatnya.
Tasripin merupakan salah satu taipan asal Kota Semarang. Konon kekayaannya mencapai 45 juta gulden.
(Foto: YouTube Tri Anaera Vloger)
Berikutnya ada makam Ki Pandanaran. Konon sebelum dipindah ke daerah Mugas, makam Ki Pandanaran berada di Bergota. Makam itu kemudian dipindah sekitar tahun 1980.
Kini bekas makam Ki Pandanaran hanya menyisakan sebuah petilasan yang tertutup rimbunan pohon. Salah satu pohon di sana bentuknya unik seperti rantai. Di bekas makamnya, terdapat sebuah batu bata yang ukurannya besar.
Tak jauh dari makam pandanaran, terdapat sebuah batu nisan misterius bertuliskan huruf Tionghoa. Konon tulisan itu dibaca “hu”, merujuk pada sebuah suku yang berada di Dataran Tinggi Tiongkok.
Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, batu tersebut terbuat dari andesit utuh. Beberapa makam Tionghoa memang masih bisa ditemui di Bukit Bergota tersebut.
Di sisi lain Makam Bergota Semarang, terdapat makam Pangeran Puger. Makamnya terdapat pada sebuah bangunan khusus berpagar beton hijau.
Pangeran Puger adalah seorang tokoh pada masa pergolakan Kerajaan Mataram Islam yang kemudian lari ke Semarang.
Nisan makam Pangeran Puger terbuat dari batu lintang. Ukuran batu nisan itu sangat besar.