Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga
Tak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.
Tak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.
Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga
Di Kota Salatiga, Jawa Tengah, terdapat sebuah makam kuno yang letaknya cukup tersembunyi. Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan makam itu.
-
Siapa pemilik makam kuno? Berdasarkan artefak yang ditemukan, arkeolog menduga makam ini adalah makam dari seorang bangsawan yang memiliki kekuasaan.
-
Siapa yang memiliki makam kuno? Arkeolog berasumsi kuburan tersebut milik anggota elit budaya, kemungkinan adalah kepala suku yang berkuasa.
-
Dimana makam kuno tersebut berada? 1. Tempat Empat Kelompok Makam Kerajaan Makedonia Penelitian terbaru membawa kita ke dalam misteri pemimpin ini, dengan fokus pada sisa-sisa kerangka yang ditemukan di 'Tumulus Besar' di pekuburan Aegae di Yunani utara.
-
Dimana makam kuno itu berada? Pesan mengerikan di kuburan ini ditemukan di Galilee, daerah yang membentang di utara Israel dan selatan Lebanon.
-
Dimana makam kuno ditemukan? Arkeolog melakukan proyek penyelidikan arkeologi di daerah Kazimierza Wielka, terletak di selatan negara tersebut.
Warga sekitar menyebutnya “Makam Ledek”. Makam ini disebut banyak memiliki kenangan sejarah. Di makam ini pula disemayamkan seorang tokoh yang hidup di abad ke-8 Masehi.
Untuk sampai ke makam itu, pengunjung harus berjalan menyusuri pematang sawah. Di sekitar makam tumbuh pepohonan rindang. Pepohonan itu seperti melindungi makam dari terik matahari maupun hujan.
Di sana terdapat deretan batu yang disusun rapi membentuk kotak persegi. Batu yang paling besar diletakkan di tengah. Di atas deretan batu itu, terdapat kayu kering yang sangat tua. Deretan batu itulah makam tua yang dimaksud.
Mengutip YouTube Jejak Tempoe Doeloe, di pemakaman itu disemayamkan para penari yang pada masa kolonial Belanda dibunuh secara massal. Pada waktu itu, para penari itu dicurigai pihak Belanda sebagai mata-mata.
Para penari itu dalam bahasa Jawa disebut “ledek”. Inilah alasan kenapa makam tersebut dinamakan “makam ledek”.
Selain makam para penari, di sana juga terdapat makam kuno yang cukup terkenal. Dua makam kuno itu letaknya hanya sejengkal kaki dari makam para penari. Bedanya, kondisi makam kuno itu tampak lebih baik karena rutin dirawat.
Dua makam kuno itu adalah milik pasangan suami istri yang bekerja sebagai turus. Pada abad ke-8, turus adalah petugas pengukur tanah.