Intip Kompleks Makam Belanda di Majalengka Peninggalan Tahun 1830, Megah Tertulis Pesan Kematian Berbahasa Latin
Pesan kematian itu sebagai pengingat kepada siapapun yang datang mengunjungi kerkhof Cicurug
Pesan kematian itu sebagai pengingat kepada siapapun yang datang mengunjungi kerkhof Cicurug
Intip Kompleks Makam Belanda di Majalengka Peninggalan Tahun 1830, Megah Tertulis Pesan Kematian Berbahasa Latin
Peninggalan Belanda di Majalengka ada banyak macamnya, mulai dari bangunan, tempat wisata sampai Kerkhof atau makam tua. Rupanya, belum banyak yang tahu jika di kabupaten berjuluk kota angin ini terdapat kompleks makam Belanda yang cukup megah di masa silam.
Sebuah gerbang dengan delapan pilar besar menjadi penandanya. Tak jauh dari sana, deretan makam berbahan beton banyak ditemukan dengan kondisi yang cukup usang.
-
Dimana lokasi makam Belanda? Kompleks permakaman Belanda di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur nasibnya miris.
-
Apa yang ditulis di makam kuno? Salah satu contoh terkenal memperingatkan, 'mereka yang membobol makam ini akan menemui kematian karena penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter mana pun,' meskipun tidak jelas di kuburan siapa ancaman ini ditulis.
-
Apa isi kalimat yang ditemukan di dinding makam? Kalimat itu membuat Agostini bertanya-tanya, terutama bagaimana bahasa Persia Pertengahan dapat ditemukan di wilayah Beit She’arim. Beberapa kalimat itu adalah 'Kediaman seorang raja (?) untuk Yanur... di antara Rasam dan Našna (di) rumah Panutas (?) ... dan bendahara kegembiraan baru dan permuliaan mulutku (?) ... segel'.
-
Apa yang unik dari makam di Kerkhof Ampel? Berbagai bentuk makam yang unik menjadi ciri khas makam Kerkhof Ampel yang tak bisa ditemui pada tempat lain di Indonesia. Nyaris semua model makam Eropa ada di sana.
-
Apa yang tertulis di nisan makam? Nisan makam tersebut bertuliskan aksara Cina.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
Makam-makam ini terlihat tak terawat karena di sekelilingnya ditumbuhi bermacam semak belukar. Belum lagi pepohonan yang dibiarkan tumbuh tanpa ditebang, membuat pulasara bangsa Eropa itu makin terlihat kumuh.
Selain suasana khas abad 19, aura misterius di sana juga cukup terasa, terlebih dengan adanya sebuah tulisan berisi pesan kematian yang tertulis dalam bahasa latin kuno.
Diketahui, area makam Belanda ini berada di Kelurahan Cicurug, Kecamatan Majalengka, atau sekitar dua kilometer ke arah barat dari pusat alun-alun kota.
Gambar: Youtube The Heritage
Deretan Makam Berdesain Khas Belanda
Dalam akun Instagram @cirebonhistory, terungkap bahwa deretan makam ini sudah ada sejak tahun 1830-an.
Desain tembok sampai nisan makam masih kental nuansa khas art deco yang populer kala itu. Gaya warisan Eropa ini mencolok pada nisan yang besar, dan bentuk makam lebar serta tinggi.
Walau begitu, terdapat juga beberapa makam yang tidak menggunakan dinding serta nisan dan hanya diberi penanda batu dengan nama-nama warga Eropa.
Terdapat Ikon-ikon Unik
Selain, gerbang megah dengan delapan pilar bundar memanjang dan gapura yang membentang kokoh, di sana juga terdapat beberapa ikon unik.
Beberapa ikon tersebut adalah bangunan mirip atap dengan empat tiang kecil, lalu ada juga tugu batu dan patung ikon Belanda. Kebanyakan, penanda tersebut khas taman pekuburan di negara asalnya.
Namun beberapa ikon disebut telah hilang akibat dimakan usia maupun raib dan tidak diketahui keberadaannya.
Salah satu ikon unik di Kerkhof Cicurug
Makam dari Pejabat Belanda
Sampai saat ini, terdapat puluhan makam yang masih terdapat di area kerkhof tersebut.
Terbaca sejumlah orang yang dimakamkan di sana, seperti tahun 1912, 1929 dan seterusnya.
Menurut penuturan warga di sana, makam ini kebanyakan merupakan pejabat Belanda setara asisten residen yang sebelumnya dibaptis di Cirebon.
Dahulu, letak makam jauh dari permukiman. Namun saat ini, di sekitar makam berdiri perumahan dan kebun milik warga sekitar.
Terdapat Pesan Kematian
Selain nuansa kunonya, daya tarik lain dari makam ini adalah terdapatnya pesan kematian yang tertulis di sana. Pesan tersebut tertulis dalam bahasa latin lawas yang masih dapat diartikan.
Adapun, pesan kematian tersebut tertulis "Memento mori" yang artinya “ingatlah untuk mati”. Pesan ini ditujukan kepada siapapun yang datang ke makam Belanda, bahwa setelah kehidupan ada fase kematian sehingga perlu diingat.
Sayangnya, kondisi pemakaman sendiri saat ini terbengkalai dan tidak terurus. Padahal jika dirawat, Kerkhof Cicurug dapat jadi salah satu destinasi wisata sejarah di wilayah Kabupaten Majalengka.