Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau
Tempat ini menjadi bukti warisan peninggalan sejarah kolonial berupa 'jabatan' yang pada saat itu cukup bergengsi di daerah Minangkabau.
Tempat ini menjadi bukti primer warisan peninggalan sejarah kolonial berupa 'jabatan' yang pada saat itu cukup bergengsi di daerah Minangkabau.
Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau
Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Agam menjadi salah satu wilayah yang terdapat sumber-sumber peninggalan sejarah kolonial Belanda.
Salah satunya yaitu peninggalan makam Lareh Canduang yang berada di Jorong Batu Belantai, Kecamatan Canduang. (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
-
Dimana lokasi makam Belanda? Kompleks permakaman Belanda di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur nasibnya miris.
-
Apa peninggalan Belanda di Tapanuli Selatan? Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
-
Dimana letak Museum Rumah Adat Baanjuang? Berdiri di lahan seluas 2.798 meter, museum ini berada di kompleks Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan di Jalan Cindur Mato, Bukittinggi.
-
Kenapa Makam Belanda di Majalengka kumuh? Makam-makam ini terlihat tak terawat karena di sekelilingnya ditumbuhi bermacam semak belukar. Belum lagi pepohonan yang dibiarkan tumbuh tanpa ditebang, membuat pulasara bangsa Eropa itu makin terlihat kumuh.
-
Dimana lokasi Makam Kuno ditemukan? Belasan makam ini ditemukan para arkeolog dari Institut Arkeologi Margulan saat melakukan penggalian di daerah Tautekeli di distrik Katon-Karagay.
-
Dimana lokasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang terletak di Jalan Raya Serang - Jakarta, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Lebih dari sekedar peninggalan sejarah, ternyata Lareh Canduang ini merupakan sebuah jabatan penting yang dibentuk oleh pemerintah kolonial kala itu. Tujuan pembentukan jabatan tersebut agar masyarakat Minangkabau bisa terkontrol dengan sistematis.
Penasaran dengan makam tersebut? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com (4/6) dari berbagai sumber berikut ini.
Apa itu Tuanku Lareh?
Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Tuanku Lareh adalah sebuah jabatan adat yang dibuat langsung oleh pemerintah kolonial. Untuk jabatan ini secara umum dipilih dari kalangan penghulu yang tersohor di sebuah wilayah.
Gelar Tuanku Lareh atau dalam bahasa Belanda dinamakan "Larashoofd" yang berarti Kepala Laras ini dulunya menjadi jabatan bergengsi.
Tanpa diketahui pasti dampak dari pembentukan jabatan oleh pemerintah kolonial, tetapi Tuanku Lareh ini dibentuk untuk mengontrol masyarakat Minangkabau.
Ada 3 Makam
Situs Makam Tuanku Lareh memiliki luas sekitar 663 meter persegi terletak di Jorong Batu Belantai, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat serta masih termasuk dalam wilayah pemakaman Tuanku Lareh Canduang dari Suku Sikumbang.
Selain itu, di dalam kompleks ini terdapat 3 buah makam yang masing-masing berukuran 51x24 meter. Kabar baiknya, ketiga makam tersebut masih bisa diidentifikasi namanya.
Terakhir ada Makam Abdul Karim bergelar Datuak Panduko Sianso, yang diketahui mulai menjabat pada tahun 1857.
Situs Cagar Budaya
Untuk menyelamatkan dan melestarikan peninggalan sejarah Belanda yang cukup penting ini, pemerintah setempat sudah menetapkan kompleks makam ini sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh BPCB Sumatera Barat.
Selain itu, kompleks makam ini juga sudah diberikan pagar pembatas agar tetap terjaga dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Tenang, bagi pengunjung yang penasaran sama kompleks makam tersebut masih bisa melihat langsung dari luar pagar.Uniknya dari makam ini adalah terdapat bahan-bahan nisan yang terbuat dari menhir. Bentuknya pun sederhana, pipih cenderung lebar serta berukuran cukup besar.