Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai

Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai<br>

Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai

Ternyata dulunya bangunan ini merupakan istana peninggalan seorang konglomerat ternama se-Asia Tenggara.

Indonesia merupakan salah satu negara yang tak bisa dipisahkan dengan peninggalan sejarah yang beragam. 

Salah satunya adalah bangunan tua yang saat ini masih berdiri di kota Semarang, Jawa Tengah ini. Ternyata dulunya bangunan ini merupakan istana peninggalan seorang konglomerat ternama se-Asia Tenggara.

Seperti apa penampakan bangunan itu saat ini? Siapakah sosok peninggalnya? Berikut ulasannya:

Istana ini dikenal dengan sebutan Istana Pamularsih. Siapa sangka, istana itu merupakan peninggalan konglomerat ternama Indonesia Oei Tiong Ham.

Diketahui, ia merupakan pengusaha terkaya saat itu hingga mendapat julukan ‘Sang Raja Gula’ di Asia Tenggara.

Sebuah video diunggah oleh akun Instagram @aslisemarang, memperlihatkan kondisi istana peninggalan Sang Raja Gula saat ini.

Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai

“Istana Pamularsih, istana peninggalan konglomerat Semarang, Raja Gula se Asia Tenggara,” tulis keterangan dalam video itu. 

Sayangnya, bangunan peninggalan Oei Tiong Ham itu kini sudah tidak terawat. Terlihat terbengkalai, bahkan di setiap sudut temboknya ditumbuhi oleh lumut-lumut liar.

Beberapa atap dari istana ini juga sudah terlihat keropos dan berlobang.

Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai
Sementara di samping bangunan itu sudah banyak sekali barang-barang warga sekitar yang tidak ditata dengan rapi. <br>

Sementara di samping bangunan itu sudah banyak sekali barang-barang warga sekitar yang tidak ditata dengan rapi. 

“Iya ini peninggalan Oei Tiong Ham, tahunnya saya enggak tahu tahun berapa. Nah iya, 1800-an sekian (tahunnya),” ujar salah satu warga saat ditanyai dalam video viral itu.

Sebagai informasi, Oei Tiong Ham adalah pengusaha Hindia Belanda berdarah Tionghoa anak dari Oei Tjie Sien, pendiri perusahaan perdagangan multinasional Kian Gwan.

Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai

Ia menjadi sosok terkaya di Hindia Belanda dan Timur Jauh di awal abad ke-20.

Kekayaan Oei Tiong Ham bertumpu pada industri gula. Maka dari itu, julukan “Sang Raja Gula” pun disandangnya.

Ia mengabdi sebagai Luitenant der Chinezen pada pemerintahan kolonial di Semarang dan mempunyai pangkat Majoor hingga purna tugasnya.

Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79

Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.

Baca Selengkapnya
Belanja yang Cuma Bisa Dilakukan Konglomerat, dari Tengkorak sampai Tiket ke Luar Angkasa
Belanja yang Cuma Bisa Dilakukan Konglomerat, dari Tengkorak sampai Tiket ke Luar Angkasa

Pengalaman mewah menjadi pilihan umum manakala para konglomerat menghabiskan uang mereka.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh

Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demi Ganti Untung, Kemenag Kembali Lakukan Pendataan 236 Lahan Milik Warga Terdampak Pembangunan UIII
Demi Ganti Untung, Kemenag Kembali Lakukan Pendataan 236 Lahan Milik Warga Terdampak Pembangunan UIII

Misrad menuturkan, pada pengalaman sebelumnya, Kemenag sudah sukses melakukan pencairan santunan ganti untung terhadap warga terdampak lahan pembangunan UIII.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Muncul Gerakan Lindungi Anak dari Campur Tangan Industri Rokok
Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Muncul Gerakan Lindungi Anak dari Campur Tangan Industri Rokok

Kegiatan jalan kaki dan berlari dalam rangka HTTS juga berlangsung di beberapa kota di dunia.

Baca Selengkapnya
Kejati Kantongi 8 Tersangka Korupsi Pengadaan Alat Praktik SMK di Disdik Sumbar, Kerugian Capai Rp5,5 Miliar
Kejati Kantongi 8 Tersangka Korupsi Pengadaan Alat Praktik SMK di Disdik Sumbar, Kerugian Capai Rp5,5 Miliar

Kejati akan melakukan pemangilan kepada para tersangka pada 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda

Baca Selengkapnya
Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman

Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
Mengintip Setumpuk Berkas Tuntutan SYL, Tebalnya Berlapis Capai 1.576 Halaman
Mengintip Setumpuk Berkas Tuntutan SYL, Tebalnya Berlapis Capai 1.576 Halaman

Berkas tuntutan yang telah disiapkan oleh Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga mencapai ribuan halaman.

Baca Selengkapnya