Rumah Ong Boen Tjit, Peninggalan Saudagar Tionghoa di Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata
Selain bangunan yang bernilai sejarah tinggi, rumah Ong Boen Tjit juga menjadi saksi bisu perkembangan Kota Palembang dari waktu ke waktu.
Sebuah bangunan peninggalan orang Tionhoa di Palembang ini dulunya adalah seorang pedagang kaya yang bergerak di bidang hasil bumi.
Rumah Ong Boen Tjit, Peninggalan Saudagar Tionghoa di Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata
Rumah Baba Boen Tjit atau biasa dikenal dengan rumah Ong Boen Tjit adalah bangunan yang didirikan oleh seorang pedagang tersohor bernama Ong Eng Tuan. Ia merantau ke Palembang untuk berdagang rempah-rempah lalu memilih menetap di Palembang.
Bangunan yang berada di Lorong Saudagar Yucing, Kelurahan 3-4 Ulu ini konon sudah berusia kurang lebih 300 tahun. Sekarang, rumah Ong Boen Tjit sudah menjadi bagian dari wisata sejarah di Palembang. (Foto: Instagram/pasarbababoentjit)
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Siapa pemilik awal Rumah Singgah Sultan Siak? Rumah Singgah Sultan Siak Sri Indrapura merupakan rumah milik Tuan Kadhi Kerajaan Siak bernama H. Zakaria kini menjadi salah satu peninggalan budaya yang cukup ikonik di Pekanbaru.
-
Kenapa Rumah Tan Malaka jadi objek wisata? Dalam rangka mengenang jasanya, rumah Tan Malaka kemudian dijadikan objek wisata bersejarah.
-
Apa keunikan rumah adat suku Osing? Rumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem knock down.
Selain bangunan yang bernilai sejarah tinggi, rumah Ong Boen Tjit juga menjadi saksi bisu perkembangan Kota Palembang dari waktu ke waktu. Meski berusia ratusan tahun, bangunan ini masih nampak kokoh dan masih terlihat ornamen Tiongkok.
Penasaran dengan keindahan rumah Ong Boen Tjit di Palembang? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com (14/6) dari berbagai sumber berikut ini.
Dibangun Abad 17
Dihimpun dari berbagai sumber, rumah Ong Boen Tjit ini konon sudah dibangun sejak abad 17. Ada tiga area utama yang ada di dalam rumah ini, di antaranya ebagai tempat untuk menerima tamu, bagian tengah sebagai Altar Dewa, dan Altar Leluhur sebagai tempat ibadah.
Kemudian pada bagian belakangnya digunakan untuk tempat kediaman keluarga inti keturunan ke-6 dari Ong Boen Tjit. Proses pembangunan rumah ini juga berjalan lambat, artinya secara bertahap hingga menghabiskan waktu bertahun-tahun.
Berbentuk Rumah Kayu
Bahan untuk mendirikan rumah ini mayoritas menggunakan kayu yang hebatnya sampai sekarang tetap kokoh. Dari segi arsitekturnya, tampak jelas adanya percampuran budaya antara Tiongkok-Melayu-Palembang.
Terlihat pula ukiran-ukiran Tiongkok yang dipadukan dengan budaya Melayu dan Palembang pada bagian dalam rumah tersebut. Untuk kayunya, barangnya diimpor langsung Tiongkok yang diangkut menggunakan kapal.
Tak hanya itu, ornamen-ornamen bergaya Tionghoa juga dibawa dari Tingkok, salah satunya ornamen ukiran 12 Shio yang diambil dari bahasa Mandarin yang mengandung banyak arti.
Destinasi Wisata
Kehadiran Rumah Ong Boen Tjit ini sudah menjadi bagian dari destinasi wisata sejarah di Palembang. Selain itu, perannya juga penting untuk menjadi media koneksi antara masa lalu dan masa kini.
Lebih dari sekadar peninggalan sejarah, rumah tersebut juga menjadi salah satu ikon dari Kota Pempek tersebut. Rumah ini bisa diakses melalui jalur darat maupun jalur sungai.