Kisah Rumah Tua Klangenan di Cirebon, Dulu Milik Pejabat Kolonial Kini Jadi Tempat Instagenik
Letak rumah ini berada di pinggir jalan Cirebon-Bandung.
bangunan bersejarahLetak rumah ini berada di pinggir jalan Cirebon-Bandung.
Kisah Rumah Tua Klangenan di Cirebon, Dulu Milik Pejabat Kolonial Kini Jadi Tempat Instagenik
Sebagai salah satu kota penting di zaman kolonial, Cirebon banyak menyisakan bangunan bersejarah. Beberapa di antaranya masih berdiri kokoh hingga sekarang, salah satunya rumah tua megah di wilayah Kecamatan Klangenan.
Bangunan yang terletak persis di pinggir Jalan Raya Cirebon–Bandung ini, punya kesah megah yang menawan. Bentuknya masih asli, sejak dibangun sekitar abad ke-20 dengan desain khas Eropa abad pertengahan
-
Kapan Gedung Balai Kota Cirebon dibangun? Mengutip laman Kemdikbud, peletakan pertama pondasi bangunan ini dilakukan pada 1926.
-
Apa yang menjadi ciri khas bangunan SMPN 16 Cirebon? Punya Bentuk Bangunan Khas Kolonial Mengutip Jurnal Arsitektur Terracotta yang ditulis oleh Fahrul Rozi dan Iwan Purnama berjudul Fasade Bangunan Gedung SMP N 16 Kota Cirebon, bentuk bangunan sekolah tersebut tidak banyak diubah, dan masih mempertahankan bentuk aslinya.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Bagaimana kesenian Tayuban Cirebon dipertunjukkan? Pertunjukkan Tayuban Dalam pementasannya, kesenian ini dilakukan oleh seorang penari yang disebut ronggeng dan diiringi pemusik karawitan seperti kendang, goong, kenong, gamelan, kecrek dan suling. Musiknya cenderung dinamis, namun didominasi tempo lambat. Penarinya juga menggunakan selendang yang akan diberikan kepada tamu yang disambut untuk ikut menari.
-
Apa itu Tayuban Cirebon? Kesenian Tayuban menjadi salah satu warisan lokal yang punya banyak makna.
-
Apa yang dilakukan Sunan Kalijaga di Cirebon? Ketika itu dirinya menjadikan Cirebon sebagai pusat ajaran Islam dan dijalankan bersama Sunan Gunung Jati. Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
Ada banyak kisah tentang rumah ini, di mana dahulu menjadi salah satu ikon kekuasaan Belanda di Kabupaten Cirebon. Sebelum ditinggali oleh sang pemilik saat ini, rumah ini merupakan milik pejabat kolonial yang kesohor di masa silam. Yuk kenalan lebih dekat dengan rumah tua ini.
Dulu Pemiliknya Adalah Van de Vries
Mengutip Instagram Ahmad Syarif Hidayat, bangunan tua ini awal mulanya merupakan milik dari seorang pejabat Belanda bernama Van de Vries.
Walau belum diketahui siapa pemilik awal, namun Van de Vries diduga merupakan warga Belanda yang cukup berpengaruh di Jawa Barat maupun Cirebon. Ini terlihat dari megahnya rumah tersebut, dengan dinding besar dan jendela serta pintu yang menjulang tinggi.
Saat ini rumah ditempati oleh pimpinan sanggar seni Cipta Kawedar Putra, Arief Nur Alamsyah, dengan tetap mempertahankan gaya lawasnya.
- Lebih Dekat dengan Keraton Kasepuhan Cirebon, Ada Bangunan Siti Inggil yang Penuh Makna
- Bikin Merinding! Ribuan Ulat Bulu Serbu Rumah Warga
- Rumah di Cilandak Jaksel Terbakar, 1 Orang Tewas
- Disebut Jadi Masjid Pertama yang Didirikan di Cirebon, Ini Kisah dan Potret Masjid Pejlagrahan
- 11 Jenderal Polisi Naik Pangkat, Irjen Kementan Setyo Budiyanto Sandang Bintang Tiga
- Cekcok Mulut, Pria Tua di Bekasi Pukul Anak Kandung Pakai Linggis hingga Tewas
Menjaga Keaslian Bangunan
Sang pemilik saat ini, Arief, ingin tetap menjaga keaslian bangunan seperti tidak mengganti catnya, atau mengubah besar-besaran bangunan.
Struktur dinding didirikan memakai bahan campuran kapur, pasir, dan batu bata merah yang kokoh, kemudian lantai, kayu, kusep, genting, hingga tangga masih sesuai sama seperti di tahun 1900-an.
Di dalam bangunan terdapat kursi, lemari, serta ranjang tidur yang juga masih mempertahankan ciri khas zaman dahulu. Pergantian hanya dilakukan pada bagian kaca, karena pecah dimakan usia.
Sempat Terkenal Mistis
Sebelumnya bangunan ini sudah beberapa kali berpindah kepemilikan. Bangunan ini juga dikenal sungil alias angker oleh masyarakat sekitar. Beberapa kejadian mistis diklaim pernah terjadi, dan penampakan noni Belanda jadi yang paling populer diceritakan warga.
Walau begitu, saat ini kondisi rumah sudah terawat dan selalu dijaga kondisinya. Halamannya juga bersih, sehingga nyaman didatangi.
Kabarnya, lokasi ini pernah dijadikan tempat untuk syuting film horor, sampai ditawar dengan harga miliaran rupiah oleh seorang kolektor namun tidak jadi.
Ramai Didatangi Warga
Kini, bangunan tersebut menjadi destinasi wisata sejarah dadakan, karena kerap didatangi oleh warga.
Tak sedikit di antara mereka yang mengambil gambar untuk koleksi pribadi, karena keindahan arsitekturalnya.
Rumah tua Klangenan juga sering didatangi warga yang ingin berswafoto, sekaligus penasaran dengan latar belakang keberadaannya.
Rumah tersebut sampai sekarang menjadi salah satu ikon sejarah di wilayah Kecamatan Klangenan dan Jamblang sebagai daerah niaga yang ramai di masa kolonial Belanda.