Kisah Rumah Tua Klangenan di Cirebon, Dulu Milik Pejabat Kolonial Kini Jadi Tempat Instagenik
Letak rumah ini berada di pinggir jalan Cirebon-Bandung.
Letak rumah ini berada di pinggir jalan Cirebon-Bandung.
Kisah Rumah Tua Klangenan di Cirebon, Dulu Milik Pejabat Kolonial Kini Jadi Tempat Instagenik
Sebagai salah satu kota penting di zaman kolonial, Cirebon banyak menyisakan bangunan bersejarah. Beberapa di antaranya masih berdiri kokoh hingga sekarang, salah satunya rumah tua megah di wilayah Kecamatan Klangenan.
Bangunan yang terletak persis di pinggir Jalan Raya Cirebon–Bandung ini, punya kesah megah yang menawan. Bentuknya masih asli, sejak dibangun sekitar abad ke-20 dengan desain khas Eropa abad pertengahan
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Apa itu Gedung Tua Cikaroeng? Menurut kreator video wisata di kanal YouTube Traveling All In, gedung ini merupakan bekas hotel bintang empat. Namun hotel ini kemudian ditinggal pemiliknya saat proses pembangunan.
-
Di mana lokasi Gedung Tua Cikaroeng? Sebuah bangunan tinggi menjulang dengan gaya modern tampak berdiri di kawasan jalan Pasar Tarogong dan Terminal Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
Ada banyak kisah tentang rumah ini, di mana dahulu menjadi salah satu ikon kekuasaan Belanda di Kabupaten Cirebon. Sebelum ditinggali oleh sang pemilik saat ini, rumah ini merupakan milik pejabat kolonial yang kesohor di masa silam. Yuk kenalan lebih dekat dengan rumah tua ini.
Dulu Pemiliknya Adalah Van de Vries
Mengutip Instagram Ahmad Syarif Hidayat, bangunan tua ini awal mulanya merupakan milik dari seorang pejabat Belanda bernama Van de Vries.
Walau belum diketahui siapa pemilik awal, namun Van de Vries diduga merupakan warga Belanda yang cukup berpengaruh di Jawa Barat maupun Cirebon. Ini terlihat dari megahnya rumah tersebut, dengan dinding besar dan jendela serta pintu yang menjulang tinggi.
Saat ini rumah ditempati oleh pimpinan sanggar seni Cipta Kawedar Putra, Arief Nur Alamsyah, dengan tetap mempertahankan gaya lawasnya.
Menjaga Keaslian Bangunan
Sang pemilik saat ini, Arief, ingin tetap menjaga keaslian bangunan seperti tidak mengganti catnya, atau mengubah besar-besaran bangunan.
Struktur dinding didirikan memakai bahan campuran kapur, pasir, dan batu bata merah yang kokoh, kemudian lantai, kayu, kusep, genting, hingga tangga masih sesuai sama seperti di tahun 1900-an.
Di dalam bangunan terdapat kursi, lemari, serta ranjang tidur yang juga masih mempertahankan ciri khas zaman dahulu. Pergantian hanya dilakukan pada bagian kaca, karena pecah dimakan usia.
Sempat Terkenal Mistis
Sebelumnya bangunan ini sudah beberapa kali berpindah kepemilikan. Bangunan ini juga dikenal sungil alias angker oleh masyarakat sekitar. Beberapa kejadian mistis diklaim pernah terjadi, dan penampakan noni Belanda jadi yang paling populer diceritakan warga.
Walau begitu, saat ini kondisi rumah sudah terawat dan selalu dijaga kondisinya. Halamannya juga bersih, sehingga nyaman didatangi.
Kabarnya, lokasi ini pernah dijadikan tempat untuk syuting film horor, sampai ditawar dengan harga miliaran rupiah oleh seorang kolektor namun tidak jadi.
Ramai Didatangi Warga
Kini, bangunan tersebut menjadi destinasi wisata sejarah dadakan, karena kerap didatangi oleh warga.
Tak sedikit di antara mereka yang mengambil gambar untuk koleksi pribadi, karena keindahan arsitekturalnya.
Rumah tua Klangenan juga sering didatangi warga yang ingin berswafoto, sekaligus penasaran dengan latar belakang keberadaannya.
Rumah tersebut sampai sekarang menjadi salah satu ikon sejarah di wilayah Kecamatan Klangenan dan Jamblang sebagai daerah niaga yang ramai di masa kolonial Belanda.