Mengenal Rumah Adat Suku Osing di Banyuwangi yang Menerapkan Konsep Bongkar Pasang
Rumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem know down atau bongkar pasang.
Mengenal Rumah Adat Suku Osing di Banyuwangi yang Menerapkan Konsep Bongkar Pasang
Asal Usul Suku Osing
Suku Osing merupakan suku asli dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Suku ini dipercaya sebagai keturunan Kerajaan Blambangan, kerajaan Hindu yang dahulu letaknya di ujung timur Pulau Jawa. Kini, Suku Osing tersebar di seluruh daerah Banyuwangi. Namun, Desa Kemiren menjadi salah satu desa yang hampir seluruh warganya merupakan Suku Osing.
Desa Kemiren sendiri menjadi desa yang memiliki kebudayaan asli Banyuwangi, salah satunya Rumah Adat Suku Osing yang hadir sejak ratusan tahun lalu. Hadirnya warisan bersejarah ini membuat Desa Kemiren memiliki kewajiban untuk menjaga serta melestarikan adat budaya yang terkandung di dalamnya. Rumah Adat Suku Osing dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk atap yang digunakan, yaitu cerocongan, baresan, dan tikel balung. Dulunya, jenis atap ini dijadikan penanda kedudukan sosial masyarakat Suku Osing.Jenis Atap
Cerocongan untuk kaum yang kurang mampu, baresan untuk kaum ekonomi menengah, dan tikel balung bagi kaum ekonomi tinggi. Namun, kini sebagian besar rumah warga gunakan gabungan dari ketiga jenis atap. (Foto : Wonderful Indonesia)
-
Bagaimana konstruksi rumah adat Julang Ngapak? Untuk strukturnya, rumah adat Julang Ngapak di Sempurmayung juga mempertahankan ciri khasnya, yakni berbentuk panggung. Dibuat dengan kayu Keunikan lainnya adalah dari sisi konstruksinya yang masih menggunakan kayu dan anyaman bambu.
-
Apa yang unik dari Museum Rumah Adat Baanjuang? Ada hal unik ketika Anda menyambangi tempat ini. Ya, secara menyeluruh bangunan ini selayaknya rumah adat Minangkabau, adanya anjung di bagian kiri dan kanan rumah. Selain itu, Anda bisa menggunakan pakaian pengantin khas Minang yang telah disediakan oleh pengelola museum.
-
Apa keunikan rumah tradisional di pelosok Purbalingga? Rumah itu berbentuk limasan dan memiliki bagian interior yang luas. Keunikan rumah-rumah tradisional itu mengundang minat para konten kreator.
-
Kenapa Museum Rumah Adat Baanjuang unik? Museum Unik Ada hal unik ketika Anda menyambangi tempat ini. Ya, secara menyeluruh bangunan ini selayaknya rumah adat Minangkabau, adanya anjung di bagian kiri dan kanan rumah. Selain itu, Anda bisa menggunakan pakaian pengantin khas Minang yang telah disediakan oleh pengelola museum. Jangan lupa untuk mengabadikan momen menggunakan busana tersebut karena pelayanan seperti ini tidak akan Anda jumpai di museum manapun.
-
Apa bentuk Rumah Adat di Sempurmayung? Jika ditilik dari bentuknya, rumah adat di kampung tersebut memiliki gaya Julang Ngapak. Secara filosofis, Julang Ngapak menggambarkan bentuk atap yang menyerupai seekor burung yang tengah mengepakkan sayapnya. Bentuk atapnya tampak melebar, dengan bagian dengan dan belakangnya memiliki motif berbentu “X“ sebagai gambaran dari kepala dan ekor burung.
-
Apa itu Tradisi Ngabungbang? Ngabungbang adalah ritual nyari sapeupeuting yang secara makna dalam bahasa Indonesia yaitu bergabung semalaman.
Pembangunan Rumah Adat Suku Osing
Rumah adat ini dibangun selaras dengan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan cenderung bercurah hujan tinggi. Potensi budaya, tradisi, dan aktivitas masyarakat juga menjadi alasan lain dari penggunaan material. Hal inilah yang memengaruhi bentuk serta pemilihan material untuk rumah adat.
Sistem Knock Down atau Bongkar Pasang
Rumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem knock down. Sistem ini biasa dikenal dengan sistem bongkar pasang menggunakan sistem tanding tanpa paku, tetapi menggunakan sasak pipih yang dikenal dengan nama paju.
Material yang digunakan dan keunggulannya:
a. Kayu bendo : pondasi atau dinding dengan bahan yang tidak terlalu keras namun kuat, tidak disukai rayap, ringan, dan mudah ditemukan b. Gedhek dan kedug : anyaman bambu gedhek akan membuat suhu ruangan tidak terlalu tinggi karena dapat menyerap panas c. Celah tipis : membuat udara bergerak bebas serta mendapatkan cahaya alami matahari d. Atap tinggi dan runcing : mengalirkan udara serta aliran air hujan
Rumah Adat Suku Osing Saat Ini
Saat ini, hanya sedikit masyarakat yang mengerti dengan tatanan asli dari Rumah Adat Suku Osing. Bangunan yang kini dilabeli sebagai rumah adat pun sebenarnya tidak mencerminkan arsitektur daerah. Padahal penguatan budaya lokal sangat diperlukan di setiap generasi untuk tetap menjaga warisan serta makna historis yang disampaikan.